Jam menunjukkan pukul 12 siang perkuliahan pun selesai. Putra,Ira dan Ana pun bergegas menuju ke kantin, sesampainya disana mereka bertemu dengan Andra yang sedang duduk memakan makanan yang ia pesan.
Putra pun lewat di depan Andra,ia pun bersenandung menyanyikan sebuah lagu yang diganti liriknya untuk menyindir Andra.
"Terlalu lama ngejones,terlalu lama ngejones.Giliran udah mau taken ditikung,taunya ketikung"
Ana dan Ira pun heran melihat tingkah Putra yang mendadak seperti orang tidak waras, bernyanyi-nyanyi sendiri dikerumunan banyak orang.
Ira pun menghampiri Putra, lalu menarik tangan Putra dan mengajaknya pergi dari kantin.
"Ayo Na, pergi dari sini aja daripada teman kamu satu ini jadi agak gila disini!," ujar Ira
Ana pun mengikuti langkah Putra dan Ira yang telah berjalan lebih dulu.
"Putra cinta banget sama cewek itu?," batin Ana
Sesampainya di kelas Ira pun melepas tangan Putra, Putra pun marah karena Ira menarik tangannya terlalu kencang.
"Gila kamu!, tanganku sakit" ucap Putra
"Habis kamu nyanyi-nyanyi di depan banyak orang, udah kehilangan akal ya?" tanya Ira
"Ya, gua gila karena cinta.Lu enggak bisa bayangin kan gimana rasanya jadi gua?" jawab Putra kesal.
"Cinta emang bikin gila, tapi yang logis dikit lah.Dia aja enggak bisa hargain perasaan kamu Put!" ucap Ira bijak.
"Azzz, rasanya aku ingin mukul si Andra itu" ujar Putra, ia pun memukul mukul kan kedua tangannya sendiri, seperti hendak memukul orang.
Ana pun hanya terdiam melihat Ira dan Putra yang berseteru, di dalam benaknya ia hanya memikirkan perkataan Ira ada benarnya juga."Cinta emang bikin gila, tapi yang logis dikit lah.Dia aja enggak bisa hargain perasaan kamu Put!," kata-kata itu pun masih teriang-iang didalam pikirannya.
"Mungkin benar," batin Ana
Akhirnya Ira dan Putra pun menghentikan perseteruan mereka, mereka melihat ke arah Ana yang daritadi hanya diam melihat mereka berseteru.
Ana yang mengetahui jika Putra dan Ira memperhatikannya pun hanya tersenyum ke arah mereka berdua.
"Put,ini disuruh minta tanda tangan ke ketua band nya" ucap Leli.
"Kamu aja deh, kali aja digebet sekalian sama ketua bandnya" jawab Putra.
Terlihat raut wajah Putra yang masih marah, ia pun memasang muka cemberut dihadapan Leli.
"Are you okay Put?" tanya Leli.
"I'm fine, tapi hati gua sakit, rasanya kaya di iris-iris pisau gitu" jawab Putra.
Ana dan Ira pun melihat ke arah Putra, Ira pun mendekati Ana lalu berbisik."Putra baperan ya ternyata".Ana yang mendengar bisikan Ira pun hanya tersenyum sambil mengeleng-gelengkan kepalanya.
"Ya udah, aku aja Put.GWS ya buat hatinya" ucap Leli sambil berjalan keluar dari ruangan.
Putra menghampiri Ira dan Ana yang terlihat sedang menertawakannya.
"Kalian nertawain aku?,"
Ira dan Ana tak menjawab pertanyaan Putra, mereka malah terus menertawakan Putra.
"Aku baru tau kamu sebaper itu Put," ucap Ana
"Udah, enggak usah dibahas" ujar Putra.
"Iya deh,udah lah Put" jawab Ana.
"Kenawhy?" tanya Putra.
"Move on!" gertak Ana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Alien[Terbit]
General FictionCover by @saegraph Open pre order Berawal saat Ana tak sengaja menabrak Andra dan menemukan kartu mahasiswa Andra yang terjatuh di lantai. Akhirnya mereka saling mengenal satu sama lain dan Ana jatuh cinta kepada Andra, tapi kenyataan pahit harus An...