0.1

3.4K 538 230
                                    

Hyunbin tidak bisa berkata-kata. Hatinya menjerit rindu saat menatap lengkungan senyum pada bibir pria itu. Dia orang yang Hyunbin cari-cari selama ini. Pusat kehidupannya kini berjalan mendekatinya dengan sibuk melambaikan tangannya pada sesosok bocah yang tingginya tidak sampai selutut Hyunbin.

Hyunbin mendengarnya, mendengar bagaimana bocah itu memanggil cintanya dengan sebutan 'Ayah'. Ia sungguh tidak tahu harus bagaimana. Hyunbin merindukannya tapi segala teka-teki yang tidak ia ketahui mengenai kehidupannya selama 7 tahun terakhir ini membuatnya sedikit ragu.

"Minhyun hyung...." ucapnya lirih. Ternyata mulutnya tetap saja tidak bisa menahan gejolak itu. Ya Tuhan, sudah lama sekali sejak terakhir kali ia memanggil nama itu. Rasa rindu yang teramat kuat menariknya untuk membawa tubuh pria dihadapannya ini ke dalam sebuah pelukan hangat.

Hyunbin menangis sambil memanggil nama pria itu berkali-kali. Tangannya dengan erat membungkus seluruh tubuh Minhyun. Hyunbin menghirup aroma yang begitu ia rindukan ini sebanyak mungkin. Ini benar-benar Minhyunnya.

Minhyun awalnya kaget tapi saat melihat wajah pria yang memeluknya ini, ia membiarkanya. Tangannya bahkan mengelus-elus punggung tegap pemuda itu yang tengah bersandar pada dadanya.

"Hei, ayo berbicara di kafe" ucap Minhyun.

***

Minhyun dan Hyunbin kini duduk berhadapan pertama kali setelah 7 tahun berlalu. Tidak banyak yang berubah dari Minhyun menurut Hyunbin. Ia masih sama sejak dulu.

Wajahnya masih terlihat manis dan tampan secara bersamaan. Suaranya masih mampu memberikan efek tenang yang sama padanya. Tapi Hyunbin yakin bahwasanya sifat Minhyun sudah banyak berubah. Semakin lama orang semakin dewasa, bukan?

Hyunbin meletakkan tangannya diatas tangan Minhyun, "Minhyun hyung, aku sangat merindukanmu".

Minhyun tampak kaget sedikit dengan perlakuan Hyunbin. Ia melirik pada Jinyoung dan Seonho yang sedang asik bermain di tempat anak-anak. Setelah memastikan mereka keasikan, Minhyun menatap kedua manik Hyunbin lagi.

Perlahan ia mulai menarik tangannya yang ditangkup oleh Hyunbin. Mengabaikan ekspresi Hyunbin yang langsung berubah karena perlakuannya, Minhyun berniat segera meluruskan segalanya.

"Kau mungkin terkejut tapi aku lupa ingatan sejak kecelakaan 7 tahun lalu" ucap Minhyun mantap.

Hyunbin mengernyitkan dahinya ketika telinganya mendengar semua ini, "Apa?".

"Aku membiarkanmu memelukku karena aku kenal dengan wajahmu. Kau adalah pria dalam wallpaper laptop lamaku. Disana aku memiliki banyak sekali fotomu tapi aku tidak mengingat siapa dirimu meskipun aku mencoba".

Minhyun mengeluarkan sebuah ponsel dari sakunya, "Ini dirimu bukan?" ucapnya sembari menunjukkan sebuah foto pria yang tengah tidur dan Minhyun mendapatkan anggukan tanda pembenaran oleh Hyunbin.

"Aku sudah bertanya pada banyak orang tapi tidak satupun yang mengenalmu. Ah, ada satu orang. Dia mengatakan kalau kau adik mantan kekasihku. Tapi kalau hanya hubungan seperti itu tidak mungkin kan aku mengoleksi begitu banyak fotomu?".

Hyunbin sedari tadi hanya diam mendengar penjelasan dari Minhyun. Ini terlalu mengejutkan. Hyunbin tidak akan begitu kaget ketika Minhyun sudah menikah ataupun ia mengatakan sudah melupakan cintanya pada Hyunbin. Tapi pria ini datang dengan fakta ia melupakan segalanya tentang apa yang mereka lalukan di masa lalu.

Rasanya seperti ada ratusan jarum yang menusuk hatinya. Hyunbin terlalu terkejut. Ia tidak siap dengan semua ini. Apalagi ketika ia melihat mata Minhyun yang menatapnya. Benar, binar-binar itu sudah tidak ada. Kini hanya ada mata yang memancarkan rasa penasaran menatapnya dalam.

Body - Kwon Hyunbin x Hwang Minhyun [S1+S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang