Ting tong ting tong
bel rumah jia berbunyi saat jia sedang membaca novel kesukaannya,
jia menatap jam beker yang berdiri tegak di ujung nakas, lalu tersenyum simpul karna mengetahui siapa yang akan datangtanpa melihat monitor, jia langsung saja membukakan pintu untuk seseorang itu
" tadaaaaaa " soon hee datang sambil membawa sebungkus plastik snack dan minuman bersoda
jia tersenyum, lalu mengambil bungkusan besar itu, biasanya jia selalu di batasi untuk makan makanan tidak berfaedah seperti itu
" huh, ayahku mengomel lagi " ucap soon hee sambil merebahkan dirinya di atas sofa empuk berwarna cream milik keluarga kim
" kau tau ayahmu begitu karna dia ingin kau sukses " ucap jia sambil membuka kaleng soda yang dibawa soon hee
" alasan ku kesini untuk belajar, belakangan ini ayahku ketat sekali seperti karet celana baru " ucap soon hee sambil meminum soda dan membuka bungkusan snack rasa rumput laut
" dia pasti sangat menyesal memasukkan mu ke perguruan taekwondo " jawab jia mengambil beberapa snack yang di pegang soon hee
" ahhhh aku tidak sabar menunggu tahun depan " soon hee mengambil remot tv, lalu menghidupkan salah satu siaran drama yang tayang hari itu
" untuk apa? "
" agar kita bisa menikmati minuman keras, soju sojuuu " ucap soon hee sambil mengangkat angkat kaleng sodanya
" aishhh kau ini "
" jangan sok polos, kau juga ingin merasakannya kan? "
jia hanya tersenyum, sejujurnya dia juga ingin merasakan bagaimana rasanya soju, kenapa banyak sekali orang dewasa yang tergila gila dengan minuman penghangat itu
" kau tidak mau belajar? " tanya jia yang masih mengunyah makanannya
" aku kesini karna menghindar untuk belajar, dan sekarang kau ingin mengajakku belajar? aishhhh " ucap soon hee kesal
" tapi kau pinjamkan saja catatanmu, sebagai alibi " tawar soon hee sehingga dia mendapatkan lemparan bantal dari jia
" itulah gunanya aku berteman dengan murid nomor satu sma gukjil " soon hee berbicara sambil melihat drama yang menampilkan dua orang yang sedang menari di atas salju
" kau juga harus mendapat nilai yang bagus, kau bisa ambil jurusan olahraga di universitas, setidaknya jika kau sudah berhenti menjadi atlet, kau bisa menjadi guru dengan ijazah mu " jia sedikit menceramahi sahabatnya itu
" yaaaa, aku ingin sekali seperti itu, tapi pengalaman lebih di utamakan jia, makanya aku lebih suka membolos untuk mengikuti perlombaan dan mengumpulkan medali dan sertifikat "
jia hanya diam sambil terus menatap ke layar tv led nya, melihat serial drama yang dia tidak tau bagaimana alur cerita sebenarnya
" oiya, omong omong, bagaimana cerita tentang si jungkook? " akhirnya pertanyaan itu keluar lagi dari mulut soon hee, alasan terbesar soon hee datang ke rumah jia, selain menghindari ayahnya yang selalu menyuruhnya belajar
" aaaaa kau masih ingat saja "
" itu alasanku datang kemari " ucap soon hee sambil memasukkan snack kedalam mulutnya
" baiklah baiklah, aku menyerah " ucap jia pasrah
akhirnya jia menyerah, sebenarnya dia tidak ingin mengingat ingat kejadian bodoh itu, tapi soon hee tetap saja memaksanya untuk bercerita, daripada soon hee bertanya langsung kepada jungkook, lebih baik dia yang bercerita, soon hee yang sudah menunggu nunggu dongeng itu pun langsung memperkecil volume tv, menurutnya cerita jungkook dan jia lebih menarik daripada serial drama yang dia tunggu setiap minggunya
(jia bercerita panjang lebar tentang kejadian hari itu, kejadian yang membuatnya malu untuk bertemu dengan laki laki yang bernama jungkook)
" ahahahahah, kenapa kau konyol sekali jia? " soon hee tidak bisa berhenti tertawa setelah mendengar cerita jia, sesekali soon hee mengelap sudut matanya yang mengeluarkan air
" sudah aku prediksi kau akan tertawa seperti ini, dan aku yakin aku akan menjadi bulan bulanan mu setiap hari " tebak jia yang di jawab anggukan soon hee
" aishhh kau ini " jia memukul soon hee dengan bantal yang tersusun rapi di sofa yang mereka duduki
" kenapa kau meminta uang padanya jiaaaaa? yaampun tak pernah terfikirkan, seorang anak dari CEO JW Group meminta uang pada orang yang baru di kenalnya untuk naik bus " soon hee masih tertawa terbahak bahak
sementara jia hanya menaikkan sebelah pipinya, menatap soon hee yang tidak berhenti tertawa, ingin sekali jia menjahit bibir sahabatnya itu, terlebih sekarang mereka ada di rumah jia, alat alat jahit ibunya pasti ada di ruang jahitnya yang sekarang di tinggal oleh pemiliknya
" lihatlah, rumahmu seperti ini, masa kau tidak menyimpan uang hanya untuk membayar bus? " tawa soon hee sedikit demi sedikit mereda, tapi matanya masih saja berkaca kaca, lalu sedetik kemudian soon hee tertawa terpingkal pingkal lagi saat menatap wajah jia yang menatapnya jengkel
" kau ini " jia akhirnya memukuli soon hee dengan bantal dan mereka akhirnya tertawa bersama
" kau harus mengdmbalikan secepatnya " ucap jia mengantar soon hee ke depan pintu, mobil yang menjemputnya sudah terparkir rapi di halaman rumah jia
Sedangkan soon hee hanya mengedipkan sebelah matanya, lalu masuk kedalam mobil yang sudah menjemputnya
Hari ini begitu menyenangkan, walau sebenarnya jia sangat jengkel karna soon hee terus terusan menertawakan kebodohannya
" aku harus bagaimana jika bertemu manusia itu? aaaaa aku sangat malu " ucapnya sendiri sambil masuk kedalam rumah
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember When ; ketika seseorang yang hilang datang kembali
FanfictionKisah seorang dokter yang bertemu (mantan) kekasihnya yang sudah bertahun tahun tidak bertemu Kehidupan mereka sudah berubah, mereka bukan anak SMA lagi apakah kedewasaan mereka mebuat mereka kembali? Atau karna dunia mereka berbeda, mereka memutusk...