1.7

4.4K 784 116
                                    

BUGH

Sebuah tonjokkan baru saja mendarat di pipi Hyunbin. Sang pelaku penojokkan hanya berdiri sambil menatap Hyunbin yang tersungkur itu dengan tatapan penuh amarah. Ia sungguh tidak menyangka Hyunbin bisa melakukan hal semacam ini.

Sungguh, selama Taedong bersahabat dengan Hyunbin, meskipun Hyunbin ini suka meniduri sembarang gadis tapi ia tidak pernah menyakiti wanita yang benar-benar dikencaninya. Meskipun memang orang yang dicintai oleh Hyunbin saat ini bukan wanita melainkan pria yang mana berjenis kelamin sama dengannya maupun Hyunbin.

Awalnya Taedong memang kaget saat mendengar suara Hyunbin yang begitu kacau meminta untuk bertemu dengannya lalu bercerita mengenai kisah cintanya. Apalagi saat mengetahui sahabatnya ini jatuh cinta pada mantan kekasih kakaknya yang Taedong pun tahu bernama Hwang Minhyun.

Taedong untungnya bukanlah orang yang pemikirannya tertutup. Menurutnya orang bisa jatuh cinta pada siapa saja tanpa memandang gender, usia, ras, suku, agama dan hal lainnya. Namun bagaimana pun itu, cinta tetaplah cinta. Tak peduli pada siapa hati kita berlabuh.

Taedong sungguh kecewa pada sahabatnya ini yang memperlakukan Minhyun seenaknya. Ia sungguh marah saat mendengar Hyunbin seolah menariknya agar mendekat lalu mendorong Minhyun sejauh-jauhnya dalam hidup Hyunbin.

Taedong bahkan tak bisa membayangkan betapa menderitanya hari-hari Minhyun saat ini. Di tambah ia baru saja putus cinta dengan Yuri noona. Mengapa kakak beradik ini sangat kompak dalam hal menyakiti Minhyun? Ia sungguh tak habis pikir akan hal ini.

"Apa kau sungguh seorang pria Kwon Hyunbin?" Ucap Taedong dengan nada penuh amarah.

Hyunbin hanya diam saja mendengar ucapan Taedong lalu duduk kembali di kursi yang tadinya ia tempati dalam cafe ini. Sejak kemarin ia meninggalkan Minhyun setelah ia mengamuk di apartemennya saat mabuk, ia langsung menghubungi Taedong untuk diajak bicara karena sahabatnya itu memang sangat baik dalam memberikan saran dari masalah-masalah yang memusingkan kepalanya ini.

Hyunbin paham ia salah, ia tahu jika ia adalah bajingan karena telah berani menyakiti Minhyun sampai seperti ini tapi ia tak pernah menyangka jika Taedong sampai semarah ini dan melemparkan tonjokkannya pada pipi kanannya yang baru dipukuli Minhyun kemarin pagi.

Hyunbin mungkin pantas mendapatkan itu. Tidak, ia sangat pantas mendapatkan itu. Benar apa yang ditanyakan oleh Taedong barusan, apa ia sungguh seorang pria jika menyakiti orang yang dicintainya sampai seperti ini? Hyunbin baru saja sadar betapa pengecutnya dirinya ini.

"Lagi pula mengapa kau ini malah bermain-main saat sudah jelas-jelas ibumu mengancam yang tidak-tidak saat kau dijodohkan, sih?" tanya Taedong lagi.

"Saat itu aku hanya ingin melepas stres, aku sungguh tidak tahu kalau efeknya padaku akan sebesar ini hingga aku akhirnya jatuh cinta".

"Hah, kenapa kau membuat hidupmu semakin sulit saja, sih?"

"Maka dari itu aku datang padamu".

"Baiklah, mana prioritasmu?".

"Aku tidak tahu".

"Sungguh ya. Kau bahkan tak tahu prioritasmu sendiri?".

"Aku mencintainya tapi aku tak ingin ibuku melakukan hal yang tidak masuk akal itu".

"Ibumu bukan tipe yang akan nekat seperti itu".

"Tapi dia ibuku dan aku sangat khawatir".

"Kalau begitu tinggalkan Minhyun dan turutilah perkataan ibumu untuk menikah dengan wanita yang bernama Seulgi itu. Lagi pula ia bukan wanita sembarangan, ia cantik dan juga pintar, bukan?".

Body - Kwon Hyunbin x Hwang Minhyun [S1+S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang