Takdir cinta

6

Author POV

Yah malam itu telah berlalu, Afifah dan Fatin pun pulang, tentu Fatin mengantarkan Afifah sampai rumah karena jika tidak kak Ifan bakal marah.

Sesampainya di rumah Afifah tidak melihat satu orang pun di rumah, akhirnya dia langsung ke kamar nya yang berada di lantai 2.

Setelah itu Afifah langsung mengganti pakaiannya dengan pakaian tidur dan langsung mengambil wudhu karena ia tadi tidak sempat sholat isya.

Afifah pun langsung memakai mukena nya dan menggelar sajadah nya.

Setelah selesai Afifah tak lupa berdoa memohon ampun kepada sang penciptanya.

الّلهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَاْلعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ

Artinya:

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari (hal yang) menyedihkan dan menyusahkan, lemah dan malas, bakhil dan penakut, lilitan hutang dan penindasan orang.”

رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

Artinya :

"Ya Tuhan, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan selamatkanlah kami dari siksa neraka. QS. Al-Baqarah 201"

Amin

Afifah pun langsung melipatkan sajadah dan mukena nya, Afifah yang dari tadi hanya bingung seperti memikirkan sesuatu, namun ragu untuk di ungkapkan.

Afifah mengambil pulpen dan buku catatan, dia pun menulis cerita untuk hari ini.

"Aku ga nyangka kenapa ya kita bisa ketemu lagi, bukan sakit tapi aneh kamu udah punya pacar terus kenapa menerima perjodohan ini. Gila! Iya dia cowo gila sangat gila apa sih yang dia pikirin. Aku udah ngga ngerti lagi maksudnya apa, bingung yah bingung tapi mau gimana? Mungkin jalan pikiran dia yg cetek!"

Hari pun sudah sangat gelap, angin malam menyapu bersih kegelisahan hati kecilnya Afifah.

Afifah POV

Seperti zaman Siti Nurbaya aja pake acara perjodohan gini, lusa? Ha? Lusa tunangan? Astagfirullah kenapa aku baru ingat? Tapi yasudah lah biarkan saja baru bertunangan ini.
Aku memanggil dia mas juga karena tuntutan orang tua aku dan orang tuanya mas Reza karena kata mereka agar lebih dekat aja panggilan nya mas.
Menurutku ini panggilan seperti orang yang sudah menikah saja, atau adik dan kakak . Padahal tunangan aja belum, tapi kalau aku menolak panggilan itu bisa abis aku nanti.

Aku ngga mau kalau nanti pernikahan di percepat sesuai perjanjian 2 bulan pendekatan baru menikah. Sebenarnya waktu 2 bulan itu kurang, sangat kurang tapi mau gimana lagi? Itu udah kemauan dari orang tua ku. Entah apa yang mereka inginkan.

Author POV

Hari demi hari telah berganti...
Pagi ini semua orang telah sibuk, tidak ada yang nganggur sama sekali kecuali Afifah. Dia tidak di izinkan membantu pekerjaan apapun disini, yah padahal tunangan nya besok tapi kenapa sekarang malah pada repot duluan, semua sudah di hias dari ruang tamu, bahkan sampe memasang tenda.

Tampak luar

Tampak dalam

Yaps terlalu mewah, ini bukan seperti tunangan tapi seperti acara pernikahan!
Acaranya akan di laksanakan besok jam 10 pagi di kediaman keluarga afifah, kini semuanya sedang sibuk dari acara masak masak belanja, dekor semuanya sibuk seakan akan ada pesta yang mewah, padahal ibunya Afifah telah berbicara bahwa tidak ada yang mewah, namun kenyataannya nihil. Ini mewah lebih dari kata mewah, tunangan seperti akad.

Hayyyyy jumpa lagi sama aku, maaf yaa agak ngaco maaf di part sebelumnya banyak typo-_- maklum aja yg nulis lagi rapuh jadi tulisan nya ikut rapuh..
Yang mau tunangan minta bintang nya Kaka...
Happy reading guys 👐👐👐👐