15

1.2K 43 8
                                    

Adzan magrib berkumandang, Afifah dan Reza bergegas untuk melaksanakan sholat dan mengaji bersama.
Seusai mereka sholat magrib di lanjut dengan sholat isya. Dan setelah itu mereka memakan makanan yang sudah di beli tadi sore. Mereka makan dalam diam tanpa berbicara.
Pikiran Reza hanya tertuju pada Afifah, apakah dia mencintai Afifah? Jika tidak kenapa dia selalu terbayang wajahnya? Kalau iya? Pantas saja dia sering melamunkan wanita itu

Seusai makan malam Afifah membereskan semuanya dan mencuci piring di dapur. Tak lama Reza datang menghampiri Afifah dan memeluk Afifah dari belakang. Afifah terkejut dan sangat tegang, dia tidak pernah begini. Ingin menolaknya namun ini suaminya sendiri.

"Mass kamu kenapa sih kaya anak kecil aja" ucap Afifah sembari melanjutkan cucian piringnya.

"Cowok kalau kaya gini itu pengen dimanja tauuuu" jawab Reza yang masih dalam pelukan.

"Maksudnya mas?" Ucap Afifah sembari menghentikan cucian nya itu. Reza pun membalikkan badannya Afifah dan mencium keningnya.

"Saya kapan dapat jatah saya sebagai suami? Kata kamu malam ini" ucap Reza dengan penuh harap.

"Hmmmm duhh anuuu... Massss aduhhhh" ucap Afifah dengan gugup.

"Anu kenapa?" Jawab Reza menaikan satu alisnya.

"Aku belum berani kata orang orang kan sakit, bisa ngga mas kalau kita ngga ngelakuinnya" ucap Afifah.

"Sayang sakit ya sakit tapi sebentar, kamu tau ngga? Kalau suami istri setelah menikah 3 hari tidak melakukannya dia bakalan dosa, emang kamu mau dosa?" Ucap Reza sembari menatap mata istrinya itu.

Afifah hanya menggelengkan kepalanya yang artinya ia tidak ingin dosa, namun dalam hatinya ia berkata "apa itu wajib ya?" Sebenarnya ini yang di takutkan Afifah namun apa boleh buat? Reza sudah sah menjadi pendamping hidup Afifah, sudah sah menjadi imam Afifah.

Setelah selesai mencuci piring Afifah kembali ke kamar dan ternyata Reza sudah berada di kamar terlebih dahulu, rasa takut di dalam hati Afifah saat ini muncul kembali. Afifah menutup pintunya dan memberanikan diri.

Afifah duduk di sofa kamar, dan menyalakan TV, Reza pun menghampiri.

"Kamu belum siap ya?" Ucap Reza dengan muka tekuk nya.

"Ah ngga ko mas, kamu kenapa ko muka di tekuk gitu" Reza pun tidak menjawabnya namun Reza menggendong Afifah ke atas ranjang.

[Yah mereka melakukan nya, entah sampai berapa ronde]

Pagi pun tiba.
Mereka sangat lelah sehingga meninggalkan sholat shubuh.

Afifah terbangun terlebih dahulu dibandingkan Reza.
"Hoammmmmm"
"Ha? Bajuku ? Aku tidak memakai baju?" Ucap Afifah, dia pun Langsung melarikan diri ke kamar mandi sebelum Reza terbangun Afifah mulai membersihkan badan nya. Dan kemudian setelah ia membersihkan badan nya dia membangunkan Reza.
"Mas bangun udah siang" ucap Afifah

"Nanti ah fah belum adzan" ucap Reza yang tidak menyadari bahwa ini sudah jam 09:25

"Mau nunggu adzan Dzuhur mas?" Ucap Afifah.

"Yah shubuh lah sayang, udah yuk tidur lagi" ucap Reza yang memeluk Afifah.

"Mas bangunnnn sekarang itu udah jam setengah 10 tau" ucap Afifah dengan nada kesal.

"Apa? Setengah 10? Gila kamu ya!" Ucap Reza yang langsung bangun dari tidurnya.

"Kamu yang gila" ucap Afifah

"Ko aku sih?" Bantah Reza.

"Ya iyalah, coba semalem ngga nyampe beberapa ronde pasti ngga akan kesiangan kan?" Ucap Afifah dengan muka cemberutnya.

"Yah maaf sayang, kamu juga suka kan?" Ucap Reza meledeknya.

"Mandi sana ih bau! Aku lapar" ucap Afifah.

"Yaudah aku mandi dulu ya sayang nanti kita keluar bareng cari makan" ucap Reza dan mencium pipi kanan Afifah.

Afifah menahan malu, pipinya sudah memerah.

"Cium cium mulu, tadi malam ngga puas apa?" Batin Afifah.

Selesai mandi mereka pun keluar villa dan mencari makan di luar, setelah selesai mereka ke tempat wisata "Nusa penida".

Hari ini hari terakhir mereka akan berlibur disini, yah besok mereka sudah kembali ke Jakarta. Mereka menikmati sisa sisa liburan disini. Reza sangat menjaga Afifah, dan benar benar melindunginya. Bahkan apapun yang Afifah inginkan selalu di turuti. Reza mulai menyayangi Afifah, dan move on dari Kirana.

Hari sudah semakin larut, Afifah dan Reza pun segera pulang ke villa mereka sekitar 2jam di perjalanan mereka sudah sampai di villa, dan kali ini Afifah yg terlebih dahulu membersihkan badan nya di kamar mandi dan Reza mengisi waktu luang nya dia membuka aplikasi WhatsApp nya dan ternyata ada beberapa pesan.

Ari
"Weh kapan balik? Kerjaan numpuk!"

Reza
"Ari Ari bayi, plis dong bisa ngertiin gua kan? Posisi lagi honeymoon disuruh buru buru pulang,kaga mantep amat"

Ari
"Yeee dasar sarap buruan balik gua ngga bisa kerjain ini semua sendiri"

Reza
"Ngga bisa ngerjain sendiri apa ngga bisa tanpa gua? Wkwk"

Ari
"Ckk najis gua"

Reza POV

Ari adalah sahabat karib gua, kita mengenal satu sama selain semenjak kuliah. Ari sudah gua percayai penuh untuk mengatasi perusahaan. Walaupun Ari sudah mempunyai perusahaan keluarga, tetapi dia tidak ingin berkerja di perusahaan dia sendiri, yang sudah maju.

Ari ini seorang lelaki yang tampan,putih, mata sipit, hidung mancung namun sangat humoris beda dengan gua yang sangat dingin kaya es batu.

Dia emang ramah,murah senyum pula, namun ngga ada niat buat cari pendamping hidup. Entah apa yang di pikirin sama tuh anak.

Gue biasa manggil dia Ari Ari bayi. Dia sahabat paling baik walaupun keliatan cuek tapi dia care, kenapa istri gua belum kenal? Yah sengaja sih kalau kenal bisa bisa dia suka. Terus gue gimana? Masa baru nikah langsung duda.

Gua sama Ari memang sedikit mirip banyak yang bilang kita kembar ketemu gede. Kemana mana selalu berdua, tapi kita normal ko.

Ari bukan ngga mau kenal cewe tapi dia masih ngerasain sakit hati nya pas lagi sayang sayangnya eh di tinggal nikah. Tanpa perpisahan tanpa kata putus di kasih undangan, bukan undangan malah. Pas Ari mau main kerumah cewenya tepat anniversary mereka ke 1tahun Ari mau merayakan di rumahnya membuat kejutan untuk cewenya namun naas baru juga nyampe gang udah ada janur kuning melengkung.
Saat itu dia tidak negatif thinking pikir dia yah mungkin tetangganya atau kakanya eh ternyata pas nyampe tempat pager ayu itu foto cewenya sendiri.

Sakit,hancur, perih campur aduk rasanya, hati kaya di amputasi gabisa buat jalan kemana mana lagi.

Tak lama Afifah sudah selesai mandi sekarang giliran gua yang mandi, dia pun keluar dengan baju tidur nya namun tidak menggunakan kerudung karena dia baru saja membersihkan rambutnya..

Gua pun langsung masuk ke kamar mandi dan membersihkan badan gua sendiri.

Sekitar 17menit gua mandi gua pun langsung keluar kamar mandi dan memakai baju tidur yang sama dengan Afifah yah baju ini dapat dari kado pernikahan. Karena bagus dan ini buat sepasang jadi kita bawa kesini.

Kita berdua sama sama merapihkan baju kita masing masing ke dalam koper yang sama, dan Afifah hanya menyisakan baju untuk besok pagi berangkat dan make up secukupnya.














Hayyyyy maaf baru update maaf kalau update nya baru 1 part doang.
Yang lagi honeymoon minta vote dong Kaka .

Jangan jadi pembaca horror ya Kaka.
Tinggalkan jejak kalian.

Happy reading guys 👐👐👐👐

Takdir cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang