15

319 53 12
                                    

Seorang wanita berlari di koridor kampus yang cukup gelap.

Derap langkahnya terdengar nyaring memenuhi sepanjang koridor yang sepi itu.

"Tolooong!  Toloong! "

Wanita itu dengan napas yang berat terus berusaha untuk berlari. Seseorang di belakangnya sedang mengejar dirinya.

"Tolong akuu. "

BUAK!!

Satu pukulan didapatkan wanita itu disaat berbelok di ujung koridor.

Wanita itu jatuh terjungkal kebelakang. Drap langkah terdengar semakin dekat. Wanita itu melihat sepasang kaki depannya. Wanita itu mendongak keatas.

"Tolong lepasin gue. Gue mohon. "

Drap langkah itu terdengar semakin dekat. Wanita itu menoleh kebelakang. Ada seorang lagi yang berjalan mendekati dirinya. Pria itu berjalan dengan sebilah parang ditangannya.

Wanita itu semakin ketakutan dihadapkan dengan dua orang.

"Tolong gue. Jangan bunuh gue.  Gue mohon. Gue moh- AAAAAAAA. "

.....

"Masih gak bisa ini sinyal? "Jiyeon menggoyangkan ponselnya.

"Percuma Ji. "Ucap Jimin.

"Kita harus keluar dari sini kak. Gak bisa kita lama lama disini. "Ucap Myungsoo.

"Lo gila!?  Bocah diem aja deh! "Bentak Jiyeon.

"Bener sih Ji.  Kita kudu keluar dari sini. Temen kita yang lain gimana?  Situasi diluar?  Setidaknya dengan keluar dari sini kita bisa ngelakuin apa gitu. "Ucap Jimin.

"Ck. "

"Aku cek keadaan luar. "Myungsoo berdiri dan ia berjalan perlahan agar tak menimbulkan suara. Ia mengintip dari jendela.

Diluar suasana terlihat sepi. Myungsoo memberikan semacam kode kepada Jiyeon dan Jimin bahwa keadaan diluar sepi.

"Oke. Kita keluar. "

Jiyeon dan Jimin menghampiri Myungsoo yang sudah didepan pintu.

"Oke. Kita-"

PRAAANG!!

Salah satu jendela lab komputer itu dipecahkan dari luar.

"SHIT! "

Mereka bertiga berjongkok dan menutup mulut mereka. Saling memandang satu sama lain. Tersirat saling bertanya apa yang harus dilakukan.

"Gue denger suara didalam. Pasti ada mereka didalam. DOBRAK!! "

pintu itu didobrak dari luar.  Jiyeon semakin merasakan nyalinya ciut. Jimin memandang Myungsoo. Myungsoo pun melakukan hal yang sama.

Myungsoo dan Jimin saling mengangguk.

"Ji. Lo diem dipojok sana. Gue urus mereka. "Jimin menarik Jiyeon untuk bersembunyi di sudut ruangan.

Jimin dan Myungsoo mengambil apapun benda yang keras untuk dijadikan senjata. Mereka bertekad untuk melawan mereka yang sedang berusaha membuka pintu secara paksa.

....

Seungceol memastikan keadaan di luar aman. Bogeom mengerang menahan sakit di bagian bahu belakangnya. Irene hanya menangis dan menekan luka yang ada pada bahu Bogeom. Ia menekan luka itu agar tak banyak luka yang keluar.

"Bogeom. Ren. Gue keluar bentar. Gue ke ruang kesehatan. Gue harus ambil apapun buat luka nya Bogeom. Kalian tunggu disini. "

Seungcheol keluar ruangan itu. Ia berjalan perlahan, memastikan situasi sekitarnya aman.

Bad  [Infinite + Park Jiyeon ] [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang