20

316 50 16
                                    

Jiyeon menahan rasa sakit pada perutnya. Ia dapat melihat darah mulai mengalir kembali membasahi celana dan jas putih yang ia kenakan.

Ia dapat melihat teman dan para dosen yang masih hidup diikat dengan kuat. Di sudut yang lain, Jiyeon melihat Myungsoo terikat dan masih tak sadarkan diri.

"Hallo. Park Jiyeon." Bogeom berdiri didepan Jiyeon.

"Bogeom. "Gumam Jiyeon.

"Hai Ji. Itu darah apa di perut lo? Oh!  Anak buah gue nyakitin lo ya? Kasian. "Bogeom mengusap kepala Jiyeon. "Sabar. Giliran lo akan tiba. "

....

Hoya dan Eunwoo menyusuri Taman belakang kampus. Disana tercium bau amis darah.

"Ya. Gue gak yakin bisa pake pedang ginian. "Ucap Eunwoo memandang pedang panjang ditangannya.

"Lo kudu bisa Woo. Atau lo mati. Gue gak bisa ngelindungin lo juga."timpal Hoya.

Terdengar suara ribut disudut taman. Eunwoo dan Hoya melihat ada beberapa orang yang sedang bertarung. Suara bising pedang yang saling beradu terdengar begitu jelas.

"Kita bantu Woo. "Hoya berlari dan dia langsung menyerang orang-orang berpenampilan serba hitam itu.

Eunwoo hanya diam menatap apa yang terjadi didepannya.

"Gue harus ngapain anjir. Gue gak bisa. "Tangan Eunwoo bergetar. Ia merasa takut melihat apa yang terjadi didepannya.

"Woo-ya. "

Seseorang memanggil Eunwoo. Eunwoo membalikkan badannya.

"Ya ampun!  Bogeom-a. "Eunwoo menahan tubuh Bogeom yang hampir jatuh. "Bogeom-a. Lo luka parah. "

Eunwoo membopong Bogeom kesisi koridor. Eunwoo mendudukkan Bogeom disalah satu kursi disana. Eunwoo melihat Bogeom bernapas dengan tersengal-sengal.

"Lo luka parah Geom. "

"Gue gapapa Woo. Tolong gue. Obat gue jatuh disana. "Bogeom menunjuk ujung koridor yang sepi dan kurang penerangan.

"Oh. Lo tunggu disini. Ini lo ambil. Buat jaga-jaga. "Eunwoo memberikan pedangnya kepada Bogeom.

Eunwoo berjalan perlahan menyusuri koridor itu. Matanya ia edarkan kebawah mencari sesuatu yang ia pikir adalah obatnya Bogeom yang terjatuh.

Dalam bayangannya, Eunwoo harus menemukan satu buah botol kecil berisi kepingan obat.

"Mana sih? " Eunwoo mengeluarkan ponselnya dan menyalakan lampu untuk membantu penerangan.

Eunwoo masih serius mencari sesuatu itu. Obatnya Bogeom harus ia temukan.

Hingga sampai ujung koridor, sesuatu seperti botol obat tidak Eunwoo temukan.

"Eunwoo. "

Eunwoo menoleh saat seseorang memanggil dirinya.

"Bogeom. Gue-"

BUAAKK!!

Satu pukulan menyebabkan Eunwoo jatuh.

"Bogeom-a. Lo-"

"Gue. Gue pelaku utama disini. Gue yang bunuh kalian semuanya gue! Gue yang sewa para pembunuh itu. "Bogeom mengeluarkan satu pisau dari saku celana belakangnya.

"Lo. Jadi lo yang bunuh mereka. Kenapa?  Kenapa lo lakuin Geom? Gue-"

BUAKK!!  BUAAGH!!

beberapa pukulan sudah cukup membuat Eunwoo tak bisa melawan.

Bad  [Infinite + Park Jiyeon ] [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang