Ana melamunkan Andra yang tiba-tiba bersikap care dengannya, sampai-sampai Ana tak sadar dengan kedatangan Ira dan Putra.
Ira kemudian menepuk bahu Ana pelan. "Na," panggil Ira lirih.
Mata Ana terbelalak kaget karena ia sedang tidak fokus. "Oh, kamu, Ra, kok gandengan sama Putra? Kalian jadian?" tanya Ana kemudian karena ia heran melihat kedua temannya bergandengan tangan, tak seperti biasanya.
"Iya, ternyata aku sama Ira punya perasaan yang sama," ujar Putra.
"Selamat ya, berarti sekarang jomblonya tinggal aku dong?"
"Alah, bentar lagi kamu juga jadian sama Andra," kata Putra sambil menaikan satu alisnya.
"Amit-amit aku jadian sama dia, tau enggak tadi dia nemuin aku minta maaf," Ana menghela napas panjang.
Putra dan Ira saling memandang satu sama lain lalu mengangkat bahu mereka.
Kata orang cinta bisa tumbuh dimana aja. Tapi, kenyataannya aku enggak seperti apa yang mereka lontarkan. Cintaku tak bertuan, tak seperti yang lain. Cinta mereka bisa bersemi satu sama lain.
Ana mendengus kesal. "Apa cuma aku yang cintanya enggak bersemi?"
Putra menganggukkan kepala. "Jangan bilang gitu, bentar lagi ada yang nyatain cinta kok. Tenang-tenang bentar lagi kamu enggak jomblo."
"Alien maksudmu? Mana mungkin, udah ya, aku enggak mau berharap yang enggak pasti lagi. Dia bersikap kaya gitu soalnya dia merasa salah aja sama aku, enggak ada niat lain kok."
Ira menepuk bahu Ana. " Kamu menutupi rasa cintamu dengan rasa benci. Jadi, kamu enggak nyadar kalo kamu masih cinta sama dia, Na."
Putra mengangkat bahunya lalu ia merigoh sakunya kemudian mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan untuk Andra.
Aku yakin Ana masih cinta sama lu. Yakinin dia, buat nrima lu di hatinya lagi.
Semangat bro. Kejar cintamu jangan sampai menyesal!
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Alien[Terbit]
General FictionCover by @saegraph Open pre order Berawal saat Ana tak sengaja menabrak Andra dan menemukan kartu mahasiswa Andra yang terjatuh di lantai. Akhirnya mereka saling mengenal satu sama lain dan Ana jatuh cinta kepada Andra, tapi kenyataan pahit harus An...