"Sunggyu-ya. "
Sunggyu yang sedang duduk menoleh kepada orang yang memanggil dia.
"Ibuuu." Sunggyu menghampiri ibu nya yang datang bersama ayahnya. Ia memeluk ibunya dan kembali menangis.
"Maaf. Maafin abang buu. Ini salah abang. Semua karena abang. " tangisan Sunggyu semakin menjadi dalam pelukan ibunya.
Ibunya mengusap punggung anak sulungnya. "Sudah. Bukan salah kamu nak. Ini musibah. "
"Tapi, tapi karena abang adek jadi-"
"Sudah bang. Bukan salah abang. Tenang lah. " ucap Ayahnya Sunggyu mengelus kepala anaknya.
"Gimana keadaannya? " tanya ibu Kim.
"Masih proses operasi tante. Belum ada kabar apapun. " jawab Seungcheol.
Semua yang ada hanya menghela napas berat. Berharap operasi berjalan dengan lancar.
"Kalian istirahat lah. Biar ayah sama ibu disini. Gyu. Kamu pulang dulu. Ganti baju. Istirahat. " ucap ayahnya.
"Tapi yah. Ak-"
"Pulang lah nak. Kamu butuh istirahat. Nanti kamu bisa kesini lagi. " sahut ibunya.
"Gyu. Ayok. Kita juga datang ke pemakaman temen kita. Yang lain udah otewe ke rumah duka. " ucap Dongwoo.
"Iya. Kita harus kesana. Penghormatan terakhir. " sambung Seungcheol.
Ok. Mereka akhirnya pergi meninggalkan rumah sakit. Tinggal orang tua Myungsoo yang duduk menunggu proses operasi anak bungsu nya.
....
Sore hari. Sunggyu dan teman-temannya sudah selesai menghadiri acara pemakaman temannya yang menjadi korban .
Sunggyu kembali ke rumah sakit. Ia memasuki ruang perawatan dimana Myungsoo di rawat. Myungsoo sudah melewati masa kritisnya, namun hingga kini ia masih belum siuman. Myungsoo masih dalam pengaruh obat bius.
"Gimana yah? " tanya Sunggyu.
"Myung udah baikan. Tapi dia masih pengaruh obat bius. Biarkan dia istirahat. " jawab Ayahnya.
"Oh. Bagus lah. " Sunggyu berdiri disamping ranjang dimana adiknya sedang terbaring tak sadarkan diri.
"Maafin abang. " gumam Sunggyu.
"Abang. Kita pulang dulu ya. Nanti malam kita kesini lagi. Ibu mau siapin pakaian buat Adek sama kamu juga. "
"Iya. Bu. Biar abang yang jaga disini. " timpal Sunggyu.
Ayah dan Ibu Kim pamit untuk pulang terlebih dahulu. Tinggallah Sunggyu seorang yang duduk disamping ranjang menatap adiknya dengan sendu.
"Dek. Bangun dek. Maafin abang. " gumamnya.
"Permisi. Gyuu. "
Jimin dan Seungcheol datang. Jimin membawa satu kantung kresek putih berisi berbagai macam cemilan dan minuman.
"Kalian kesini.? "
"Iya. Tadi gue abis dari minimarket, beli ini. Makan yok. "Jimin mengeluarkan jajanannya.
"Beli nya beginian sih? "
"Yaelah Gyu. Ini buat kita. Pasien mah ntar aja kita beliinnya. Kalo udah boleh makan yang selain menu rumah sakit kita beliin buat adek lo. " ucap Jimin. Iya sih ya.
"Eh. Lo udah jenguk Irene? Dia udah dipindahin ke ruang perawatan. Beda bangsal tapi. " ujar Seungcheol.
"Belum. Tar gue kesana. Ruangan mana? " tanya Jimin.
"Ruang Lili no 4. Lantai tiga. " jawab Seungcheol.
"Lo udah nengok? Gimana dia? " tanya Sunggyu.
"Belom sih. Gue baru dikasih tau sama Sohyun. Tadi siang dia bilang Irene udah dipindahin dari ICU. "
"Oh. Kalo Eunwoo? "
"Eunwoo sih katanya masih di ICU. Lukanya cukup parah coy. "
"Yok ah. Kita nengok mereka. "Ajak Seungcheol.
"Yuk. Gyu. Lo ikut? " tanya Jimin.
"Gue tar aja. Abis ortu gue dateng. Tar gue nyusul lo lo pada kesana. "
"Oh. Oke. Kita duluan. Ini lo makan ya Gyu. "
Jimin dan Seungcheol pergi untuk menjenguk Irene dan Eunwoo.
Tinggal lah Sunggyu sendiri yang Setia menemani adiknya.
"Permisi. "
Sunggyu menoleh saat seorang dokter datang membawa berbagai macam peralatan medis.
"Saya mau periksa pasien. "
"Oh. Silahkan. "
Dokter itu mulai dengan memakai sarung tangan karet berwarna putih itu.
"Bagaimana keadaannya dok? "
"Pasien akan baik-baik saja. Saya akan mulai mengeceknya. "
....
Seungcheol dan Jimin menuju ruangan dimana Irene dirawat. Disana sudah ada Ga eun dan Sohyun.
"Hai. "
"Hai. "
"Ren. Gimana lo? Baikkan? "Tanya Jimin.
"Iya Min. Gue udah baikkan. Thanks ya kalian udah dateng nengok gue. " Ucap Irene yang mendapatkan infusan di tangan kirinya.
"Syukurlah lo dah baik. Oya. eunwoo gimana? " tanya Seungcheol.
"Eunwoo masih kritis. Dia di ICU. Disana ada Jungkook sama Mingyu. Tadi kita abis dari sana. " ucap Sohyun yang diangguki oleh Gaeun.
"Oh. Tar kita kesana juga ya Min. "
"Yo ai Cheol. "
.....
Mingyu dan Jungkook sedang berjalan di loby rumah sakit. Sehabis dari ICU menengok Eunwoo, mereka menanyakan dimana Myungsoo dirawat kepada bagian informasi.
"Kayaknya ke kiri deh Kook. Kan lurus lalu kiri. Kiri dan kanan. Tapi kok ini cuma ada kiri jalannya. Kanan taman Kook. "
"Ya udah si kiri aja. " timpal Jungkook yang sibuk dengan handphonenya.
Setelah belok kiri di koridor itu. Mereka berpapasan dengan seorang dokter dan dua suster yang sedang mendorong ranjang pasien dengan terburu-buru.
"Minggir Kook! " Mingyu menarik kerah bajunya Jungkook untuk tidak menghalangi jalan.
"Anjing lo! Jangan fokus sama hape bego kalo lagi jalan! " bentak Mingyu yang kesal dengan kelakuan temannya yang satu ini.
"Sorry sorry. "
Mingyu melirik pasien yang dibawa oleh dokter dan suster itu.
"Perasaan kek kenal gue. " gumam Mingyu.
"Hah? Apa? " tanya Jungkook.
"Hah hah aja lo! Buruan ah! "
Mingyu mempercepat langkahnya.
"Tungguin gue bangke!! " Jungkook sedikit lari menyusul Mingyu yang meninggalkannya."Ini kan ya ruanganya? " Mingyu membaca sebuah tulisan kecil yang bertulisan Myungsoo. Kim.
"Bener. Lo ga bisa baca?! "
"Elah! Yang namanya sama kan banyak. "
"Dah! Masuk yuk." Jungkook membuka pintu kamar dan disusul oleh Mingyu.
"Gyu. Gue dat ASTAGA SUNGGYU-YA! " Jungkook kaget mendapati Sunggyu tergeletak tak sadarkan diri di lantai.
Jungkook segera menghampiri Sunggyu untuk mendasarkannya.
"Kook. "
"Apaan? Gyu sadar Gyu. " Jungkook menepuk pipi Sunggyu. Berharap Sunggyu akan segera sadar.
"Kook! Ranjangnya kosong. MYUNGSOO HILANG !!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad [Infinite + Park Jiyeon ] [Complete]
Fanfiction(18+ for Thriller ,crime scene)