EMPATPULUHSATU : The Power Of Nando

1.3K 46 3
                                    

Author's Pov

"Saya siap mendonorkan ginjal saya buat Ashila, dok"

Fera pun menatap Nando tak percaya, ucapan Nando seolah membuat kedua orang tua Ashila membeku seketika.

"Nandooo!!! Ashila lagi kritis tapi kamu sempet-sempet nya buat bercanda! " tegur Papa Ashila kepada Nando yang di anggap nya hanya bercanda belaka.

Nando pun mengusap wajah nya gusar " Nando serius om, Nando mau ngedonorin ginjal Nando buat Ashila. Demi kesehatan Ashila om! "

Dokter yang bernama Didi itu menepuk punggung Nando sembari tersenyum hangat "Pendonor ginjal tidak lah sembarangan, nak. Sang pendonor pun harus menjalani pemeriksaan terlebih dahulu sebelum ginjal nya di berikan kepada Ashila. Lagian jika kamu ingin mendonorkan ginjal nya buat Ashila, harus ada kecocokan antara ginjal kalian berdua!!! "

Penjelasan dokter cukup membuat Nando bingung, ia takut jika ginjal nya tak cocok dengan ginjal milik Ashila. Sedangkan Ashila sedang dalam masa kritis-kritis nya.

Alahhh persetanan dengan penjelasan dokter.

"Andai ginjal kami cocok dengan Ashila! Kami pun akan mendonorkan ginjal kami buat nya, tapi ginjal kami berdua berbeda dengan Ashila! "

Tak bisa di pungkiri jika ginjal Ashila dan kedua orang tua nya tak ada yang cocok sama sekali, entah ini kebetulan atau ini kutukan untuk Ashila.

"Om, Tan. Nando ga mau kehilangan Ashila!!! Izinkan lah Nando buat ngedonorin ginjal Nando buat Ashila! Karena hanya ini lah yang dapat Nando lakuin!!! " ucapan Nando membuat Fera kembali menitikan Air mata nya. Suara Nando yang bergetar menahan tangis pada diri nya membuat keadaan di sekitar semakin tegang.

" kamu jangan asal bicara Nando!!! Kamu jangan hanya memikirkan Ashila semata!!! Pikirkan lah orang tua mu serta masa depan mu!!!" suara Papa Ashila pun naik satu oktaf seakan-akan emosi sedang melanda diri nya.

"Dok, secepat nya bawa saya ke ruang pemeriksaan agar saya dapat mendonorkan salah satu ginjal saya untuk Ashila! "

•••

Flashback On

Nando yang baru saja keluar dari kamar nya, mengahampiri Mira yang tak lain dan tak bukan ialah mama nya.

Terlihat jika Mira sedang menonton televisi sembari sesekali mencecap teh yang beberapa menit lalu ia buat.

" Ma " sapa Nando dari arah belakang.

Mira pun berbalik dan tersenyum hangat kepada putra semata wayang nya ini " Ga kerumah Ashila? Tumben!!!" tanya nya.

Nando pun menggeleng sembari mendudukan tubuh nya di samping Mira " Nando makin hari makin sayang sama Ashila ma, Nando bener-bener takut kehilangan Ashila ma!!! "

Mama Nando pun seketika menghentikan aktivitas menonton nya sembari menangkup wajah Nando yang terlihat muram itu.

" Sejujurnya mama juga bingung, kita bingung harus membantu apa untuk Ashila. Jika di ukur dari materi, keluarga Ashila sudah berkecukupan. Jadi mungkin mama hanya bisa meminta kamu buat jagain selalu Ashila dan kita harus sering-sering berdoa untuk kesembuhan nya" jelas Mira kepada Nando.

Nando pun tertawa hambar " Nando selalu ada buat Ashila ma, tapi kita ga tahu dengan kesehatan Ashila yang semakin hari semakin menurun. Itu yang buat Nando jadi parno-an sampe sekarang! "

Mira pun mengusap punggung tangan Nando seolah menyalurkan sedikit kekuatan kepada anak nya ini.

"Ma, sebenernya Nando punya niat tersendiri" tambah Nando lagi disela-sela pembicaraan nya.

Mira pun mengerutkan dahi nya bingung.

"Jika sewaktu-waktu Ashila membutuhkan bantuan Nando berupa Ginjal, Nando pengen ngedonorin salah satu ginjal Nando buat Ashila ma" ucapan Nando barusan membuat Mira seolah berhenti bernafas sejenak

Nando membicarakan ini dengan nada serius, seakan-akan ia sangat ingin memberikan seluruh jiwa nya untuk Ashila.

Mira yang tadi nya terkejut dengan perkataan putra nya, sekarang hanya bisa menutupi rasa terkejut nya dengan tersenyum kikuk.

"Kamu jangan ngomong kayak gini dong, kamu seharusnya doain Ashila biar Ashila kuat dan bisa menghadapi penyakit nya."

Karena dunia Nando sudah seperti di penuhi oleh Ashila, serta pikiran nya pun semua nya sudah di kelilingi oleh Ashila.

Ashila

Ashila

Dan Ashila

"Sebenarnya mama perlu banyak pertimbangan dengan apa yang baru saja kamu ucapkan, berat hati mama untuk mengatakan Iya atau tidak nya dengan keputusan kamu!" tambah Mira dengan nada senduh.

"Ma, jika Mama sayang Nando mama juga harus bisa dan menerima keputusan Nando! Karena mungkin setelah mendonorkan ginjal buat Ashila, Nando kelak akan bahagia dengan apa yang Nando berikan kepada Ashila"

"Nando berani bersumpah Nando bener-bener menyayangi Ashila ma, lebih dari Nando menyayangi diri Nando sendiri!!! " tambah Nando lagi mencoba menyakinkan mama nya agar mama nya ikhlas menerima semua keputusan Nando.

Mira pun sedikit terkejut dengan penuturan Nando, berat rasa nya sebagai orang tua yang harus mempertimbangkan keputusan anak nya.

"Nando... " tegur Mira sembari memeluk erat tubuh Nando, suara Mira bergetar seolah-olah menahan sesuatu yang sangat amat sulit di ungkapkan.

Nando pun membalas pelukan Mira tak kalah erat nya seraya berbisik tepat di telinga mama nya itu "Bila mama ingin melihat Nando bahagia, maka izinkan lah Nando ma. Karena Nando sangat menyayangi dan mencintai Ashila"

Mira pun masih dengan suara nya yang bergetar, serta tak terkecuali dengan air mata nya yang jatuh begitu saja dan hanya bisa mengangguk pasrah "Perjuangkan lah Ashila!!! "

Flashback Off



2nd Story
Budayakan Voment
Thx

Fall In Love With SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang