yeol-hana

439 67 2
                                    

Mingyu pov

Degup jantungku tak beraturan saat melihat seorang gadis yang selalu kurindukan duduk dibangkuku. Astaga aku berharap ini bukanlah mimpi, aku duduk disampingnya dan saat itulah ia memalingkan wajahnya kearahku, mata itu. Mata hitam keabuan yang selalu mengisi mimpi-mimpiku 5 tahun terakhir ini sedang menatap kearahku, pemilik mata itu tersenyum.

Saat melihat senyumnya aku bisa merasakan jantungku berhenti berdetak sepersekian detik, aku menyadari ia mengalihkan pandanganya kearah lain apakah aku berlebihan menatapnya. Aku bersyukur saat itu yoora saem masuk kekelas membuat jantungku kembali berdetak normal.

Aku tak ingin menyia-nyiakan kesempatan lagi saat ia selesai memperkenalkan diri aku menyapanya.

"Hai, aku kim mingyu. Panggil aku mingyu" kataku padanya.

"Eh, aku.."
"Park jihyo kan? Aku sudah tahu" kataku menyelanya. Ia hanya mengangguk dan tersenyum yang membuatku terdiam, aku tak ingin ia mendengar detak jantungku.

Selama jam pelajaran aku lebih memperhatikan gadis disampingku daripada yoora saem didepan kelas. Aku hanya berharap bisa selalu melihat gadis disampingku.

☆♡☆

"Hyo. Kita kekantin yuk" kang mina teman sekelasku menyapa gadis disampingku. Aku bisa melihat mina tersenyum kearahku.

"Eh. Sebentar ya min" balas jihyo.

"Hai ming. Kau tak ke kantin?" Aku hanya menggeleng menjawab pertanyaan mina.selanjutnya Aku melihat jihyo dan mina berjalan keluar kelas.

"Yakk kim mingyu apa kau tak ke kantin" sungjae sahabatku mengagetkanku.

"Ehhh sebentar" aku gelagapan.

"Ayolah, apa yang sedang kau lihat?" Katanya melihat kearah gadis yang sejak dari tadi kupandangi.

"Siapa dia? Apa gadis itu anak baru yang dibicarakan anak-anak disekolah sejak pagi. Cantik juga" cerocos sungjae yang membuatku melotot kearahnya. Aku bangkit meninggalkanya.

"Hei.. ming, kim mingyu tunggu aku" aku mengabaikan teriakannya.

☆♡☆

"Aku pulang" teriakku sampai dirumah.

"Kau sudah pulang. Mana adikmu?" Tanya eommaku.

"Ia ada latihan cheers hari ini eomma" kataku berlalu kekamarku.

"Oh benarkah. Gantilah bajumu, sebentar lagi makanan siap" kata eomma kepadaku.

Aku merebahkan tubuhku di tempat tidur, wajah park jihyo terus membayangiku. Aku bisa merasakan detak jantungku semakin cepat saat membayangkan senyumanya.

Ada satu hal yang masih belum kumengerti apa hubungan mina dan jihyo. Mina adalah teman sekelasku setahun terakhir ini, banyak teman sekelasku yang bilang mina menyukaiku. Bahkan adikku dahyun pun mengatakan hal yang sama, tapi aku tak pernah menganggapnya lebih dari teman sekelas.

☆♡☆

Jihyo pov

"Drrttttt"

Getaran handphone mengagetkanku.

"Halo oppa"

"..........."

"Ne. Aku sudah pulang, mina?"

".........."

"Tidak oppa ia tak bersamaku. Hari ini ia ada latihan cheers"

"........."

"Hmm Baiklah oppa"

Aku menutup telpon dari oppaku, sekolahku sudah bubar tapi oppa akan telat sejam menjemputku. Aku melangkahkan kakiku menuju taman sekolah, aku akan menunggu disini saja. Aku sendiri saja karena mina sedang latihan cheers.

Taman sekolah ini cukup besar, ada lapangan basket yang tak jauh dari taman, aku bisa melihat anak cheers yang sedang latihan. air mataku mengalir tanpa bisa kutahan, aku mengingat saat aku kecil aku selalu membayangkan akan ikut team cheers suatu saat nanti. Namun, sekarang aku harus mengubur dalam-dalam keinginanku itu.

"Ehmehm" suara deheman mengagetkanku, aku buru-buru mengusap air mataku.

"Bisa aku duduk disini?" aku masih menunduk tak melihat kearah suara itu.

"Si..lahkan" aku mencoba melihat kearah sosok itu, namun sinar matahari membuatku mengernyit, aku tak bisa melihat wajah pria itu.

"Hai. Aku sungjae, yook sungjae" katanya mengulurkan tangan padaku.

"Jihyo. Park jihyo" aku membalas uluran tanganya.

"Kau kelas 11A kan, aku kelas 11B" katanya sudah duduk disampingku. Aku hanya mengangguk.

"Kau tak pulang?" Tanyanya lagi. Kali ini aku bisa melihat dengan jelas wajahnya.

"Belum, aku menunggu oppaku" kataku merapikan rambutku.

"Mau kuantar?" Tawarnya yang membuatku mengernyitkan dahi.

"ani. Gwenchana, sebentar lagi oppaku datang" kataku tersenyum kearahnya.

"Hmm kalau begitu bisakah aku menemanimu sampai oppamu datang?" Tanyanya lagi.

"Terserah saja" aku tak mengenal pria ini, tapi tak ada salahnya ia menemaniku.

Kami berdua larut dalam obrolan yang diselingi tawa, tak kusangka ia pria yang cukup lucu. Obrolan kami harus terhenti saat oppa menjemputku, senang rasanya memiliki teman baru. Sungjae, yook sungjae teman baruku.

☆♡☆







Hai readers..... mian tyan up kelamaan. Gimana menurut kalian part ini? Menurut tyan sedikit ngak dapat feelnya. Iya ngak sih?

Sebenarnya jadwal nulis tyan itu jam 2-3 pagi tapi dikarenakan mamanya tyan masih belum sembuh total, tyan gak punya waktu istrahat yg banyak jadilah tyan gak bisa begadang. Sekarang aja tyan udah ngantuk berat. Beberapa kali hp sampai jatuh kemuka 😂😂😂😂😂... ini semua buat kalian para readers...

Makasih buat yang udah baca dan voment..... 😘😘😘😘


💖💖💖

💖SARANGHAE💖


Without word (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang