" dia bilang, dia paling kecewa dengan ku " jia tersenyum, tapi matanya menyorotkan sinar kesedihan
soon hee dan min ah terdiam mendengar apa yang jia katakan barusan,
mereka berdua tidak bisa mengatakan apa apa, sekedar mengatakan sabar atau diamkan saja juga tidak akan membantu apa apaSejenak mereka ber tiga terdiam, berkutat dengan pikirannya masing masing, sebelum min ah tersadar saat melihat jam di layar ponselnya
" astaga, ini sudah waktunya eun ji masuk " min ah meraih tas dan beberapa banner dengan tergesa gesa di ikuti soon hee dan jia yang juga tergesa gesa
mereka ber tiga dengan cepat berlari menuju pintu masuk caffe sambil membawa bawa banner, terompet dan beberapa barang lainnya untuk menyemangati temannya itu, dan mencoba berusaha memperbaiki hubungan mereka yang renggang hanya karna perbedaan pendapat,
tapi sebelum mereka semua sempat melangkahkan kaki keluar, seorang pelayan caffe memanggil dan meraih tangan jia, sementara soon hee dan min ah dengan sekejap sudah berada di luar" maaf nonna, kalian belum membayar pesanan kalian " pelayan itu tersenyum ramah memancarkan aura kejengkelan yang terpendam
" aishhh " soon hee mendengus kesal
" kau urus itu jia " soon hee dan jia berbalik pergi meninggalkan jia yang masih berhadapan dengan pelayan yang menatapnya dengan berbinar binar seakan dapat mengeluarkan api dari dalam bola matanya yang hitam pekat
Jia tersenyum, walau ada sedikit rasa kesal di dalam hatinya karna memperlambat waktunya yang sudah sangat mepet, jia merogoh tasnya, lalu mengambil cepat dompetnya dan mengambil sebuah kartu hitam bercorak emas lalu di sodorkannya ke arah pelayan yang masih tersenyum padanya
" silahkan tunggu sebentar " pelayan itu berbalik lalu berjalan dengan anggun bak model di atas catwalk
" apa tidak bisa berjalan lebih cepat lagi? " batin jia lalu menutup matanya kesal
" bagaimana kalau aku kehilangan momen untuk mendukung eun ji? dia kan sangat kecewa dengan ku " jia berbicara dengan dirinya sendiri sambil terus menutup matanya
" tagihan mu sebesar ---- "
" sudah sudah " jia menarik paksa kartu kredit nya, lalu berjalan cepat, lebih tepatnya berlari keluar dari caffe
" terima kasih atas kunjungannya, silahkan datang kembali " sayup sayup terdengar suara pelayan itu saat jia menyebrang dengan asal dan membuat lalulintas sedikit kacau karna beberapa mobil dan motor berhenti secara mendadak, sementara jia hanya bisa tersenyum lalu menunduk dan melajutkan langkahnya
soon hee yang sudah berdiri di garis pembatas sebelah kiri metap sinis jia yang tersenyum sambil berlari lari kecil ke arahnya
" aishhhhh kau ini " soon hee menaikkan sebelah tangannya ke atas, geram akan kelakuan jia yang membahayakan dirinya sendiri, sementara min ah hanya geleng geleng kepala lalu mengambil terompet di tangan kanan soon hee yang terangkat lalu memberikan banner dan terompet milik jia yang di bawakannya dan soon hee
" sekali lagi kau menyebrang sembarangan, aku sendiri yang akan menabrak mu " ucap soon hee geram sambil menatap sinis jia yang hamya tersenyum manis, mengakui kesalahannya
" yasudah, jangan bikin keributan, lihat, lihat, eun ji sudah berada di posisi kedua, kita harus bersiap siap " sela min ah mencoba memfokuskan pikiran mereka kembali kepada tujuan awal mereka, menyemangati eun ji
" aaa--- iya, aku harus seperti ini kan? " soon hee melebarkan banernya yang sedikit tergulung
" ah iya, sudah bagus " min ah membantu soon hee membetulkan letak posisi tangannya yang sedikit kaku, sementara jia sibuk sendiri membetulkan tasnya yang sedikit tergulung membuat tidak nyaman
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember When ; ketika seseorang yang hilang datang kembali
FanfictionKisah seorang dokter yang bertemu (mantan) kekasihnya yang sudah bertahun tahun tidak bertemu Kehidupan mereka sudah berubah, mereka bukan anak SMA lagi apakah kedewasaan mereka mebuat mereka kembali? Atau karna dunia mereka berbeda, mereka memutusk...