ENAM: Tanding Basket

2K 75 0
                                    

Author's Pov

"Udah tunggu aja ,kali masih diperjalanan" ujar Ryan mencoba menenangkan sahabatnya yang sedari tadi mondar mandir tak jelas.
Nando pun menghembuskan nafasnya secara gusar "gimana mau nunggu Yan,sedangkan sebentar lagi sekolah kita udah mau dipanggil" rutuknya.

Nando sore hari ini akan ada pertandingan Basket antar sekolah,dan kebetulan SMA harapan akan ikut dalam ajang ini. Sekarang Nando sedang menunggu Ashila yang tadi sempat ia telefon untuk menontonnya selama pertandingan dimulai.

Sudah sekitar 30 menitan Ryan,Gaga,dan Dandy ikut-ikutan menunggu Ashila. "Ayolh men kita balik kelapangan kuy,entar udah dipanggil noh tim kita" ajak Dandy seraya menepuk punggung Nando.

Ryan pun bangkit dari tempat ia duduk "iya,kita tunggu didalem aja kali Do" tegas Ryan. "Iya lu Do kek anak gadis baru dateng bulan aje lu,gelisah bener" cibir Gaga,yang biasa melontarkan perkataan asal kepada siapa saja, tidak terkecuali kepada ketiga sahabatnya ini.

Pletakkk satu jitakan dari tangan Nando mengenai kepala Gaga "anj*ng!" serunya seraya mengacak rambut, para perempuan yang melihat itu hanya dapat bergumam karena Nando seperti itu tadi terlihat sangan tampan dan Sexy .mereka sedari tadi menunggu Ashila dipintu masuk tempat mereka akan bertanding, jadi otomatis banyak orang yang berkeliaran disekitar terutama kaum Hawa.

Nando pun akhirnya memutuskan untuk mengikuti saran sahabatnya,ia balik menuju lapangan dengan wajah gusar.

"Sekarang lu dimana Shil" gumamnya kesal.

Sebentar lagi tim basket SMA harapan akan tampil dipertandingan sore hari ini, akan tetapi sosok yang ditunggu-tunggu pun belum juga menampakan batang hidungnya. Mau tak mau Nando tak bisa meninggalkan pertandingan ini dan mencari Ashila,karena ia adalah kapten dari timnya.

Tercetak jelas dari raut wajah Nando kalau ia khawatir dengan keberadaan Ashila saat ini.

Sahabat yang sangat baik kan gue Shil?

•••

Ditempat lain.....

"Pak ga ada jalan pintas lain apa pak?" tanya Ashila gusar kepada supir Taxi online dihadapannya ini.

Ashila hari ini akan menonton pertandingan basket, Nando yang memaksanya untuk pergi kesana. Ashila sering ikut menonton Nando tanding, tapi hari ini mood Ashila sangatlah tak berteman dengan nya. Ditambah lagi macetnya jalanan, sedangkan pertandingan basket akan dimulai sebentar lagi.

Supir itu pun mencoba memikirkan jalan pintas mana yang ada dan akan ia lewati agar terlepas dari jebakan macet seperti saat ini. Sudah 10 menit Ashila menunggu tapi tidak ada tanda-tanda pergerakan dari kendaraan-kendaraan yang ada didepan sana.

"Ada mbak,mbak ga apa-apa kalo kita melewati jalan pintas?" tanyanya sopan. "Iya ga apa-apa pak,yang penting saya cepat sampai" cerca Ashila tanpa berfikir panjang lagi.

Supir itupun memutar haluan ke kanan,lalu berbelok sana sini. Ashila tidak mengetahui jalanan ini tapi tak apa jika jalanan ini dapat mengantarkannya dengan cepat menuju tempat pertandingan.

Terlihat jika jalanan yang mereka lewati adalah barisan-barisan perumahan elit, yang cukup sepi. Akan tetapi pusat perhatian Ashila tertuju kepada seorang ibu-ibu yang duduk seraya memegangi perutnya dibawah pohon besar. Ashila pun merasa penasaran,ia pun menyuruh supir Taxi itu memberhentikan laju mobilnya.

Ashila pun turun menghampiri ibu itu Ashila dapat mengira jika ibu itu sedang hamil besar "air ketuban ibu pecah, dek" ujar ibu itu dengan suara yang agak parau. mata Ashila pun langsung terarah ke bagian kaki ibu itu. Dan benar saja disana sudah mengalir sesuatu. Ashila tak dapat menutupi rasa terkejutnya ia pun langsung setengah berteriak memanggil supir Taxi agar membantunya menolong ibu ini masuk kedalam mobil dan membawanya kerumah sakit terdekat.

Setelah ibu itu masuk kedalam mobil dengan selamat, Ashila pun mencoba menenangkan dirinya dan juga ibu itu. Bisa kalian bayangkan bagaimana posisi Ashila saat ini. Panik.

Ia tak menghiraukan semuanya lagi,yang ia pikirkan saat ini seorang ibu-ibu yang berada disampingnya ini.
"Pak ada tisu pak?" tanya Ashila dengan suara bergetar, Supir itu pun langsung mengeluarkan sekotak tisu dari dashboard mobil. Ashila pun langsung mengelap peluh dikening ibu itu "sabar ya buk,sebentar lagi kita sampai"

Ashila dapat melihat bahwa kursi disampingnya ini sudah tepenuhi oleh darah bercampur air ketuban, Ashila mencoba sekuat mungkin untuk tidak menoleh kesamping agar terhindar dari rasa mual diperutnya.

Sesampai dirumah sakit,supir Taxi itu pun langsung memanggil perawat yang langsung lekas tangkap menemui ibu itu dengan membawa kasur dorong.Ashila menoleh mencoba meminta maaf dan mengeluarkan dompet dari tas kecilnya kepada supir taxi tersebut "tidak apa-apa mbak, saya ikhlas.Kita kan sama-sama menolong ibu tadi,mbak" ujarnya seraya mendorong sopan uang 50 ribuan dari Ashila. Ashila pun tak dapat berkata apa-apa lagi, ia sangat berterima kasih kepada supir yang mempunyai hati mulia ini. Ashila tersenyum haru "terima kasih banyak pak, terima kasih"

Segera Ashila pergi menuju ibu tadi yang telah lebih dahulu ditolong oleh para perawat rumah sakit. Sesampai Ashila di samping kasur dorong ibu itu, Ashila merasakan ada genggaman ditangan nya. Ternyata tangan ibu itu sudah menggengam erat tangannya dan menatap Ashila seolah berkata terima kasih banyak ya Nak. Ashila merasa terharu dengan apa yang ia perbuat untuk ibu ini.
Ada rasa kelegaan tersendiri yang Ashila rasakan setelah ibu itu memasuki ruang persalinan. Peluh keringat dikening Ashila jatuh begitu saja dilantai.

Jlebbb Ashila baru ingat ia niat pergi hari ini kepertandingan basket Nando. Ia sangat bersalah karena mematahkan harapan Nando jika ia akan datang menonton pertandingan itu
Ashila melirik jam kecil yang melingkar ditangannya. Pukul 4!!! Ashila pun segera keluar dari rumah sakit lalu mencari kendaraan umum untuk menuju kesana, sebelum ia menaiki kendaraan umum ia sempat melihat apa nama rumah sakit ini ternyata rumah sakit Fatmawati, ia sangat bersyukur karena rumah sakit ini tidak lah jauh dari tempat Nando bertanding.

Ashila pun memutuskan menaiki ojek yang ada disekitar, setelah sekitar 5 menitan akhirnya ia sampai di tempat tujuan. Setelah ia membayar ia pun langsung berlari menuju tempat berlangsungnya pertandingan.
Ia memasuki lapangan indoor yang dikelilingi oleh tribun tinggi.

"Ashila" teriak seseorang yang memanggil namanya, Ashila pun menoleh mencari sumber suara. "Dari mana aja lu? Lu ga tau kan kalo tim basket kita kalah dikarenakan si Nando mengalamai cidera saat skor seri,kemudian karena itulah kekuatan tim kita melemah dan entah ada kekuatan dari mana tim lawan berhasil mencetak 2 point" jelas Dandy secara cepat kepada Ashila.

Ashila merasa sangat bersalah kepada Nando ia pun menanyakan letak keberadaan Nando saat ini. Setelah Dandy memberitahunya kalau Nando berada di dalam ruangan dengan pintu berdaun Dauble yang bercat putih Ashila pun langsung menuju keruangan itu. Ashila mendorong pintu itu ada sedikit rasa kekhawatiran jika Nando akan marah kepadanya, beberapa pria yang memakai kostum tim sekolahnya tampak terkejut menatap kedatangan Ashila.

Ashila pun memindai matanya menjelajah satu persatu dari mereka, akhirnya Nando dapat ditemukan Ashila. Ia duduk dengan mata yang menatap nanar lantai, seolah ada sesuatu yang menarik dibawah sana. Ashila pun langsung menghampiri Nando.

"Do, gue minta ma--" ucap Ashila terpotong karena Nando sudah terlebih dahulu meninggalkan Ashila. Ashila meringis dan menangkup wajahnya. Entah apa yang harus ia lakukan sekarang, ia dapat memastikan bahwa Nando benar-benar marah kepadanya.

Gue minta maaf Do

2nd Story
Budayakan Voment
Thx

Fall In Love With SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang