0.5

8.4K 1K 126
                                    

Hyunbin sedang menatapi Minhyun yang tengah memanaskan makanan di microwave. Jangan harapkan Minhyun memasak atau kalian mau merelakan dapur kalian terbakar. Kalau hanya memanaskan atau memasak nasi Minhyun masih bisa.

Hyunbin juga tidak menuntut banyak. Apapun yang Minhyun sajikan ia selalu makan. Ngomong-ngomong ini hari kelima sejak Hyunbin tinggal disini. Benar, Hyunbin mengiyakan ajakan Minhyun untuk tinggal di apartemennya beberapa hari.

Mungkin beberapa orang berpikir jika mereka tinggal bersama kedua orang itu akan menjadi dekat. Namun tidak untuk mereka. Keduanya tak banyak berbincang satu sama lain, apalagi mengenai hal pribadi.

Begitu pula dengan kontak fisik. Meskipun kegiatan mereka selama Hyunbin menginap hanya kerja-makan-bercinta, selain saat mereka di ranjang tak ada kontak fisik yang berkira. Mereka tak berpelukan, berciuman atau pun berpegangan tangan selain saat mereka ada di ranjang.

Keduanya mencoba untuk membuat hubungan ini tetap sehat sesuai tujuannya. Mereka tak ingin merusak hubungan sekadar teman bermain di ranjang yang mereka lakukan ini sehingga keduanya berusaha untuk terlihat tak terlalu tertarik satu sama lain kecuali saat di ranjang.

Pokoknya ranjang pengecualian bagi mereka. Keduanya suka memuji dan melakukan hal yang dilakukan pasangan biasa ketika bercinta. Mencium dengan lembut dan penuh perasaan  dan lainnya. Namun sekali lagi, semuanya berubah ketika sudah tidak di ranjang.

Minhyun meletakkan tteokgalbi kiriman dari ibunya yang baru saja ia panaskan tadi dan 2 buah nasi instan di atas meja makan. Setelah itu ia menyerahkan 1 pasang sumpit dan 1 buah sendok pada Hyunbin. Minhyun pun duduk dan mulai makan.

Hari ini hari minggu. Minhyun sih sudah pasti libur namun belum tentu dengan pria tinggi di hadapannya ini. Bisa saja ia ada pemotretan yang jadwalnya tidak menentu seperti jadwa kerja Minhyun yang hanya senin sampai jumat.

"Kau ada pemotretan hari ini?" ucap Minhyun membuka pembicaraan.

"Tidak, hari ini aku libur. Kenapa? Mau melakukannya seharian?".

"Umm, sebenarnya aku ingin menonton saja di rumah. Sudah lama aku tidak menonton".

"Baiklah, aku akan menemanimu".

"Kau suka popcorn karamel atau rasa apa?".

"Karamel aku suka. Kau mau apa, hyung?".

"Kita pesan yang karamel saja ya. Setelah makan akan aku pesan".

Mereka pun melanjutkan makannya lalu setelah selesai sesuai rencana Minhyun memesan popcorn. Hyunbin pun merapikan piring lalu mencucinya agar meringankan beban Minhyun sedikit. Setelah itu Hyunbin ke ruang tengah dan mulai memilih film yang akan mereka tonton.

"Ingin menonton apa?".

Minhyun yang sudah selesai memesan popcorn untuknya dan Hyunbin tadi mendatangi Hyunbin dan duduk di sampingnya. Hyunbin menoleh sedikit pada Minhyun lalu kembali menyibukkan dirinya pada kaset-kaset film milik Minhyun.

"Sudah dipesan? Kalau hyung sendiri sedang ingin menonton apa?".

"Sudah. Hmm, aku? Bagaimana kalau film romance?".

"Romance? Baiklah terserah kau saja".

"Hmmm, apa ya?". 

Minhyun mulai melihat-lihat judul film yang ada di deretan kaset miliknya. Ia terus mencari sampai tangannya berhenti pada sebuah film dengan cover berwarna coklat dengan seorang pria yang menutup mata wanitanya.

"Ini saja bagaimana?".

"Always? Ini film yang cukup sedih itu bukan?".

"Iya, ayo menonton ini saja ya!".

Body - Kwon Hyunbin x Hwang Minhyun [S1+S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang