1.1

5.3K 953 335
                                    

Minhyun benar-benar serius dengan niatnya. Buktinya kini dihadapannya terdapat seorang wanita berparas cantik yang tadi memperkenalkan diri sebagai Bae Joohyun namun meminta dipanggil Irene saja. Katanya namanya terlalu kolot jadi saat dewasa ia menggantinya.

Minhyun sebenarnya tidak terlalu peduli dengan itu. Tapi ia harus mencoba peduli dengan gadis ini jika ia ingin melupakan Hyunbin, bukan? Sebenarnya gadis ini cantik. Sangat malahan. Entah bagaimana Aron bisa membawa Irene padanya untuk kencan buta.

"Jadi apa pekerjaanmu?" Ucap Minhyun untuk mengawali perkenalan mereka atau istilahnya basa basi.

"Aku? Hanya seorang model".

Ya Tuhan, model lagi? Tidak, tidak. Bisa-bisa ia bertemu dengan Hyunbin saat sedang mengatar ataupun menjemput Irene. Ia sungguh tidak ingin berurusan lagi dengan pria tinggi itu.

"Model ya? Maaf sekali. Kita sampai di sini saja".

"Eh? Memangnya kenapa? Kau tidak suka model?".

"Bukan. Mantanku seorang model. Jadi aku tak ingin bertemu dengannya lagi".

'Bukan mantan sebenarnya, tapi tak mungkin ku katakan Hyunbin rekan seksku. Ah, bukan. Yang tepat adalah mantan rekan seksku'.

"Tenang saja, aku bukan tipe wanita yang harus kau antar jemput saat bekerja. Lagi pula mantanmu dan aku belum tentu satu agensi. Jadi kemungkinan kau bertemu dengannya tidak besar".

"Eh, begitu ya".

"Begitulah, kita mungkin bisa pergi saat weekend lalu sekadar bertukar pesan saat hari-hari biasa. Aku tau kau tidak suka gadis yang manja".

"Mengapa kau mau kencan buta denganku lewat Aron? Kau kenal dengan Aron dari mana?".

"Aku teman masa kecilnya. Kami bertetangga, aku tinggal di sebelah rumahnya".

"Tetangga? Mengapa aku tak pernah melihatmu?".

"Iyakah? Tapi aku pernah melihatmu sebelumnya. Sering malahan. Bahkan suara teriakan kalian saat main game bersama sering terdengar di kamarku".

"Hahahah, begitukah? Maaf ya, pria kalau sudah main game bersama memang seperti itu".

"Tak apa, aku paham kok. Ngomong-ngomong kau kerja apa?".

"Aku? Hanya pekerja kantoran biasa. Tidak banyak sih hasilnya namun setidaknya selama ini aku tidak pernah kekurangan".

"Itu bukan hal buruk. Lagi pula aku juga punya gaji sendiri. Kita bisa bergantian menraktir. Kau juga harus menggunakan uangmu untuk yang lain. Bukan hanya menraktirku, kan?".

Minhyun tersenyum lembut mendengar perkataan Irene. Gadis ini sungguh tipenya. Ia bisa bebas dan tidak dikekang namun tetap memiliki kekasih jika mereka melanjutkan ini. Hal yang sangat bagus untuk dilaksanakan.

"Kalau begitu, mau menonton?" Ajak Minhyun.

Gadis itu mengangguk cepat. Dengan pasti, Minhyun mengambil tangan mungil Irene lalu mengaitkannya dengan tangannya. Ia melihat pipi Irene memerah malu-malu.

Minhyun sungguh beruntung mendapat teman kencan seperti Irene. Ingatkan Minhyun untuk segera mengirim motor itu untuk Aron secepatnya karena gadis pilihannya kali ini benar-benar sempurna untuk membuka lembaran baru dalam hidupnya.

***

Hubungan Minhyun dan Irene semakin lengket. Dalam hati Minhyun memang belum ada getaran aneh saat ia bersama gadis yang nyatanya lebih tua darinya itu. Namun ia percaya, waktu pasti akan membuatnya melupakan Hyunbin dan jatuh pada pesona Irene.

Body - Kwon Hyunbin x Hwang Minhyun [S1+S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang