Di ruang LAB komputer. Jimin dan Myungsoo sedang dalam perkelahian. Mereka berdua bersitegang melawan tiga orang yang berusaha untuk membunuh mereka.
Jiyeon yang ada disudut ruangan itu. Yang melihat dalam ketakutan.
"Gue harus gimana ini anjir!? "
Jiyeon melihat barang disekitar dirinya, ia mencari sesuatu yang dapat ia gunakan untuk membantu temannya.
"Itu aja. Bodo amat dah! "
Jiyeon melepaskan kabel yang terhubung di salah satu monitor itu. Ia kemudian mengangkatnya.
"Mati lo kampret !!" Jiyeon melemparkan monitor itu kesalah satu pembunuh itu.
Ia yang terkena monitor itu menatap Jiyeon. Ditangannya terdapat pisau yang runcing.
"Pergi lo !! Pergii!! "
Salah satu dari pembunuh itu menyerang Jiyeon.
"AAAAAAA. "
Satu tebasan pisau itu berhasil melukai perut Jiyeon.
"JIYEON-A!! "
.....
Sungyeol dan Woohyun tersadar dalam pingsannya. Mereka tersadar dalam keadaan terikat pada tangan, kaki dan mulutnya dilapisi lakban.
Mereka berada di gedung olahraga yang seharusnya disinilah acara perpisahan itu berlangsung.
Woohyun memandang area sekitarnya. Ia tersentak kaget mendapati teman-temannya telah terbujur kaku.
Woohyun dapat melihat beberapa orang serba hitam yang menyerang dirinya dan teman-temannya itu dalam keadaan siap siaga. Beberapa diantaranya memegang senapan dan diantara yang lainnya memegang samurai golok dan sejenisnya..
"Sebagian dari mereka sudah mati. Yang lainnya masih sembunyi. Temukan mereka semuanya!! "
Woohyun membulatkan matanya. Ia mengenali pemilik suara itu.
Dalam diam, Woohyun mendengarkan apa yang dibicarakan oleh seseorang yang Woohyun yakini sebagai ketua mereka.
Sungyeol pun melakukan hal yang sama.
"Bos. Saya dapat satu lagi bos. "
"Chanyeol." gumam Woohyun.
Woohyun dapat melihat Chanyeol yang dalam keadaan kotor dan terluka di beberapa bagian tubuhnya itu dikelilingi oleh orang-orang itu.
"Tolong. Lepasin gue. Tolong hiks hiks. Lep lepasin gue. Gue mohon. "