"Chewy..." aku memeluk adik sepupuku.
"Onnie..." dia juga memelukku.
"Apakah kau harus pergi?" Tanyaku padanya.
"Mianhe onnie. Aku harus bersama mommy dan daddy" katanya lagi.
"Ya aku mengerti. Sering-seringlah kembali kekorea. Arraseo!" Kataku lalu mengusap air mata dipipinya.
"Ne onnie"
"Chewy my little angel" giliran oppaku yg memeluk tzuyu.
"Junggie Oppa" chewy terus saja menangis.
"Don't cry. Chewy harus janji sama oppa ngak bakalan nyusahin mom and dad. Okay?" Oppa jg memeluk tzuyu.
"Ne. Oppa, chewy janji"
"Good girl"
"Appa" giliran appa.
"Chewy sayang, harus nurut sama mom and dad ya. Ngak boleh cengeng, sekarangkan chewy udah besar" kata appa pada tzuyu.
"Ne appa. Appa jagain jihyo onnie ya" kata tzuyu lagi lalu memeluk appa.
"Tentu sayang" kata appa mengecup puncak kepala tzuyu.
"Oppa aku berangkat dulu" kata rose imo memeluk appa.
"Chae, hati-hatilah. jangan lupa hubungi oppa" kata appa pada imo.
"Mark titip adik dan ponakanku ya" kata appa pada mark samchon.
"Ne hyung"
"Jihyo sayang, my princess" imo memelukku.
"Rose imo, jangan lupain jihyo ya"
"Of course sweetheart, Kamu itu ponakan kesayangan imo. imo janji akan datang lagi liburan akhir tahun nanti. Okay, so don't cry" imo pun memelukku lebih erat.
"Ne imo"
"Junggie my hero." Imo mencubit kedua pipi junggie oppa.
"Imo, stop it"
"Hahaha... imo titip jihyo ya, imo percaya padamu. Kau akan selalu ada dan melindunginya"
"Ne imo, pegang janji junggie. Junggie akan selalu ada untuk jihyo dan appa"
"Good job. Imo selalu yakin jika ada kamu semuanya akan baik-baik saja, sekarang ayo berikan pelukan" kata imo merentangkan kedua tanganya.
"Imo hati-hati ya" kata junggie oppa dipelukan imo.
"Baiklah. Oppa kami berangkat dulu, chewy come'on baby" imo memanggil chewy.
"Wait mommy, jihyo onni ini untukmu" kata tzuyu mengulurkan boneka pandanya padaku.
"Tapi chewy inikan boneka kesayanganmu" kataku menatap boneka besar yg sudah ada ditanganku.
"Aku sayang mimo, tapi aku lebih sayang onnie. Dan aku yakin mimo akan jagain onnie" katanya lalu tersenyum.
"Gomawo chewy-ya, onnie janji bakalan jagain mimo seperti kamu jagain dia" kataku lalu memeluk boneka itu.
"Onnie. Bye..." kata tzuyu lalu menyusul eommanya.
"Take care" teriak kami bersamaan.
♡♡♡♡
"Jihyo sayang sudah jangan nangis terus." Kata appa yg duduk dibangku depan disamping junggie oppa.
"Ne appa." Aku mencoba berhenti menangis.
"Princess, apa kau ingin es krim." Kata oppa yg sedang menyetir.
"Ne oppa." Kataku tersenyum pada oppa.
"Ya sudah, appa kita beli es krim dulu ya." Kata junggie oppa pada appa.
"Baiklah junggie. Appa juga lagi pengen es krim." Kata appa tersenyum.
Sepulang dari membeli eskrim kami langsung pulang, sudah ada bibi kang menunggu kami. Aku terus memeluk boneka tzuyu, saat aku meraba kantong depan boneka tzuyu aku mendapat selembar kertas tulisan tangan tzuyu.
"Surat apa ini?" Kataku mulai membuka lembaran kertas itu.
"Jihyo onnie, kau pasti kaget membaca ini. Aku sudah lama ingin mengatakan ini tapi aku takut onnie. Onnie hati-hatilah pada mina, aku rasa dia punya niat jahat pada keluarga kita. Onnie ingat obat yg waktu itu tiba-tiba habis. Sebenarnya aku yg membuangnya karena aku tak sengaja memergokinya menukar obatmu, tapi ia mengancamku onnie. Itu sebabnya aku memilih membuang obat itu, mina juga berbohong onnie dia bukan anak kandung bibi kang. Ia masuk kerumah tujuanya untuk balas dendam ibunya, aku tak mengerti maksudnya onnie. Tapi berhati-hatilah denganya, onnie aku menyayangimu" aku membaca surat tzuyu dengan suara tercekat. Aku sudah curiga pada mina tapi tak menyangka ia berani mengancam tzuyu, aku akan mengatakan pada appa.
"Mau kemana kau?" Mina sudah ada dikamarku dan menutup pintu.
"Mi...na" aku melihat mina kaget. Aku memang tak pernah nyaman denganya tapi kali ini aku merasakan rasa takut yg teramat melihatnya, terlebih seringaianya.
"Akhirnya kau sudah tahu kenyataanya" katanya berjalan pelan menghampiriku.
"A..pa maumu mina?" Tanyaku berjalan mundur.
"Aku ingin menghancurkanmu" katanya dan berlari menerjangku.
"Oppa.... appa...." teriakku.
"Teruslah berteriak, mereka takkan mendengarmu" mina mencengkeram leherku.
"L...lep..askan mi....na" kataku mencoba melepaskan tangan mina.
"Tak usah repot-repot, terima saja nasibmu" mina mengencangkan cengkramanya.
"Mi..na..." aku merasakan nafasku mulai tak beraturan.
"Sebenarnya aku ingin menunggu untuk membunuhmu, tapi kau tau rencanaku lebih dulu. Seharusnya aku menghabisi gadis cerewet itu." Pasti yg dimaksud mina adalah chewy.
"K...au gi...la" teriakku dengan suara tercekat.
"Kau benar sekali Hahahahahahahaha" tawanya itu mengema dan mengantarkanku kealam tak sadarku, Selanjutnya hanya gelap.
Hai readers....... terimakasih buat yg udah mau baca cerita ini, yg udah vote dan juga koment....😁😁😁😁 kalian sangat baik.... 😂😂😂😂... gomawoyo....
💖SARANGHAE💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Without word (Complete)
FanfictionCAST JIHYO TWICE - MINGYU SEVENTEEN Buat kalian yg penasaran langsung aja baca,??? karena tyan bingung buat ngejelasin cerita ini gimana. ada sedihnya, ada tawanya ada juga gak jelasnya.... ??? Ingat ya guys gak ada paksaan buat vote ataupun koment...