seumul- daseot

305 48 5
                                    

"Mingyu" aku mengerjapkan mata saat melihat siapa didepanku, entah berapa lama aku tertidur.

"Hai, bagaimana kabarmu" katanya memamerkan deretan giginya yg putih.

"Sejak kapan kau disini" aku tak menjawab malah balik bertanya.

"Baru beberapa menit yg lalu" katanya memajukan bangkunya.

"Dimana oppaku?" Tanyaku saat tak melihat jungyeon oppa di ruangan itu.

"Aku memintanya untuk sarapan dulu" katanya masih dengan senyumanya.

"kau tidak sekolah?" Aku mencoba mencari topik pembicaraan, aku merasa gugup saat ini.

"Ini kan hari minggu hyo" katanya menatap tepat kemataku.

"Ehh hehehe" aku hanya salah tingkah, bukan karena kesalahanku tapi tatapanya itu membuatku ingin bersembunyi dibalik selimut saja.

"Aku merindukanmu hyo" katanya mengagetkanku.

"Huh" aku membulatkan mataku kaget dengan ucapanya.

"Aku merindukanmu" ulangnya lagi membuat jantungku berdetak kencang.

"Apasih ming" aku mencoba memecah suasana canggung yg melingkupi kami berdua.

"Aku merindukanmu hyo,, ingin aku mengulanginya lagi" katanya dengan tatapan serius.

"A..ani...yo" aku semakin gugup saja.

"Hyo jangan sakit please" katanya mengenggam tanganku, aku terlonjak saat ia menyentuh tanganku. Aku merasa seperti tersengat listrik.

"Aku gak bisa lihat kamu terbaring lemas, aku takut hyo" lanjutnya lalu menciumi tanganku digenggamanya, Aku hanya menatapnya kebingungan.

"Ming, kamu kenapa sih?" Kataku lirih, aku sedang mencoba menahan gejolak didadaku.

"Hyo aku mencintaimu" katanya langsung, membuat sesuatu didalam diriku semakin bergejolak. Aku sama sekali tak merasakan sakit seperti biasanya, bahkan saat ini aku ingin tersenyum lebar-selebarnya.

"Ming, maksudmu apa?" Tanyaku hanya ingin memastikan.

"Hyo aku mencintaimu. Sejak awal kita bertemu 5 tahun yg lalu, mungkin kau lupa tapi aku takkan pernah lupa" katanya membuat keningku berkerut, 5 tahun yg lalu? Seingatku aku baru bertemunya saat pertama kali masuk disekolahku sekitar sebulan yg lalu.

"5 tahun yg lalu?" Aku mengulang pertanyaan dibenaku.

"Ya hyo, kau ingat tidak saat itu disekolah dasar dogok, pertama kali kita bertemu saat aku tak sengaja menumpahkan es krim di bajumu? " Tanyanya membuatku spontan menutup mulutku dengan tangan kiriku.

"Ja..di kau anak laki-laki yg memberiku gaun, anak laki-laki yg makan es krim di musim dingin?" Aku masih menatap mingyu tak percaya. Bagaimana mungkin aku lupa, Kejadian 5 tahun yg lalu itu di hari yg sama dimana kecelakaan yg merenggut eomma dan kebebasanku.

"Kau ingat?" Mingyu terlihat bersemangat, Aku mengangguk.

"Tentu saja, aku tak mungkin lupa hari itu aku juga kehilangan eommaku" kataku sedih.

"Mianhe hyo, aku tak tahu" ia menunduk, mungkin ia merasa bersalah.

"Gwenchana, lagipun hal itu sudah berlalu." Aku tersenyum kearahnya, mungkin senyumku tak bisa menyembunyikan kesedihanku tapi setidaknya aku ingin dia tahu bahwa aku sudah baik-baik saja.

"Jadi itu sebabnya aku tak menemukanmu dihari berikutnya?" Tanyanya lagi, ia masih mengenggam tanganku.

"Iya ming, setelah kecelakaan itu aku tidak hanya kehilangan eomma, tapi aku juga harus dirawat selama beberapa tahun. Itu sebabnya aku tak bersekolah kembali" aku heran mengapa menceritakan ini padanya, padahal sebelumnya aku akan menjauhi topik yg akan mengingatkanku pada kejadian itu.

Without word (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang