yeol

458 69 5
                                    

Suara alarm membangunkanku pagi ini, tumben sekali oppa tak membangunkanku. Aku meregangkan tubuhku dan bangkit kekamar mandi. Hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah, dan aku tak mau terlambat dihari pertamaku. Selesai mandi dan bersiap aku keluar keruang makan. Diruangan itu hanya ada bibi kang.

"Bi, appa dan oppa kemana?" Tanyaku pada wanita dihadapanku.

"Mereka masih dikamar nak" timpalnya. Aku hanya tersenyum dan meminum susu yg disiapkan bibi kang untukku.

Tak lama oppa dan appa masuk keruangan itu mereka tak hanya berdua seorang gadis yang aku kenal bersama mereka.

"Tzuyu" kataku lalu bangkit memeluknya. Aku melihat penuh tanya kearah oppaku yang berdiri dibelakang. Ia hanya tersenyum.

"Princess sayang, mulai hari ini tzuyu akan tinggal bersama kita sampai imo dan samchonmu datang" aku hanya tercengang mendengar kata-kata appa.

"Jadi tzuyu sama siapa appa? Hyo kan harus sekolah dan oppa harus kuliah" tanyaku pada appa.

"Onnie aku tidak papa sendiri dirumah " kata tzuyu tersenyum kearahku.

"Ya sudah kita sarapan dulu. Hyo kan harus sekolah. Lagipun ada bibi kang juga dirumah" kata appa lagi.

Akupun menarik tzuyu duduk disampingku. Kami melanjutkan sarapan dengan diam. sejak kapan tzuyu datang dan dimana imo dan samchonku. Semua pikiran itu memenuhi kepalaku.

Berat rasanya meninggalkan tzuyu dirumah, semangatku untuk sekolah tadi pagi menguap begitu saja. Tzuyu adik sepupuku, terakhir aku bertemu saat kematian eommaku 5 tahun yang lalu selain junggie oppa tzuyu adalah yang paling dekat denganku.

"Princess, are you ok?" Tanya junggie oppa yang melihatku diam saja.

"Ne. I'm okay oppa" kataku tersenyum kearahnya.

"Oppa. Kenapa tzuyu tiba-tiba ada di rumah dan imo kemana?" Lanjutku

"Oppa juga kurang tahu hyo, Kemarin malam imo datang bersama tzuyu. Saat oppa menemani tzuyu yg tertidur, Imo sedang bicara dengan appa. Saat oppa keluar imo sudah tidak ada" jelas junggie oppa panjang lebar.

"Apakah tzuyu baik-baik saja dirumah oppa?" Aku masih memikirkan tzuyu dirumah.

"Tentu saja princess kan ada bibi kang" kata oppa padaku.

"Oiya oppa kenapa mina tak ikut bersama kita?" Aku heran tak melihat mina pagi ini.

"Dia sudah berangkat dari tadi pagi kata bibi kang" jelas junggie oppa.

"Hmmm benarkah" kataku lagi pada junggie oppa.

Tak lama kami sampai di sekolah baruku. Aku bisa melihat mina sudah menunggu didepan gerbang sekolah.

"Mina" kataku menyapanya. Aku selalu merasa tak nyaman di dekat mina.

"Jihyo. Junggie oppa" katanya tersenyum kearah kami.

"Maaf ya mina kami lama" kata junggie oppa.

"Gwenchanayo oppa. Aku tak menunggu selama itu" katanya masih dengan senyumnya.

"Gimana hyo udah siap jadi murid sekolah ini?" Tanyanya padaku.

"Eh... iya mina" aku tersenyum kikuk kearahnya.

"Kalau begitu kalian masuk saja" perintah junggie oppa pada kami berdua.

"Ne" jawab kami serempak.

Aku dan mina masuk kehalaman sekolah. Banyak sekali siswa-siswi yang melihat kearah kami. Mina berbicara dengan nada ceria denganku. Aku bingung mengapa rasa tak nyaman itu selalu saja muncul setiap kali didekat mina. Sedangkan sikap mina selalu saja baik. Mina memang terlihat pendiam namun dia orang yang ramah.

"Hyo. Jihyo" mina mengibas-ngibaskan tanganya di depan mukaku.

"Ne" kataku yang kaget.

"Gwenchana? Kita sudah sampai dikelas" katanya menunjuk kearah sebuah ruangan dengan plang 11A

"Mina" aku menarik tanganya yang mulai melangkah.

"Ne?" Ia menautkan kedua keningnya.

"Tun..ggu sebentar. A..ku belum siap" aku jadi gugup.

"Ayolah hyo. Semuanya akan baik-baik saja" katanya menenangkanku.

"Tarik nafas lalu hembuskan pelan-pelan" aku mengikuti saranya setelah yakin aku mengangguk dan iapun menarik tanganku memasuki ruang kelas.

Aku bisa melihat semua mata melihat kearahku, aku hanya mengikuti langkah mina.

"Hyo. Tidak papa kan kalau kau duduk disini? Nanti kalau teman sebangkuku datang aku akan memintanya berganti tempat denganmu" katanya padaku.

"It's okay min. Gak usah, aku duduk disini aja gak papa koq" kataku mencoba meyakinkanya. Sejujurnya aku senang tak sebangku denganya, entahlah rasa lega itu muncul begitu saja.

"Benarkah?" Tanyanya lagi yang aku jawab dengan anggukan.

"Baiklah kalau begitu aku ketempatku dulu" katanya berlalu ke 2 kursi didepanku.

Aku yang merasa risih dengan pandangan anak-anak lain hanya menunduk kearah handphone di tanganku. Aku melihat ada tas di meja sampingku, aku berdoa teman sebangkuku takkan keberatan aku duduk bersamanya.

Saat bel berbunyi teman-teman sekelasku mulai memenuhi ruangan kelas. Banyak dari mereka melihatku dengan pandangan bertanya-tanya, sungguh keadaan seperti ini menakutkan untukku. Diam-diam aku mengeluarkan masker oksigen dari tasku, masker ini dipesan khusus appa untukku agar bisa kubawa kemanapun. Aku menghirup oksigen sebanyak yang aku bisa sampai rasa gugupku berkurang.

Tak lama aku bisa merasakan kehadiran seseorang disampingku, lelaki itu duduk disampingku aku seperti pernah melihatnya. Namun ingatan tentangnya tak ada sama sekali sampai aku melihat matanya. Mata itu, mata yang sama dengan lelaki yang menabrakku tempo hari. Aku tersenyum kearahnya yang melihatku tak berkedip.

Aku merasa tak enak diperhatikan seperti itu, aku memalingkan wajahku ke jendela disampingku tepat saat seorang saem masuk ke ruang kelas, semua diam melihat saem itu.

"Anak-anak hari ini kita kedatangan anak baru. Ayo perkenalkan namamu" kata saem melihat kearahku. Aku pun berdiri dan semua mata melihat kearahku tak terkecuali mina.

"Annyeonghaseyo. Namaku park jihyo, kalian bisa memanggilku jihyo" kataku lalu membungkuk.

"Park jihyo, nama yang bagus. Anak-anak ada yang ingin kalian tanyakan pada teman baru kalian?" Saem itu bertanya. Namun tak ada satupun yang bertanya aku yang masih berdiri merasa sangat canggung.

"Baiklah kalau tidak ada, kita akan melanjutkan pelajaran hari ini. Jihyo kamu bisa duduk" aku lega saat itu juga.

"Hai, aku kim mingyu. Panggil aku mingyu" kata pria disampingku.

"Eh, aku.."
"Park jihyo kan? Aku sudah tahu" katanya memamerkan gigi putihnya yang kontras dengan warna kulitnya yang sedikit gelap.
Aku hanya mengangguk lalu tersenyum padanya.

Selanjutnya hanya ada keheningan diruang kelas itu, hanya sekali-kali terdengar suara berbisik sisanya hanya suara goresan dipapan tulis yang terdengar.







Hai readers...... ada yang merindukan ff ini?..... mian guys tyan  lambat up nya. Soalnya selama 4 hari tyan nemanin mama dirumah sakit. Gak sempat nulis sama sekali... semoga part ini tidak membosankan ya guys....

Makasih buat support kalian, yang udah mau baca, vote dan koment.......😘😘😘😘

💓SARANGHAE💓

Without word (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang