24 - who's Bad??

412 44 13
                                    

Myungsoo berjalan pada koridor kampus yang sepi. Matanya terlihat sembab dan merah. Raut wajahnya tercermin kemarahan. Myungsoo melihat seseorang yang tergeletak diujung koridor. Myungsoo mendekati seseorang yang sudah tak bernyawa itu.

Myungsoo menghela napas. Lalu ia memegang gagang pisau yang menancap pada kepala bagian atas korban itu. Myungsoo berhasil mencabut pisau yang menancap itu dalam satu tarikan. Darah memuncrat dari kepala itu dan sedikit mengenai Myungsoo.

"Park Bogeom."

Myungsoo berlalu meninggalkan jasad itu dengan pisau ditangannya.

....

Woohyun berjalan mengendap penuh kehati-hatian. Ia tak ingin bertemu dengan para pembunuh itu lagi.

"Yang lain mana? Masa iya gue yang masih hidup sendiri? "

Suasana koridor itu sepi. Terdengar suara rintihan seseorang yang menangis. Woohyun mencari sumber suara itu. Suara tangisan itu membawanya pada Taman belakang kampus.

Dari balik dinding, Woohyun melihat seorang wanita menangis dihadapan seseorang serba hitam.

Satu tebasan pedang berhasil mematahkan leher wanita itu. Melihat itu Woohyun reflek menutup mulutnya.

"Sohyun-a. "

Setelah wanita itu tewas, pria serba hitam itu pergi.

Woohyun mendengar keributan dari kejauhan. Ia berpikir bahwa masih banyak temannya yang masih hidup. "Gue harus tolong mereka. "

Setelah memastikan aman, Woohyun menuju Sumber suara keributan itu. Disana, di Taman belakang kampus. Woohyun melihat cukup banyak orang yang sedang bertarung.

Ia melihat beberapa orang yang dikenalinya. Terlihat Hoya yang sedang diserang tiga orang sekaligus. Pak Sehun yang sedang berusaha melepaskan diri dari cekikan lawannya. Ada pula Jimin yang sedang baku hantam dengan mereka. Teman-temannya yang lain pun sama.

"Nam Woohyun. "

Woohyun membalikkan badannya saat seseorang memanggilnya.

Woohyun membalikkan badannya saat seseorang memanggilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Bogeom. "

"Kupikir lo dah mati Hyun. "

Woohyun melangkah mundur perlahan. Tangannya terlihat gemetar.

"Lo kenapa Woohyun?  Ayo sini. Sama gue. "Bogeom merentangkan kedua tangannya.

"Lo sakit Geom. Lo psycho. "

Woohyun membalikkan badannya dan ia lari.

Bogeom mengeluarkan sebuah pistol dari sakunya.

"Percuma lo lari. "

Bogeom menarik pelatuk pada pistolnya. Ia arahkan pistol itu pada woohyun yang masih terlihat.

Satu tembakan peluru tepat mengenai kepala bagian belakang Woohyun yang langsung jatuh terkapar.

Bogeom berjalan santai menuju Woohyun yang sekarat. Ia membalikkan badan Woohyun.

"Lo percuma lari. Mati juga kan akhirnya. "

Bogeom melesatkan satu peluru lagi tepat pada dahi Woohyun. Sang korban langsung tewas  seketika.

....

Di ruang kelas itu. Seungcheol dan lainnya dalam suasana tak tenang.

"Gue mau keluar, gue susul si Myungsoo. Lo semua disini. "

"Gue ikut Cheol. "Ucap Jiyeon.

"Enggak Ji. Lo sakit. Keadaan lo lemah Ji. Lo sini. "

"Tapi Cheol-"

"Enggak tapi-tapian. Lo sini. "Seungcheol keluar ruangan itu dan menutup pintu.

"Lo sini aja Ji. Kondisi lo gak baik Ji. Duduk Ji. "Ajak Irene.

"Enggak. Gue gak bisa diem aja kayak gini. "

"Biarin si Seungcheol yang urus Ji. Kita berlindung disini. "

"Gak bisa. Gue harus keluar. "Jiyeon memaksa untuk keluar. Irene yang berusaha untuk mencegah akhirnya kalah. Jiyeon keluar dari ruangan itu.

....

Myungsoo melangkahkan kakinya menuju Taman. Langkahnya terhenti saat ia melihat seseorang membawa sebuah pedang menuju kearahnya. Myungsoo bersembunyi di balik tembok. Bayangan orang itu terlihat semakin dekat.

"Urusan ini harus selesai sebelum matahari terbit. "

Myungsoo mendengar suara orang itu. Disaat orang itu melintas, Myungsoo bersiap dengan pisaunya.

Orang itu melintas tanpa menyadari kehadiran Myungsoo. Myungsoo berjalan perlahan mendekat. Dengan cepat, Myungsoo menarik rambut orang itu dan menancapkan pisaunya pada leher orang itu. Tak hanya leher, saat orang itu berontak Myungsoo menancapkan pisaunya pada kedua bola mata korbannya.

Myungsoo mengambil sebuah pistol dan pedang yang ada pada tubuh korbannya.

"Kalian mengambil kakakku. Kubunuh kalian semua. "

Myungsoo memasukkan pistol itu kesaku belakang celananya. Ia mengganti pisaunya dengan pedang yang jelas lebih besar ukurannya.

Myungsoo menyusuri setiap sudut kampus. Kemarahannya telah membuat dirinya lupa diri. Ntah kekuatan dari mana, setiap bertemu dengan para pembunuh itu Myungsoo menyerang mereka dengan brutal.

Tak hanya puas dengan memandang lawannya yang telah tewas. Myungsoo menghancurkan tubuh mereka dengan membabi buta. Pedang yang ia genggam, digunakannya untuk merobek perut lawannya. Mencongkel bola mata lawannya. Hingga memotong tubuh lawannya menjadi beberapa bagian.

Seluruh tubuh Myungsoo kini penuh oleh darah segar. Myungsoo menuju Taman belakang kampus, disana ia mendengar suara keributan.

Sesampainya ditaman itu. Myungsoo melihat cukup banyak orang sedang bertarung. Diantara orang-orang itu. Myungsoo melihat Bogeom sedang berdiri disisi Taman dengan melipat kedua tangannya di dadanya. Bogeom terlihat menikmati pertarungan yang berlangsung didepannya.

Myungsoo mengeratkan genggaman pada pedangnya. Ia berjalan menuju Bogeom berada.

"PARK BOGEOM! "

Bad  [Infinite + Park Jiyeon ] [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang