DELAPANBELAS: What Sepupu!!!

1.6K 58 0
                                    

Author's Pov

Seorang laki-laki sudah siap dengan seragam SMA nya. Diko sudah siap untuk menginjakkan kaki di sekolah baru nya.

Ia mengambil ponselnya, ia berencana untuk menelefon sepupu sebaya-nya agar dapat pergi bareng kesekolah. Tadinya ia ingin menjemput Ashila, tapi Ashila menolak mentah-mentah ajakan dari Diko.

"Woii cokk, lu dimana?" tanya Diko kepada sepupunya.

"......"

"Iya,gue jemput lu ya!"

"......"

"Iya-iya bawel lu ahh"

Diko pun mengambil kunci motornya diatas nakas, ia pun segera pergi kerumah sepupunya itu.

Selama diperjalanan Diko tak henti-hentinya mengoceh-oceh tak jelas, karena jalanan yang ia lewati pagi ini macet.

Setelah hampir 10 menitan Diko diperjalanan,akhirnya ia sampai dirumah sepupunya. Ia segera turun dan menghampiri Uncle dan Aunty nya didalam.

"Assalamualaikum,Aunty Lunaaaa, Uncle Parman...." pekiknya tanpa rasa malu.

Pemilik rumah merasa ada yang memanggilnya pun segera membukakan pintu.

"Waalaikumsalam, pagi-pagi udah jerit - jerit aja kamu,Dik" oceh Luna mamanya Raka.
"Yaudah yuk masuk, udah sarapan belum?" tanya Luna.

"Hehehe sorry, belum ni. Pas banget pasti Aunty mau nawarin aku sarapan kan didalem hehe" balasnya antusias.

"Duhh pede banget ya, Aunty cuman nanya aja kok"

Diko pun mengkerucutkan bibirnya.

"Hahaha, ga berubah-ubah ya kamu... Yaudah yuk masuk" tambah Luna seraya menarik lengan Diko.

"Ettt Tapi boleh sarapan kan?" tahan Diko lagi.
Luna pun berpikir sejenak sengaja ingin mengoda Diko "boleh ga yaaa, emm boleh deh!!!".

Diko pun langsung menyelonong masuk begitu saja, terlihat jika Raka pun baru saja keluar dari kamarnya. Bisa dilihat jika kaki Raka sudah sembuh, dan tak ada lagi plester-plesteran.

"Woiii, apa kabar lu?" tanya Raka seraya menepuk punggung Diko keras.
Diko pun menyipitkan matanya "lu mau nanya kabar gue, atau mau ngajak gue duel sih!!!" sewot Diko.

Raka pun cengingisan "dua-duanya boleh deh" canda Raka. Diko pun langsung bangkit dan mengunci leher Raka menggunakan tangannya dan langsung mendorong kepala Raka agar terkepit diketiaknya.

"Cihhh,asem banget ketek lu!!! Ga mandi lu?" rutuk Raka seraya melepaskan tangan Diko dari lehernya.
"Iya Asem kek muka lu hahaha" desis Diko.

"Udah-udah, kayak anak kecil aja kalian! Sekarang makan!" tegur Parman selaku papa nya Raka. Mereka pun duduk ditempat masing-masing, seraya sarapan bersama.

"Kamu hari ini udah mulai sekolah di SMA Harapan?" tanya Parman disela-sela mereka sarapan. Diko pun mengangguk "Iya,Uncle"

Luna pun ikut-ikutan menyahuti "kamu belajar yang rajin, sekalian liat-liatin si Raka. Kalo dia bandel di sekolah,kasih tau Aunty!!!" tukas Luna seraya melirik Raka. Diko pun menunjukan ibu jarinya seolah berkata 'oke'

Setelah sekitar 5 menitan, acara sarapan mereka pun selesai. Raka dan Diko pun berpamitan dan langsung pergi kesekolah.

Hari ini Raka tidak membawa motor, jadi ia memutuskan untuk menebeng di motor Diko.

"Waktu itu Nadia pulang ke Indonesia?" tanya Diko disela-sela ia mengendarai motor.
Raka pun hanya bergumam "hm"

"Dia cerita ke gue, kalo lu marah-marah sama dia!? Gegara apa sih? Gue kepo!!!" tanya Diko kembali. Raka pun memutar bola matanya malas "Dia keterlaluan,Dik. Masa temen gue diusir nya waktu gue dirumah sakit. Dan yang parahnya lagi dia pakek kata-kata kasar ngusir temen gue itu!!!" sewot Raka mengingat kejadian waktu itu.

"Tapi kan ga usah lu marah-marahin juga bisa kan?" bela Diko.

"Gak. Dia udah keterlaluan, dia bukan sembarang temen, Dik. Lagian udahlah, baru digituin aja ngambekan!!!" balas Raka dengan suara naik satu oktaf "Terlalu dimanjain oleh keluarga besar Irsyad,jadi gitu deh!!!" timpal Raka lagi.

Diko pun hanya mengiyakan dan kembali fokus kejalanan.

•••

Mereka pun turun dari motor, banyak pasang mata yang berjerit kagum. Kebanyakan sih para wanita.
Para wanita itu bingung dan bertanya-tanya siapa sih yang bersama Casanova nya itu.

"Omegottt,itu ganteng beuttt!!!"

"Punya gue semua tu,aaaa"

"Rakaaaaa,bales line aqyu dongsss"

"Rakkkk,kenalin sama yang samping kamu dongg"

"Subhanallah betapa indah ciptaanmu tuhan"

Begitulah pekikan kagum dari para wanita-wanita yang melihat Raka dan juga Diko.

"Banyak juga ya fans lu,Rak. Tapi perasaan gue, lu ga ganteng-ganteng amet... Gantengan juga gue" bisik Diko disamping telinga Raka.

Raka pun memutar bola matanya "iyain aja deh" balasnya malas.

Raka dan Diko memasuki koridor SMA harapan.

"Lu keruang guru aja sono!!! Tanyain dimana kelas lu! Misal gurunya bilang digudang, yaudah lu turutin aja. Terima nasib aja Broo hehe" usil Raka dan langsung meninggalkan Diko dikoridor.

Diko pun mebelongakan matanya, ia belum tau dimana ruang guru berada. Dan Raka meninggalkannya seorang diri, Ia ingin bertanya tapi Tengsin, sekolah ini cukup luas menurutnya.
Bisa dibayangkan kalau ia berjalan sendirian mungkin bisa tersesat.

Diko menjelajah matanya, barangkali ia menemukan orang yang ia kenal.
Tak disangka tak diduga, dengan arah yang berlawanan Nando dan Ashila pun datang menghampiri.

"Eh Kak Diko, udah mulai sekolah disini?" tanya Ashila bingung. Diko pun mengangguk antusias.

"Trus ngapain lu disini? Mau jualan? Jualan sono dikantin jangan disini entar ga ada yang beli" goda Nando kepada Diko.

"Awas ya lu!!! abis lu di tangan gue entar!!! Gue lagi nyari kantor guru nih!? Dimana si kantor gurunya?" ancam Diko seraya menaik turunkan alisnya.

"Oh lur--" ujar Ashila memberi tahu,tapi Nando sudah memotong omongannya. "Oh kantor guru? Oke liatin tangan gue ya, disana ada pertigaan, terus lu belok kanan, nah sudah belok kanan lu luruss aja, kalo udah lurus belok kiri, terus belok kan--" belum sempat Nando melanjutkan omongannya. Ia pun sudah mendapatkan pelototan tajam dari Ashila.

"Orang lagi serius,eh lu nya bercanda. Alhasil gini kan wlekkk" ejek Diko. Nando pun mendengus-denguskan nafasnya.

"Kalo kakak mau ke kantor guru, tinggal lurus aja diujung sono noh!" jelas Ashila.
Diko pun mengikuti arah tangan Ashila "yaudah makasih ya, entar gue hubungi kalian lagi kalo ada perlu apa-apa. Soalnya gue ditinggal ama sepupu gue nih" cerca Diko kesal atas perbuatan Raka tadi.

"Emang sepupu lu siapa sih? Sini biar gue hajar tu anak. Kan kasihan liat babang Diko ditinggal sendirian" usil Nando.

"Itu noh si Raka, kalian kenal ga? Denger-denger dia Casanova disini!"

Deg. What Raka !!!
Jantung Ashila seolah berhenti berdetak.

kok bisa Raka yang jadi sepupunya sih,seru Ashila membatin

"Yaudah gue duluan" tukas Diko meninggalkan Ashila dan Nando yang masih mematung.

"Do, gue ga salah denger kan? Coba lu cubit gue deh!!!" suruh Ashila bingung.

Nando pun mencubit pipi Ashila "aghhh sakit! Berarti ga mimpi dong!!!" balas Ashila lagi.

Nando masing sibuk dengan pemikirannya.

Kemungkinan gue dapetin lu kecil,Shil.




2nd Story
Budayakan Voment
Thx

Fall In Love With SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang