06

478 68 6
                                    

Semua orang dalam keadaan tegang dan ketakutan. Semua yang ada di villa itu di bagi tugas.  Ada yang menjaga kamar Jinri.  Berkeliling sekitar villa untuk memastikan situasi aman dan mengira ngira dimana kira-kira pria yang tadi dilihat oleh Myungsoo bersembunyi.  Sebagian lagi berkumpul dengan harap cemas di lantai dasar.  Tiga mayat itu dibiarkan begitu saja.  Jimin mengatakan biarkan saja.  Biarkan pihak berwenang yang mengambil tindakan.  Jika kita sembarang memegang tubuh korban,  sidik jari kita akan tertera di tubuh korban dan itu justru akan membuat pihak berwenang yang menangani curiga.

Sohyun sedang membuat teh manis panas di dapur bersama Seungcheol yang menemaninya.

"Hyun.  Punya gue jangan terlalu panas.  "

"Ck.  Bikin sendiri napa si.  Ini gue bikin buat Jiyeon tau! "

"Sekalian lah."

"Jih. "

"Hyun. "

"Hmm"

"Menurut lo. Kira-kira dimana pembunuh itu sih? "

"Mana gue tau bangke?! "

"Galak banget si lu."

"Gue takut anjir!  "

"Tenang ada gue. "

"Heleh! "

Sohyun sudah selesai membuat dua gelas teh manis panas. Ia membawa teh itu ke kamar dimana Jiyeon dan Myungsoo berada.

Tok tok tok.

"Masuk. "

Sohyun masuk membawa nampan berisi dua gelas teh manis panas. Dia meletakkan gelas teh itu di atas nakas samping ranjang. Hanya ada Myungsoo yang sedang duduk menundukkan kepalanya.

"Jiyeon mana? "

"Lagi ganti baju di kamar mandi." jawab Myungsoo.

Ada beberapa kamar yang memiliki kamar mandi pribadi.  Salah satu nya kamar yang sedang ditempati Myungsoo sekarang.

"Oh.  Ini. " Sohyun memberikan satu gelas teh kepada Myungsoo. "Minum dulu. "

"Makasih kak. "

"Ya udah.  Aku keluar dulu ya.  Aku minta kakak kamu bawain kamu baju ganti.  Itu bajunya ada darah. " Sohyun meninggalkan Myungsoo.

"Makasih kak."

Myungsoo meminum teh manis panas itu sedikit demi sedikit.

Tak lama kemudian,  Jiyeon keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang bersih.  Ia hanya mengenakan jeans hitam dan kaos biru pendek. Ia duduk disamping Myungsoo yang sedang minum.

"Ini kak.  Minum dulu. " Myungsoo memberikan satu gelas teh lainnya kepada Jiyeon.

"Dari siapa? "

"Ammh.  Duh gak tau namanya kak.  Kakak yang tadi itu loh. "

"Ooh.  Makasih. " Jiyeon menerima teh itu. Tapi tak lekas ia meminumnya.

"Kok gak diminum kak?  Teh manis panasnya diminum kak.  Biar agak tenang. "

Jiyeon senyum. " aku gak bisa minum panas.  Tunggu hangat aja. "

"Oh.  Sini. " Myungsoo mengambil gelas teh dari tangan Jiyeon.

Myungsoo mengambil sendok yang ada diatas nakas. Ia mengambil satu sendok air teh itu dan meniupnya beberapa kali.

"A. " Myungsoo mengarahkan sendoknya kepada Jiyeon.

"Gue bukan anak kecil. "

"A ih.  Diminum.  Kasian loh kakak yang tadi udah cape bikinin. A. "

Bad  [Infinite + Park Jiyeon ] [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang