DUAPULUH: Desaran Aneh

1.5K 55 0
                                    

Author's Pov

"Hahahaha Raka? Sepupu gue? Yaudah tenang aja, ga bakal gue kasih tau kok hehe" ujar Diko berbohong. "Tegang amet lu,Nik. Percaya deh sama gue, gue ga bakal kasih tau siapa-siapa. Percaya kan?" tukas Diko.

Ashila pun mengangguk bingung, "gue percaya sama lu,kak! Tapi janji ya?" tanya Ashila seraya membentuk tangannya berbentu peach.

"Iya bawelll, coba cerita dong. Gue pengen tau kok bisa suka sih lu sama Raka?" tanya Diko penasaran.

Ashila menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"Udah lah, ga penting juga kan?" balas Ashila cuek. Akan tetapi rasa ingin tahu Diko lebih besar dari segalanya. Ia harus tau lebih mengenai isi hati Ashila untuk Raka.

"Yahh payah lu Shil. Udah deh sampe sini aja kita temenan... Lu jahat sekarang ama gue" rajuk Diko manja.

Lu baru tau gue jahat,kak?

Ashila memutuskan untuk bercerita sedikit, menurutnya mungkin hatinya ini akan lebih puas jika sudah meluapkan segala keluhan-keluhan yang ada.
"Gue ngerasa ya,kak. Gue itu ibarat satu helai daun yang sudah layu dan akan jatuh begitu saja jika terhembus oleh angin. " Diko pun memotong ucapan Ashila. "Sorry-sorry gue ga nge, lebih diperjelas coba?" jelas Diko.

"Gue suka dia,kak. Tapi gue ngerasa kalo rasa suka ini hanya sia-sia, dan ternyata gue yang terlalu baper terhadapnya. Dan yang lebih parahnya Raka merhatiin gue selama ini mungkin itu wujud dari rasa kasihannya." ucap Ashila bergetar, ia tak lagi dapat menahan sesak di dadanya saat ini. "Gue juga udah mencoba berulang-ulang kali untuk menyerah, tapi hati gue keukeh mempertahankan" lanjutnya lagi.

Diko pun tak menyangka jika Ashila sesedih itu terhadap Raka.

"Dan asal lu tau ya, kak! Gue kemarin abis kerumah sepupunya lu" ucapnya menertawa kan nasibnya.
"Ngapain lu kerumah Raka?" tanya Diko penasaran.

Ashila memutar bola matanya ke arah lain "Haha gue terlalu percaya diri sih, dan ternyata kepercayaan diri gue ini berakhir dengan kegagalan. Ternyata Ada Ratih haha" ucapnya seraya mengusap air matanya yang tanpa sengaja telah lolos begitu saja.

Diko pun mengerutkan dahinya bingung. "Ratih?"
Ashila mengangguk lemah.

Satu pikiran terlintas otaknya, "kelas berapa Ratih itu? Dia pacar Raka?" tanya Diko.
Ashila menyipitkan matanya "setau gue kelas 11 IPA 2 kak, entah!? tapi yang jelas mereka kek deket banget satu sama lain. Dan gue percaya kalo mereka mempunyai perasaan yang sama, enak ya Ratih haha" cerca Ashila.

Tak terasa jika bell tanda Berakhirnya istirahat telah usai. Diko pun pergi meninggalkan Ashila untuk kembali kekelasnya. Ia takut jika Raka melihatnya di kelas Ashila, dan apa yang direncanakan Diko pun hancur.

•••

Diko menenggelamkan lekukan kepalanya ditangan yang ia lipat di meja.

"Udah nemuin seseorangnya?" tanya Raka yang baru masuk kedalam kelas.
Diko pun menggeleng berbohong "ga jadi." balasnya santai.

"Emang siapa sih yang mau lu temuin?" tanya Raka ingin tahu.
Diko tertawa seraya menarik jambul rambut Raka "Kepoooo!!!"

Gue tau siapa!, batin Arsen

Raka pun meringis melihat nasib jambulnya.

"Oh iya gue ampir lupa, gue tau apa nama IG Sahilla, ehh Asha..." seru Glan bingung dengan nama Ashila.

"Ashilla,nyett" celetuk Arsen.

"Nah iya itu si Ashila, gue tau nama IG nya!!! Dia baru ngepost ehh gue ikut-ikutan koment deng" seru Glan antusias. Tersadar dengan ucapan Glan, Diko pun segera membuka Apk Instagram dan menghapus seluruh komentan yang ia komentari dipostan Ashila.

"Lu mau liat? Nih gue pinjemin ponsel mumpung masih banyak kuota hehe, baik kan gue hehe, gue tau lu ga ada kuota yakan?" celetuk Glan membanggakan diri.
Raka menjitak kening Glan keras "gue ga perlu kuota gratisan lu, kuota gue lebih banyak dari punya lu!!!" sewot Raka tak setuju.

Glan pun tertawa konyol. "Apa nama IGnya sini biar gue buka sendiri!" pinta Raka.

Diko yang mendengar penuturan Raka barusan hanya berdesis kesal " Ck, yang mana sih Yang namanya Ashila itu?" tanya Diko berpura-pura tidak tahu.

Bukannya lu tau, Dik. Batin Arsen, Arsen merasa ada yang janggal dari diri Diko. Tapi ia mengubur rasa itu sedalam-dalamnya dan tidak memberitahu Raka untuk saat ini.

"Biasa Dik!!! mangsa Raka untuk kesekian kalinya" seru Glan menaik turunkan Alisnya. Glan dan Arsen tau betul jika Raka hanya mempermainkan banyak hati para perempuan! Mungkin Ashila akan jadi salah satunya. Itu sebabnya Glan dengan santainya berkata seperti tadi.

"Wehhh mangsa,lu kata gue Singa? " rutuk Raka tak setuju. "Lu bukan Singa tapi Buaya hahahaha, buaya darat maksudnya" timpal Diko mengejek sepupunya itu.

Mereka pun ikut-ikutan tertawa, menertawakan Raka. Diko berusaha untuk bersikap setenang mungkin, agar Raka tidak mengetahui bahwa Ashila adalah perempuan yang ia suka selama ini.

"Tapi entah kenapa, saat gue lagi sama dia. Kek ada desaran-desaran aneh gitu didada gue!" ucap Raka bingung dengan apa yang ia rasakan. Glan,Arsen,dan Diko pun membelangkan matanya tak percaya, karena baru kali ini Raka membicarakan soal hati. Mereka tau betul jika Raka Player, dan ia yakin jika Raka bicara seperti ini tanpa ia sadari.

"Cielahhh pantat panci sok-sokan ngomong soal hati! Tau apa lu soal hati?" celetuk Glan asal. Raka mendenguskan nafasnya "iya gue ga tau soal hati, tapi hidup gue ga semiris hidup lu yang jomblo karatan!!!" cibir Raka menyombongkan diri.

Arsen pun yang tadinya diam sekarang ikut-ikutan tertawa mendengar penuturan Raka.

"Emang desaran yang lu maksud kek gimana sih?" tanya Diko sangat penasaran.

"Iya desaran gitu deh!? Gue ngerasa nyaman kalo udah deket dia, dia ibaratkan pohon yang rindang diantara gurun pasir yang panas eyaaaa hahaha gue udah kek Raka teguh yehh ahaha" tukas Raka membanggakan diri.

Diko pun tertegun mendengarnya, ia mikir apa Raka serius bicara seperti itu atau hanya untuk bersenang-senang saja.

Tapi apapun itu ia harus melakukan sesuatu



2nd Story
Budayakan Voment
Thx

Fall In Love With SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang