DUA: Sapaan Pertama

3.7K 118 0
                                    

Author's Pov

Gadis cantik dengan rambut yang dikucirnya menjadi satu,duduk manis disalah satu bangku perpustakaan, ia sibuk membolak balik buku yang sedang ia baca saat ini. Buku Fiksi andalannya jika berkunjung ke Perpustakaan.
Barangkali membaca buku dapat memperbaiki moodnya pada saat ini, Hingga tiba satu buku bersampul dominan warna hitam yang tebal terjatuh dari atas rak dan mengenai kepala Ashila.

"Arghhh Sakit" serunya seraya memegang bagian yang terasa sakit akibat buku sial itu. Ternyata buku sial itu tidaklah jatuh dengan sendirinya,buku itu terdorong oleh seseorang dari balik rak tempat Ashila berada.
"Siapa ni?" teriak Ashila tanpa menghiraukan tatapan dari murid-murid yang ada di tempat itu.

"Sorr--, ehh Ashila" ucapnya menghentikan kalimat permohonan maafnya tadi. Ashila gelagapan,tingkahnya tidak karuan,pipinya bersemu merah dengan tiba-tiba. "E-h Kak" gumam Ashila seraya menggaruk alisnya untuk menutupi rasa canggung.

Seseorang yang tidak sengaja telah menjatuhkan buku ke kepala Ashila ini diketahui adalah seorang cowok atau lebih tepatnya kakak kelasnya Ashila.
Cowok itu pun berjalan mendekati barisan meja dan bangku yang Ashila duduki.

"Maaf ya Shil ga sengaja" seru cowok itu berusaha mendongak menatap kepala Ashila yang tertimpuk buku. Ashila mencoba menetralkan nafasnya secara berlahan serta berusaha memompa detak jantungnya senormal mungkin ,agar tak terdengar oleh cowok yang berada di sampingnya.

"A-h ga apa-apa kak" ucapnya gagu,Ashila tidak berani menatap mata Elang yang dimiliki cowok itu. "Beneran ga apa-apa? Ada yang sakit?" tanya nya khawatir,entah kekhawatiran ini hanya sandiwara,atau rasa khawatir itu benar-benar ada. Ya apapun itu,intinya Ashila sangat senang berada didekat cowok tersebut.

Cowok itu pun tersenyum simpul menujukan barisan giginya yang rapi,gayanya yang Cool menambah kharisma kegagahan yang ia punya. Ashila dapat merasa kan kupu-kupu didalam perutnya ini sudah berterbangan kesana-kemari,atau mungkin ada yang salto maju mundur cantik dan sebagainya. "Heiii" seru cowok yang berada disampingnya seraya melambai-lambaikan tangannya tepat di depan wajah Ashila.

Ashila pun tersadar dari Khayalan-khayalannya, ia tersenyum kikuk karna kedapatan sedang melamun dihadapan seseorang yang ia kagumi selama ini.

Merasa tidak enak dengan situasi seperti ini,Ashila pun memutuskan untuk kembali menemui teman-temannya dan meninggalkan cowok tersebut sendirian "Eh kak,emmm Aku duluan ya... Bye" serunya seraya tersenyum sekilas lalu pergi meninggalkan perpustakaan.

Tanpa disadari cowok itu pun terseyum melihat Ashila yang mengemaskan.

Kenapa gak pas sih Momentnya

Raka Dalfian Irsyad.
Hanya ia seseorang yang sangat berpengaruh dihati Ashila, Hanya ia yang bisa membuat jantung Ashila memompa tak karuan,hanya ia lah yang bisa membuat kupu-kupu didalam perut Ashila berterbangan,dan hanya ia lah yang bisa membuat Ashila tersenyum dengan ikhlas. Hanya dengan melihatnya dari kejauhan,dan berada didekatnya semua itu akan terjadi dengan seketika.

Tapi sayang semua itu hanya dapat Ashila simpan dalam hatinya.

Ashila pun sedari tadi tak tahu ia akan menuju kemana,berjalan mengelilingi koridor menurutnya tidaklah bagus untuk saat ini. Benar dugaan Ashila pagi tadi ,kalau ia akan dilirik sinis oleh para Fans cabe nya Nando. Ini baru lirikan sinis dari fans Nando,dan bisa dibayangkan bagaimana jika seantero sekolah tahu jika ia mengagumi idola mereka yaitu Raka. Mungkin setiap hari Ashila bakal jadi santapan gratis untuk mereka.

Ashila pun memutuskan untuk pergi kekantin dan menemui teman-temannya yang sedang makan. Ia mencari meja yang berisikan teman-temannya,setelah matanya menjelajah kesetiap meja,ia menemukan meja pojok didekat tembok berisikan ketiga temannya.

"Dari mana aja lu?" tanya Megan sembari menyeruput Esjeruk kepunyaannya. "Perpus lagi?" timpal Acha tak kalah serunya.

Ashila pun mengangguk antusias seraya menyomot mie ayam didepannya tanpa mengetahui punya siapa itu. Disela-sela mengunyah makanan Ashila tersenyum mengingat kejadian beberapa menit yang lalu diperpustakaan.
Ia pun tiba-tiba tertawa gentir "miris ya nasib gue haha" serunya kembali memakan mie ayam tersebut.

Teman-temannya pun bingung melihat tingkah temannya yang satu ini, mereka berfikir terkadang Ashila bertingkah Cuek-jutek,terkadang juga seperti ini senyum-senyum sendiri serasa dunia miliknya.

"Ehh Bay The Way ni Mie Ayam punya siapa?" sadar ia memakan makanan yang bukan punyanya ia pun bertanya. Teman-temannya pun cengingisan

"punya Kak Raka" seru mereka kompak, Ashila pun tersedak-sedak sampai matanya mengeluarkan air, Megan pun sesegera mungkin memberi air mineral milik Gladys. "Ishhh yang lu kan ada,kenapa harus punya gue sih" gerutu Gladys seraya memanyunkan bibirnya, "ga usah manyun-manyun tu bibir,minta gue tampol hah?" balas Megan.

Ashila pun meneguk air mineral itu sampai tandas "beneran ini yang Kak Raka?" tanyanya dengan nafas yang ngos-ngosan.
"Hahahaha ga ding,yang Lu lah tadi kecebong nyuruh kita beli ini buat lu" seru Acha seraya tertawa Usil.

Ashila bingung siapa yang dimaksud Acha kecebong itu "kecebong?" tanyanya seraya menaikan kedua bahunya.

"Itu si Nando" balasnya.

Ashila pun hanya membentuk 'O' di mulutnya dan melanjutkan memakan mie ayam kesukaannya ini, Nando memang sahabat yang paling pengertian ding hehe.

"Hii Shil" seru seseorang yang melintas tepat didepan meja Ashila dan teman-temannya, Ashila tampak Kicep dan tak tahu apa yang harus ia lakukan, Teman-temannya pun bengong melihat kejadian beberapa detik yang lalu.

Andai tadi gue boomerangin lu say Hii ke gue






2nd Story
Budayakan Voment
Thx

Fall In Love With SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang