21

940 33 5
                                    

"hmmmm gimana ya mas" ucap Afifah.

"Kamu masih ragu sama aku?" Tanya reza.

"Bukannya ragu mas, tapi aku takut kejadian kemarin bisa keulang lagi" ucap Afifah.

"Aku yang jamin tidak akan ada kejadian yang sama lagi" jawab Reza dengan tatapan yang membuat Afifah percaya.

Mereka pun pelukan satu sama lain, Afifah pun membalas pelukan itu, sungguh ini kehangatan yang Afifah rindukan, Afifah merindukan sosok pelukan dari lelaki ini.

Reza pun menciumi kening Afifah terus, sehingga membuat Afifah malu, karena disana masih ada Fatin yang setia menonton adegan itu.

"Heyyy, helooo disini masih ada manusia loh" ucap Fatin.

"Tutup mata belum cukup umur" perintah Reza

"Heyy umur gua udah 18 dan gua berhak nonton yang ada unsur 18++ istri lu kan seumuran gua" ucap Fatin sembari menjulurkan lidahnya.

"Kamu temenan sama dia sering nonton blue film ya?" Tanya Reza kepada Afifah.

"Ih sembarangan, aku ngga pernah nonton begituan, kita kan masih asli masih di segel mana ngerti begituan" ucap Afifah.

"Ah lu ingus cicak gua Toyor juga nih" ucap Fatin .

"Anak kecil mending urusin Ari noh" ucap Reza.

"Ari? Dimana dia? Dia ikut sama lu? " Tanya Fatin.

"Kalau nanya satu satu bisa kan? Dia lagi dikantor" jawab Reza.

"Terus ngapain lu nyuruh gua ngurusin Ari? Orang dia aja ngga ada disini" ucap Fatin.

"Itu kode buat ngusir lu dari ruangan ini, dasar manusia aneh" ucap Reza.

"Mas ihh" ucap Afifah yang mencubit perut Reza.

Reza mengringis kesakitan, namun keromantisan mereka tetap berlanjut, Reza mengelus perut Afifah, dan Afifah hanya mampu tersenyum melihat tingkah lucu suaminya itu.

"Hey anak ayah, kamu kapan lahir sih? Ayah kangen sama kamu" ucap Reza sembari mengelus perut Afifah dan mencium nya.

"Lah mas, lahir aja belum masa udah kangen, kangen sama aku juga ngga?" Ucap Afifah.

"Yah mamahnya cemburu nih?" Ucap Reza.

"Ihhh" Afifah Hanya mendengus kesal.

"Hehehehe canda sayang, tentu dong aku kangen sama kamu, kangen bangettttt" jawab Reza sembari memeluk Afifah dan mencium keningnya (lagi).

****

Sejak Reza menghampiri Afifah di apartemen, Afifah sudah balik kerumah mereka, yah tentu saja mereka memulai hidup yang baru, hidup yang indah, tentram, damai, harmonis segalanya deh.

Afifah kali ini tidak ingin kejadian seperti kemarin terulang kembali, akhir akhir ini Afifah lebih posesif namun sikap posesif ini lah yang Reza inginkan, karena dengan begini Reza mengetahui bahwa istrinya sangat takut kehilangan sosok lelaki dingin namun penyayang.

Afifah memang tidak setiap hari ke kantor Reza, namun dia seminggu 3x akan pergi kesana, dan itu pun tanpa sepengetahuan Reza, walaupun Reza sedang di luar, atau rapat penting sekalipun. Afifah tetap setia menunggu suaminya tiba.


"Mas kapan kita ngadain acara 7bulanan? Kan bulan ini aku udah 7bulan" tanya Afifah yang sedang berada di dalam kantor Reza.

"Sabtu aja kali yah fah? Biar keluarga besar juga bisa ngumpul terus minggunya kita liburan sama keluarga besar aku juga kamu, gimana setuju ngga?" Tanya Reza.

Takdir cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang