"Put, Hilda sama Andra pernah pacaran enggak sih?" tanya Ana dengan tatapan serius.
"Enggak tau," jawab Putra singkat.
Ana mendehem ke arah Putra. Ana tak percaya Putra tak tau menau soal hubungan antara Andra dan Hilda.
Pasti Putra tau, tapi pura-pura enggak tau. Dasar!.
"Kenapa kamu enggak nanya sama orangnya langsung aja Na. Biar lebih jelas gitu," ujar Putra.
Ana menelan ludahnya. Mana mungkin ia menanyakan perihal hubungan antara Andra dan Hilda, yang ada Andra akan marah jika ia menanyakan hal itu.
"Kamu dah gila? Kalo aku nanya itu ke Andra nanti dia ngamuk gimana?. Dia kan cowok pemarah,"
Dan mana mungkin aku berani nanya hal itu ke dia.
"Dia kalo marah sama orang enggak lama kok. Paling cuma 1 hari aja," Putra menegaskan sambil menaikan bola matanya.
"Udah enggak marah sama Andra? Gara-gara dia deket sama Hilda?"
Putra memutarkan bola matanya ke kiri dan ke kanan. "Enggak, tapi sekarang udah jarang ngobrol sama orangnya."
Waktu menunjukkan pukul 13.05 dosen memasuki ruangan kelas memberitahukan jika jam mata kuliahnya hari ini kosong dikarenakan ada keperluan mendadak. Setelah itu dosen meninggalkan ruangan sambil menenteng tasnya.
Mahasiswa dan mahasiswi bersorak riang karena kuliah ditiadakan dan mereka berduyun-duyun keluar dari ruangan kelas.
"Sama aja kosong,nanti jam 14.40 ada kuliah lagi," gerutu Putra.
"Aku udah enggak ada kuliah lagi habis ini," ucap Ana senang sambil tersenyum tipis.
"Aku sama Ira masih ada kuliah. Kenapa-- Putra tak melanjutkan kata-katanya.
Putra melihat sosok Andra berjalan melewati koridor kelas-kelas.
"Kayanya mau ketemu Ana" batin Putra.Benar saja setelah sampai di ruangan kelas Andra langsung menghampiri Ana.
"Na, kamu enggak ada kelas?" tanya Andra.
Ana kaget dengan kedatangan Andra yang secara tiba-tiba.
Ya Allah, Andra. Ada apa lagi sih? Bikin orang deg-degan aja.
"Kosong Ndra, kenapa?" jawab Ana singkat.
Andra menjelaskan maksud kedatangannya untuk membantu Ana membagikan brosur event ulang tahun kampusnya.
Ana hanya mengangguk pelan. Lalu Andra mengajaknya membagikan brosur tersebut di taman kampus.
Beberapa menit mereka sudah sampai di taman kampus dan mereka berdiri saling berdekatan seperti orang pacaran."Yakin mau bagi brosurnya disini?" tanya Ana kemudian.
Andra tersenyum ke arah Ana. "Iya," jawabnya singkat.
Mimpi apa aku semalam bisa berduaan sama alien menyebalkan sampai sedekat ini. Walapun dia alien menyebalkan tapi hanya dia yang bisa buat aku jadi deg-degan kaya gini.
"Brosurnya ada di tasku. Bentar aku ambil dulu ya," ujar Ana sambil membuka tasnya lalu mengambil brosur yang berada ada di tas paling depan.
"Ini Ndra brosurnya," ucap Ana sambil menyodorkan brosur tersebut ke tangan Andra.
Dan Andra tersenyum sambil menerima brosur tersebut.
Banyak mahasiswa/mahasiswi yang lalu lalang melewati taman tersebut. Kemudian Ana dan Andra menghampiri mereka satu persatu dan memberikan brosur itu kepada mereka.
Selang 15 menit brosur yang mereka bagikan habis tak tersisa. Andra duduk di kursi yang berada di taman. Ya, memang di kampus disediakan taman kampus untuk mahasiswa atau mahasiswi sekedar duduk-duduk santai.
Ana masih berdiri terpaku melihat sekitarnya."Duduk sini," ajak Andra.
"Enggak papa aku duduk disitu?" jawab Ana terbata-bata.
"Ya enggak papalah. Emang disini ada tulisan larangan 'dilarang duduk disini?' jawab Andra sambil tertawa dan mengelengkan kepalanya.
Aduh gimana ini. Masa iya aku duduk deket Andra. Kalo aku salah tingkah gimana ini.
"Ni anak malah bengong enggak duduk-duduk. Buruan duduk sini, duduk gratis aja malah bingung apalagi kalo suruh bayar!" celetuk Andra.
Akhirnya Ana membaliknya badannya lalu duduk tepat disamping Andra.
Keringat Ana mulai berjatuhan dan menetesi seluruh wajahnya saking geroginya duduk bersebelahan dengan Andra.
"Kamu haus enggak? Enggak kan? Yaudah minumnya buat aku aja," ujar Andra sambil meneteng aqua yang entah kapan ia mengambilnya dari dalam tasnya.
"Belum juga dijawab. Kalo enggak niat ngasih mendingan enggak usah deh," ucap Ana dengan nada kesal.
"Bercanda," Andra memberikan botol aqua tersebut ke tangan Ana dan Ana langsung menerima botol aqua pemberian Andra.
Ana berterima kasih karena Andra sudah memberikannya air minum dan Andra hanya mengangguk tanda mengiyakan.
Mereka terdiam sejenak lalu Andra melihat ke arah jam tangannya. "Aku duluan ya, habis ini ada jam kuliah lagi. Makasih ya udah bantu bagiin brosurnya."
Andra berdiri membalikkan badannya lalu berjalan meninggalkan taman.
Ana masih terdiam terpaku.Seolah tak percaya jika ia bisa sedekat itu dengan seseorang yang ia sukai.
Ternyata bener ya, Andra itu baik. Kesannya aja dia cuek. Tapi, kalo udah agak akrab orangnya enggak cuek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Alien[Terbit]
General FictionCover by @saegraph Open pre order Berawal saat Ana tak sengaja menabrak Andra dan menemukan kartu mahasiswa Andra yang terjatuh di lantai. Akhirnya mereka saling mengenal satu sama lain dan Ana jatuh cinta kepada Andra, tapi kenyataan pahit harus An...