" terimakasih jungkook shi, kau memang yang terbaik " jia tersenyum lalu membentuk hati dengan telunjuk dan jempolnya, lalu jia memarkirkan sepedanya yang baru saja di perbaiki di belakang mobil jungkook
Sementara jungkook yang pura pura tidak mendengarnya dengan cepat membuka pintu mobilnya, tapi segera di cegat oleh jia
" jungkook jungkook " jia menghalangi jungook yang ingin masuk kedalam mobilnya
" emmm bolehkah aku menunpang? "
Jungkook membulatkan matanya, heran dengan perempuan ajaib satu ini
" ada apa lagi dengannya?! apa perempuan ini tak punya malu?! 💢 " jungkook yang masih keheranan mengabaikan semua yang dilakukan jia, membuka pintu mobilnya lebih lebar agar dia bisa masuk kedalam mobil, tapi jia masih menghalanginya dengan tubuhnya
" geser "
jia tak bergeming
" aku bilang geser " jungkook yang sudah sangat muak menggeser tubuh jia dengan kasar sehingga jia terjatuh,
jia yang terjatuh sedikit meringis, lalu berdiri lagi sambil membersihkan lututnya,
jungkook yang melihat jia terjatuh sedikit menyesal dengan apa yang di pembuatnya, tapi dia tetap saja tidak bisa melakukan sesuatu yang baik untuk jia" jungkook-shi bolehkah aku menumpang? " tanya jia lagi masih belum menyerah, membuat jungkook tak habis pikir dengan apa isi otak perempuan di hadapannya itu
" aku pikir dia bakal nyerah " batin jungkook
" kenapa? kau tidak punya uang untuk bayar taxi? kau bisa pulang dengan sepedamu itu " ucap jungkook kasar sambil melihat kearah sepeda jia yang terparkir manis di belakang mobil jungkook
" itu masalahnya " ucap jia pelan
" aku nggak tau jalan pulang dari sini, handphone ku mati, aku tak bisa melihat maps dan aku rasa ini terlalu jauh dari rumahku, apalagi jika di tempuh dengan sepeda " jia sedikit memelankan suaranya, menunduk karna melakukan hal hal bodoh,
entah kenapa setiap bersama jungkook dia melakukan hal yang memalukan dirinya sendiri" yasudah, masuk " jungkook megalah lagi, walau kata katanya sedikit kasar, tapi dia selalu mengalah untuk perempuan yang ada di hadapannya
alasan jungkook mengalah adalah jungkook merasa bersalah karna sudah mendorong jia sehingga membuatnya terjatuh dan lututnya terluka, padahal jia baru saja sembuh dari bekas luka yang jia dapatkan saat menabrak mobilnya, jungkook juga nggak tega kalo harus melihat seseorang harus menggoes sepeda untuk jarak yang jauh, terlebih dengan lutut yang terluka
" terimakasih " ucap jia pelan, sekarang jia merasa jia sudah menjadi dirinya yang asli, entah kenapa dia selalu bertingkah aneh di depan jungkook,
memohon, tersentum lebar, tersentum memperlihatkan deretan gigi giginya,
hal hal yang sangat jarang di lakukan seorang kim jiaSelama perjalanan, kim jia maupun jungkook hanya saling diam, tanpa berbicara sepatah kata pun,
tapi tiba tiba jungkook menghentikan mobilnya, lalu turun memasuki toko yang tidak di lihat jelas oleh jia yang masih berkutat pada pikirannya" kenapa aku sebodoh ini? , aku bisa melakukan apa saja, tapi kenapa aku memohon padanya?! kenapa aku bodoh sekali?! astaga kim jiaaaaa, bahkan kau tidak pernah meminta dan memohon pada keluarga mu, kenapa bisa biaanya kau meminta dan memohon pada seseorang seperti dia?! "
tak lama jungkook kembali, lalu memberikan sebungkus obat luka dan salep pada jia tanpa berbicara apa apa, jia yang bingung melihat isi kantong plastik itu hanya bisa menatap jungkook yang fokus pada jalanan
" kau harus membersihkan luka mu, lalu pakai obat itu " ucap jungkook sesaat sebelum jia masuk kedalam rumah sambil mendorong sepedanya, jia hanya bisa tersenyum lalu menundukkan sedikit kepalanya
«««
jia menatapi salep dan obat luka yang di berikan jungkook
" kenapa dia baik? " tanya jia pada dirinya sendiri
" bukankah dia memang baik? dia telah memberikan mu ongkos pulang, dia menerima banyak sekali peemohonanmu padanya walau sejujurnya kalian tidak saling kenal, dia juga yang membayar uang perbaikan walau sebenarnya itu tanggung jawabmu, dia juga memberi mu salep setelah membuatmu terluka, dia memang orang yang baik, kau saja yang malu karna dia terlalu baik hingga membuatmu malu, lalu kau jengkel dan marah padanya, dia tidak salah, kau yang salah "
sebuah sisi baik jia mencoba menjelaskan semua yang terjadi,
jia memang malu pada jungkook, terlebih karna jia meminta uang untuk ongkos pulang, hal itu membuatnya jengkel pada dirinya sendiri, tapi karna tidak bisa marah pada dirinya, jia melimpahkan kekesalan itu pada jungkook" memang benar " jawab jia lalu meminum air putih yang berada si depannya
" tapi tetap saja aku yang membayar biaya perbaikan, dia hanya mendahukukan " ucap jia jengkel sambil memegang erat gelas bergambar minion itu
" kenapa aku takut sekali kehilangan uang? bukankah keluarga ku kaya? kami bisa menghasilkan banyak uang " tanya jia pada dirinya sendiri
tidak salah jia berfikiran seperti itu,
keluarganya memang kaya,
ibunya salah satu desingner terkenal di korea bahkan sekarang merambah pasar amerika, ayahnya CEO JW group, aalah satu prusahaan besar korea, jia telahir sebagai putri,
tapi kenapa untuk hal sekecil ini jia sangat takut untuk kehilangan uang?
bukankah ibunya juga bilang tidak apa?" aku tidak pernah seperti ini sebelumnya "
Jeda sebentar
" kenapa aku begini? aku bukan orang yang pelit atau kikir " jia berbicara pada dirinya sendiri,
jia berpikir ada yang salah pada dirinya, kenapa dia bersikap seperti itu" kau tau takdir? "
Jia teringat tentang pembicaraannya dengan soon hee tentang takdir,
entah kenapa jia merasa ini memang takdir,
jia ingin menyudahi semua urusannya pada jungkook, tapi sampai sekarang tak sudah sudah,
jia juga selalu bersikap aneh setiap berada di depan jungkook, kenapa dengannya? ada apa sebenarnya?apakah ini takdir?
apakah memang seharusnya dia berurusan dengan jungkook si selebritis sekolah?" entahlah, jika ini takdir,
aku tak tau hal apa lagi yang akan terjadi antara aku dan dia "jia berdiri, meninggalkan gelas dan piringnya di meja makan, lalu menuju kamar untuk beristirahat
-*-*-*-
Jika ini takdir, aku tidak bisa menghindarinya,
aku tidak tau apa yang akan terjadi lagi antara kau dan aku,
tapi aku harap,
semuanya segera selesai,
aku tidak ingin terlibat apapun pada mu
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember When ; ketika seseorang yang hilang datang kembali
FanfictionKisah seorang dokter yang bertemu (mantan) kekasihnya yang sudah bertahun tahun tidak bertemu Kehidupan mereka sudah berubah, mereka bukan anak SMA lagi apakah kedewasaan mereka mebuat mereka kembali? Atau karna dunia mereka berbeda, mereka memutusk...