#flashback 4

31 6 0
                                    

" aaaaa kenapa aku sial sekali " jia merutuki dirinya sendiri, lalu tersenyum malu saat orang orang yang berlalu lalang menatap aneh dirinya

jia menutup matanya sebentar, lalu menarik nafas panjang

" ya, aku harus kuat! semangat! " jia menyemangati dirinya sendiri, tapi seketika tubuhnya lemas dan berjalan kearah halte bus terdekat

di lihatinya selembar uang yang diberikan jungkook padanya sambil duduk di halte bus yang sepi

" mana bisa uang segini untuk bayar taxi " ucap jia pada dirinya sendiri, lalu memasukkan uang itu pada saku jasnya kembali

tak lama kemudian, bus yang di tunggu akhirnya datang, langsung saja jia naik dan duduk di kursi bagian belakang, lalu menyenderkan kepalanya ke kaca jendela dan menyelipkan heasdet ke telinganya

jia sangat takut jika ibunya mengetahui berapa banyak uang yang dia habiskan hari ini,
bukan ibunya pelit, tapi jia sudah berjanji akan menghemat uangnya selama keluarganya di amerika,
jia baru saja mendapat cradit card saat ulang tahun ke-17 beberapa bulan lalu, dan sekarang jia sudah mengeluarkan banyak uang

jia bisa saja menghambur hamburkan uangnya, tapi selain dia sudah berjanji agar tidak boros, keluarga kim selalu menanamkan nilai nilai kebaikan pada keluarganya, kata ayah jia, itulah kunci kesuksesan kenapa keluarga kim bisa sukses selama 4 generasi, jika di ukur dari kekayaan keluarga kim, jia mungkin bisa membeli apapun yang dia mau, tapi jia lebih memilih menekan egonya, dan jia juga mengikuti jejak keluarganya, agar tidak boros dan menghargai uang

Tapi hari ini jia sudah melanggar apa yang sudah di tekankan pada dirinya sendiri, ya walaupun hal itu tidak disengaja, tapi tetap saja jia merutuki dirinya sendiri akan kebodohannya

Jia menutup matanya lalu menggelengkan kepalanya dengan cepat

" kenapa aku bodoh sekali " jia kembali memukul mukul kepalanya, dan hal itu membuat dirinya menjadi perhatian orsng orang yang ada di dalam bus

" kau harus sabar nak, sekolah jaman sekarang memang berat, tapi kau tidak boleh mengambil keputusan disaat emosimu tidak stabil " tiba tiba saja seorang nenek tua yang duduk di belakang jia memegang pundak jia dan berkata begitu, sontak membuat jia tersenyum kikuk, tidak tau apa yang harus di jawab

Tak lama kemudian, nenek itu turun di perhentian bus terdekat, lalu tersenyum ramah pada jia yang masih bingung dengan keadaan apa yang sedang ia jalani ini

" ibu pasti mengerti jika aku mengatakan hal yang sebenarnya " batin jia

Sejujurnya, ibunya jia tidak galak ataupun kasar, hanya saja jia takut jika ibunya akan memperkecil limit credit cardnya, atau lebih parahnya ibunya akan kembali dari amerika hanya untuk menceramahinya tentang bagaimana cara menghemat uang dan menjelaskan bagaimana keluarganya bisa sukses karna manajemen uang yang baik, hal hal yang sudah jia dengar dari dia kecil


tak terasa jia sudah berada di perhentian bus di daerah rumahnya, lalu jia turun dan berjalan lesu menuju rumahnya yang tidak terlalu jauh, hari ini sungguh melelahkan bagi jia, entah hal apa yang akan terjadi kedepannya, dia akan sangat malu jika bertemu jungkook besok dan kedepannya, dia sudah berapa kali memohon pada jungkook?
jia mencoba menghitung berqpa kali dia memohon pada laki laki itu,

" satu, dua, tiga, empat, li-ma, astaga! Sudah lebih dari 5 kali aku memohon padanya, mau dikemanakan wajahku ini " jia menghentak hentakkan kakinya di jalanan yang sepi, kesal akan dirinya sendiri

" semoga saja dia selalu tidur di kelas seperti kata soon hee " jia sedikit berdoa agar tidak terlibat terlalu jauh dengan jungkook, jia sudah terlalu malu pada dirinya sendiri, dia sudah memohon berkali kali dalam satu hari, terlebih jia juga meminta uang pada jungkook karna tidak memiliki uang cash

Jia memang terlalu ceroboh pada dirinya sendiri, dia tidak memegang uang cash karna dia naik sepeda untuk pulang dan pergi sekolah, dia juga tidak akan kemana mana setelah sampai rumah, karna dia harus les dan mengerjakan tugas sekolahnya, tapi jia tidak memikirkan hal hal tidak terduga yang akan terjadi seperti sekarang, jangankan hal seperti ini, jika saja ban sepedanya bocor, bagaimana dia harus membayar biaya perbaikannya? terlebih tambal ban di pinggir jalan tidak menerima credit card


Setelah berkutat sendiri dengan pikirannya, akhirnya jia sampai di rumahnya, rumah yqng dulunya ramai sekarang sepi, terlebih asisten rumah tangga jia yang tidak tinggal di rumah jia, bibi yang membantu membersihkan rumah jia setiap hari datang di saat jia sudah pergi sekolah dsn pulang sebelum jia pergi sekolah, supir pribadi jia di pindah tugaskan menjaei supir kantor karna jia lebih memilih naik sepeda kemana mana, dan para pekerja di rumah jia juga di tugaskan selama jia tidak ada di rumah,
alasannya jia ingin fokus pada dirinya sendiri, tapi setiap jam 6 sore sampai jam 8 malam jia akan kedatangan guru les pelajaran umum dan guru les piano yang sedari kecil jia pelajari

Jia memang menghabiskan waktunya untuk belajar, tapi jia akan menyisihkan hari minggunya untuk liburan, paling tidak bersantai bersama soon hee sahabatnya yang memang selalu santai

Remember When ; ketika seseorang yang hilang datang kembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang