#flashback 26

14 4 0
                                    

" hai kim jia, lama tidak bertemu " ucapnya sinis, sambil menyinggungkan senyuman sinis yang terlihat penuh dengan teka teki

" kau tidak bersama sahabat mu itu? jung sunny? " tanyanya dengan nada suara meremehkan

Jia hanya terdiam sambil terus membalas tatapan dari perempuan berambut merah itu

" ku dengar kau bertengkar dengan si atlet kacangan itu, hhhh " perempuan berambut merah itu sungguh sungguh menjengkelkan, dia menghela nafas meremehkan tepat di depan wajah jia

" apa maumu? " tanya jia tanpa basa basi, sungguh licik menggiringnya ke tempat tersepi dari seluruh SMA gukjil

" mauku? kau bertanya apa mau ku? " perempuan berambut merah itu menolehkan kepalanya kearah teman temannya yang berbaris tepat di belakangnya, lalu tertawa dan membuat semua orang itu mengikuti tawanya

" kau " perempuan berambut merah itu  memegang wajah jia dengan tangan kanannya, membuat jia sedikit memajukan wajahnya

" cihhhh "

Jia melepaskan tangan kotor perempuan itu dari wajahnya, lalu memutar pergelangan tangan perempuan itu tanpa sadar,
jia memperaktekkan apa yang sudah di ajarkan soon hee padanya, perempuan itu sedikit meringis, lalu beberapa temannya menolongnya, dan mereka kembali menyerang jia yang mungil dan kecil,
mereka memegangi kedua tangan jia, lalu menggiringnya masuk kedalam ruang kelas yang sudah lama tak terpakai

" aku selesai disini " yooshik memasukkan tangannya kedalam saku celananya, lalu berbalik meninggalkan jia dan segerombolan geng yang di ketuai perempuan berambut merah

Yooshik terhenti sebentar,
" aku tunggu transferannya " lalu yooshik kembali berjalan sambil di ikuti beberapa teman temannya, orang orang yang hampir setiap waktu mengganggu jia jika ada kesempatan

" urusanmu dengan kami " salah satu perempuan bertumbuh gempal mendudukkan jia dengan paksa ke salah satu kursi kayu yang terlihat kokoh, lalu beberapa orang mengikat tubuh dan pergelangan jia dengan tambang yang cukup menyakiti kulit mulus jia

" apa mau kalian!!! " jia menjerit, mengeluarkan gelegar suara yang membuat mereka semua menutup telinga mereka dengan sekuat kuatnya,
Jia adalah ratu dalam menjerit

" anjinggg! " perempuan bertumbuh gempal itu memaki jia lalu menendang kursi yang di duduki jia hinga kursi itu hampir saja berbalik ke belakang

" tutup mulutnya " seru perempuan berambut merah itu sambil menyalakan api untuk membakar rokoknya

" kau pikir kau bisa melawan kami? kau lihat dirimu seperti apa " ucap perempuan itu sambil memegang wajah jia kasar dan menghembuskan asap rokok nya tepat di depan wajah jia,
jia yang tidak biasa langsung terbatuk sesaat setelah menghirup asap dari pembakaran rokok milik perempuan berambut merah

" hahahaha asap saja kau tidak bisa melawannya " perempuan berambut merah itu tertawa sumbang

jia yang mulut mungilnya sudah di tutupin lakban hitam tebal membuatnya tidak bisa mengeluarkan suaranya, jia hanya mencoba melawan sebisanya,

" kau pikir kau bisa melawan kami?! Kau itu lemah "

Jia yang tidak bisa berbicara hanya bisa menatap mereka dengan tatapan menjijikkan, berharap mereka mendapatkan bala setelah melakukan hal yang tidak baik terhadapnya, berharap tuhan segera membalas perbuatan jahat mereka, agar mereka cepat cepat sadar dan bertaubat agar mereka kembali kejalan yang benar

" kau pikir temanmu itu akan mencari mu? hhhhhh dia sudah membenci mu " perempuan berambut merah itu berbicara tepat di depan wajah jia, lalu menyentuh dahi jia dengan jari telunjuknya dengan keras sehingga kepala jia terdorong ke belakang

Tidak mungkin sunny membenci ku batin jia sambil terus menatap perempuan itu dengan tatapan benci

" dia tidak akan tau kalau kau akan mati membusuk disini, tidak ada yang perduli dengan bagian sekolah ini " ucapnya lagi masih dalam posisi yang sama

Apa? mereka akan membunuhku?

jia membulatkan matanya, syok dengan apa yang barusan di dengarnya dari perempuan yang berada tepat sejengkal dari matanya

" kenapa? kau tidak percaya kami akan membunuhmu disini? Hahahahahaaaaaa " perempuan itu tertawa menggelegar, membuat semua orang yang berada disana ikut menertawakan jia

" walaupun sampai malam hari sekolah ini tetap beraktifitas, tapi tidak ada satu orangpun yang memperhatikan tempat kotor ini " dia tersenyum, mempunyai banyak arti

" kau akan menyesal karna sudah memnuat jungkook ku membenci kami "

Apa?! ini masih soal jungkook?
soal laki laki jakung itu?
yatuhannnnn, apa hidupku akan berakhir di tempat ini hanya karna laki laki itu?
aku akan mati penasaran jika aku mati hanya karna dia,
aku akan terjebak dalam gedung ini jika aku mati hanya karna dia,
aku tidak akan melaju ke kehidupan yang selanjutnya jika aku mati sia sia hanya karna seorang laki laki yang bernama jeon jungkook

" kenapa? kau memikirkan kesalahanmu? sungguh sayang semuanya sudah terlambat kim jia "

" kau tau ini apa? " perempuan bertubuh tinggi dengan wajah yang sedikit lebar mengeluarkan seuah pisau cutter dari balik jaketnya, lalu mendorong anak pisau itu hingga ke ujung dan menempelkannya ke pipi jia, jia kaget karna mereka benar benar akan melukainya di tempat seperti ini,
jia menatap pisau itu takut

" apa kau takut?! " tanya perempuan itu

" lalu kau tidak takut sudah mengambil oppa kami?! lalu kau tidak takut sudah merebut idola kami?! kau tidak takut hah?! " emosi perempuan itu meledak ledak, lalu tanpa di sadari perempuan itu menggerakkan tangannya dengan cepat lalu mendaratkan telapak tangannya di pipi jia,
bekas tangan itu melekat erat di pipi jia yang putih bersih, membuat sebuah cap tangan tergambar tepat di wajahnya,
jia sedikit meringis dan tubuhnya terjatuh ke arah samping beserta kursi yang di ikatkan pada tubuhnya

" kau sudah menggambil jungkook kamiiiiii!!!!!  kau harus mati " perempuan tinggi itu menginjak injak tubuh jia, lalu menempelkan kakinya ke pipi jia dan memutar mutarkan kakinya dengan kuat, membuat jia meringis kesakitan dan mendapatkan luka cukup besar di pipi jia

" apa kau takut sekarang?! " ucap perempuan berambut merah sambil membetulkan kursi beserta jia sehingga terduduk seperti semula

" aaaa---- wajah mulusmu sekarang terluka " perempuan itu memegang pipi jia yang mengeluarkan darah, membuat luka itu semakin terasa sakit

" kau kesakitan? " tanyanya lembut tapi tetap dengan pegangan tangannya yang kasar

" mati saja kau! " perempuan berambut merah itu melepaskan pengangannya pada pipi jia dengan kasar, membuat kepala jia terhempas ke belakang

" mana cutter ku tadi? " perempuan bertubuh tinggi itu mencari cari pisau cutternya yang terjatuh sesaat dia menampar pipi kim jia

" apa kalian akan diam saja? " tanya perempuan berambut merah itu pada teman temannya yang lain, beberapa orang mulai mendekat, menatap jia sinis dengan emosi yang membara,
lalu satu persatu dari mereka menampar, memukul, menjambak, menendang tubuh jia hingga terombang ambing lalu jatuh kembali untuk ke sekian kalinya

saat mereka menghajar tubuh jia satu persatu, perempuan bertubuh jakung itu menemukan kembali cutternya di bawah tumpukan kertas kertas yang berserakan di lantai, lalu dengan perlahan mendekati jia,
satu perempuan itu semakin mendekat
dua perempuan itu menaikkan tangannya dengan pisau tergenggam erat sambil menatap benci jia
tiga tangan yang memegang pisau itu mengayun tepat kearah wajah jia

Gdebugggggggggggg

Sesaat pisau itu hampir mendarat ke pipi jia, sebuah pintu terhempas ke arah mereka,
pintu kelas yang kokoh itu terbang kearah sekumpulan orang yang mengitari jia, termasuk perempuan yang memegang pisau itu, seketika mereka semua terkejut,
tanpa sadar pisau itu terjatuh dari genggaman perempuan bertubuh jakung itu dan tergeletak tepat di depan hidung jia

" jungkook? "

Remember When ; ketika seseorang yang hilang datang kembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang