"Tuan Hwang Minhyun? Ia terakhir ke kantor Hari Jumat ini. Kemarin saat ia saya minta untuk datang karena rapat dadakan, Tuan Hwang tidak datang meskipun berjanji akan tiba 1 jam dari waktu saya menelepon".
"APA?".
"Memang sebenarnya ada apa dengan Tuan Hwang?".
"Kapan dia berjanji untuk datang?" tanya Hyunbin mengabaikan pertanyaan resepsionis barusan.
"Dia berjanji datang sekitar pukul setengah 12 siang" ucap resepsionis itu.
"Baiklah, terima kasih".
Setelah itu Hyunbin segera berlari menuju parkiran lalu masuk ke dalam mobilnya. Dengan kecepatan diatas rata-rata pria bermarga Kwon itu menjalankan mobilnya menuju kedai tempat ia membeli buah tadi.
Tidak, Hyunbin bukannya ingin berpikiran buruk dengan menyangka Minhyun mengalami hal itu. Ia hanya takut tapi bagaimana pun ia harus tetap mencari kebenarannya. Hyunbin sebenarnya sangat takut sampai tremor datang pada tangannya yang tengah mengemudi itu.
Saat sampai, ia segera melompat turun dan membuka pintu kedai itu dengan kasar yang membuat halmeoni penjaga toko sedikit terkejut. Namun melihat bahwa yang datang adalah pria yang baru saja membeli di kedainya, wanita itu memberanikan diri untuk bertanya.
"Ada apa anak muda? Kenapa kembali lagi?".
"Maaf tapi apa halmeoni mempunyai foto atau apapun tentang kecelakaan kemarin?" tanya Hyunbin tanpa basa-basi.
"Oh, aku tidak sempat. Tapi lokasinya dilampu merah depan. Mobilnya tertabrak truk yang tengah melaju kencang karena terus berjalan saat lampu merah. Kau bisa bertanya pada kantor polisi di dekat sini untuk lebih jelasnya" jelas wanita paruh baya itu.
"Baiklah, terima kasih banyak".
Hyunbin segera keluar lalu berlari ke pos polisi yang letaknya memang tidak jauh dari sini. Ia sempat melihatnya tadi saat dijalan. Hyunbin melakukannya dengan sangat cepat sampai orang yang melihat disekelilingnya bahkan ragu ia sempat untuk bernafas atau tidak.
Pria itu kembali mendobrak pintu kantor polisi yang membuat perhatian seluruh ruangan tertuju padanya. Namun Hyunbin menghiraukannya. Yang ia ingin lakukan adalah dengan secepatnya mengetahui keberadaan kekasihnya meski dalam keadaan terburuk sekali pun.
Hyunbin segera mendekati seorang petugas laki-laki yang tengah duduk dikursinya, "Apa benar kemarin ada kecelakaan di sekitar sini?" tanya Hyunbin.
Petugas itu langsung mengangguk, "Ya, benar sekali. Ada perlu apa Tuan menanyakannya?".
"Siapa korbannya? Bagaimana keadaannya?" tanya Hyunbin langsung.
"Oh, kalau boleh saya tahu Tuan ada hubungan apa dengan korban sampai menanyakan hal ini?".
"TOLONG JAWAB SAJA PERTANYAANKU" teriak Hyunbin sambil mengusap wajahnya kasar.
Sungguh, saat ini perasaannya benar-benar kacau. Ia tidak berharap nama yang nantinya keluar dari petugas kepolisian ini adalah nama kekasihnya tentu saja. Hyunbin hanya ingin menghilangkan kegusaran itu. Kegusaran dalam hatinya yang mempertanyakan keberadaan Minhyun.
"Baiklah, tenang dulu. Korban bernama Hwang Minhyun. Umurnya 25 tahun. Mobil korban ditabrak karena tidak bisa berhenti sebab remnya blong" ucap petugas itu dengan tenang.
Saat itulah rasanya seluruh dunia Hyunbin runtuh. Bagaimana bisa ia begitu tenang kemarin sementara kekasihnya sedang berada diujung maut karena kecelakaan? Hyunbin membeku, seluruh inderanya serasa berhenti mendengar berita ini.
"Tuan? Tuan?" petugas itu menggoyang-goyangkan tubuh jangkung Hyunbin saat ia tak kunjung bergerak setelah 1 menit sejak mendengar berita itu.
"Dia....dia dibawa ke rumah sakit mana?" ucap Hyunbin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Body - Kwon Hyunbin x Hwang Minhyun [S1+S2]
FanfictionHyunbin akan terus mencintai Minhyun meskipun pria itu sudah menikah dan dikaruniai seorang anak. [S1] completed~ Hyunbin yang stres karena dijodohkan dan Minhyun yang tengah patah hati hanya sekadar teman main di ranjang. Tapi apa yang harus mereka...