"My princess jihyo" aku melihat kearah jihyo adikku yg melamun saja dari tadi.
"Ne oppa" katanya melihat kearahku
"Apa ada sesuatu yg terjadi?" Tanyaku yg masih fokus pada jalanan.
"No. Why?" Ia tersenyum kearahku.
"Nothing. Cuma bertanya." Akupun membalas senyumanya
"Oppa i have one question?" Katanya melihatku.
"Apa itu?" Tanyaku, aku tak melihat kearahnya karena banyaknya kendaraan.
"Apa oppa pernah jatuh cinta?" Tanyanya kembali.
"Hahaha What the hell question." Aku tertawa mendengar pertanyaanya.
"Ngak usah protes oppa. Just answer. Are you?" Ia terdengar serius.
"Yes i'am" kataku melirik sekilas padanya.
"Really. Tapi, siapa?" Jihyo mulai antusias.
"Kamu mengenalnya. Just guess who." Kataku tersenyum melihatnya.
"You are so mean. Tapi aku akan coba nebak." Katanya memanyunkan bibirnya.
"Jacko oppa." Katanya lagi
"Seriously. Of course not." Aku mengelangkan kepalaku.
"Namjoon oppa?" Katanya dengan telunjuk dibibirnya.
"Bukanlah" aku mendelik kearahnya.
"Seungchol oppa."
"Hyo. They are my bestfriend. Ngak mungkin merekalah."
"Aaa i see. Berarti nayeon or momo onnie." Aku menatapnya tak percaya.
"Hey... hey... are you crazy. I'm normal okay." Ia hanya tertawa.
"Hehehe just kidding. Tapi sepertinya aku tahu sekarang." Katanya kembali serius.
"Who?" Aku penasaran sendiri apakah ia bisa menebaknya.
"The one and only hosoek oppa." Katanya dengam cengiran lebarnya.
"How could you know? Oppa pikir kamu takkan bisa menebaknya." Tentu saja aku kaget. Hosoek adalah salah satu temanku dulu dan ia hanya sekali kerumah tapi jihyo masih bisa mengingatnya.
"Come'on oppa. Ngak baru sehari aku mengenal oppa." Kini ia sudah memandang kedepan kembali.
"Yeah you right. Dulu sekali oppa pernah menyukai hosoek, tapi sebelum oppa berani mengatakanya ia sudah jadian dengan momo." Aku mengenang kembali bagaimana dulu saat lelaki yg aku sukai malah menyukai sahabatku.
"Jinjja. Tapi, bukankah sekarang mereka sudah putus oppa?" Ya jihyo benar. Tapi perasaanku pada hosoek sudah hilang saat ia bersama momo.
"Ya. Tapi sekarang berbeda, perasaan itu sudah menghilang." Kataku tersenyum.
"Why?" Tanyanya yg masih tak puas dengan jawabanku.
"I don't know. Mungkin karena oppa melihatnya bahagia bersama momo." Jawabku asal. Sejujurnya aku juga tak tahu mengapa perasaan itu bisa menghilang.
"Jadi oppa tidak patah hati?" Jihyo melirik kearahku.
"Of course i'am. Tapi oppa selalu punya penyemangat."
"Nugu?" Tanyanya antusias
"My princess jihyo" kataku melihat kearahnya.
'Jinjja. Aku terharu."
"Hahaha oppa selalu bersyukur memiliki dirimu." Kataku lagi.
"Nado oppa. Aku juga berterimakasih pada tuhan telah membuatmu selalu bersamaku. I love you oppa" katanya memeluk tanganku.
"I love you too princess. Tapi tolong lepaskan tangan oppa atau kita akan nabrak" kataku padanya yg masih memeluk tanganku.
"Uppss mianhe" katanya cengegesan.
"Hyo. Kau sudah menyiapkan hadiah untuk tzuyu?" Aku bertanya pada jihyo mengingat tzuyu akan ikut kedua orang tuanya kembali ke kanada.
"Aniyo. Bagaimana kalau kita pergi sekarang oppa" ajakan jihyo semangat.
"Hmm okay. Kaja" kataku lalu melihat kemana kami akan pergi.
Sore itu dihabiskan dengan kami berbelanja untuk hadiah tzuyu. Mengingat tzuyu akan lama lagi kembali kekorea. Apalagi pekerjaan kedua orangtuanya dikanada. Akhirnya kami kembali saat hari benar-benar sudah sore.
Hai guys.... akhirnya bisa lanjut juga... walaupun jaringan dari tadi sangat buruk.... but it's okay. Apasih yg enggak buat kalian para readers yg tercinta... hehehe maafkan juga grammarnya yg sedikit hancur. But who cares, i don't have time think about grammars.....
Gomawo buat kalian yg udah mau baca dan vomment.... always love you... 💋💋
❤SARANGHAE❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Without word (Complete)
FanfictionCAST JIHYO TWICE - MINGYU SEVENTEEN Buat kalian yg penasaran langsung aja baca,??? karena tyan bingung buat ngejelasin cerita ini gimana. ada sedihnya, ada tawanya ada juga gak jelasnya.... ??? Ingat ya guys gak ada paksaan buat vote ataupun koment...