"Ayolah Babaa...izinkan aku ikut tour bersama teman-temanku" Seorang laki-laki yang berusia kepala 4 menoleh kepada putrinya yang manja yang sedang ber-video call di handphone anak lelakinya.
"Zeenah,kamu itu anak perempuan tidak pantas pergi sendiri tanpa mahram" ia menjelaskan kepada putrinya yang mencebikkan bibir sedih.
"Makanya kamu sih kuliah lama-lama ga ada cowok yang dikenalin sama baba dan mama" ucap wanita yang masih cantik di usia akhir 30-an yang waktu masih mudanya sukses membuat baba Zeenah klepek-klepek.
"Ish mama,temen kuliahku tuh gaada yang sesuai kreteriaku" Zeenah menahan diri untuk tidak memutar matanya malas kalau baba dan mamanya sudah membicarakan topik ini.
"Terus kamu nyarinya yang kaya apa sih ? Nyari pangeran berkuda putih ?" Abang Zeenah mengejeknya.
"Yang penting ga kayak kamu !" Memang Zeenah ini suka bertengkar dengan kabangnya yang sifat aslinya memang jail dan nyebelin.Menurut Zeenah.
"Iya ?? Kamu nyari suami jelek dong ? Kan aku ganteng" ucap Zayn denagn pedenya sambil menyisir rambutnya kebelakang.
Zeenah mendengus,untung saja abangnya ini memang beneran ganteng,coba enggakk...udah dia hina-hina sampai mati.
"Ayoalah baba,aku hanya bersama teman-teman perempuanku saja" Zenaah merengek pada ayahnya dengan tangan memohon di depan layar handphone nya.
"Kita bicarakan nanti saja saat kamu sudah lulus,untuk saat ini kamu belajar yang serius aja dulu Zeenah,tingkatkan prestasimu yang membuat kita semakin bangga" ayah Zeenah menyemangati anaknya.
Zeenah membuang nafas pelan. Kemudian tersenyum melihat dukungan keluarganya yang ada di India untuknya yang berkuliah S2 di salah satu Universitas ternama di Inggris.
Zeenah adalah anak terakhir dari 2 bersaudara.Dia terlahir dikeluarga yang berkecukupan yang dermawan.Ayahnya adalah Pengusaha di bidang Properti yang sudah mengembangkan sayapnya ke Turky,Pakistan,bahkan mulai merintis di Abu Dhabi.
Tapi Zeenah tidak pernah merasa kalau dirinya adalah orang yang kaya.Karna
Ayahnya selalu menekankan bahwa semua ini bukan miliknya tapi milik Allah yang dititipkan padanya,dan ayahnya selalu membatasi pengeluarannya dengan akan memotong uang saku Zeenah jika ia belanja terlalu boros,padahal uang saku Zeenah tidak banyak hanya cukup untuk sehari-harinya saja.Zeenah tau semua itu agar ia tidak berlaku manja dan lebih mandiri,dan itu terkadang membuat Zeenah harus bekerja paruh waktu di resto cepat saji.••••••••••••••••••••••••••••○○○○•••••••••••••••••••
"Hey Honey lihat ini,ini bagus sekali" seorang perempuan cantik memperlihatkan foto 2 buah cincin perak yang terpampang di layar iPhone nya pada seorang pria yang sibuk di depan laptop nya.
Pria itu menolehkan kepalanya dan melihat pada foto itu kemudian tersenyum "hemm...benar-benar cantik, seolah-olah diukir oleh dewa yunani".
Gadis itu tersenyum girang mendengar pendapat pria yang dicintainya tentang cincin pilihannya.Namun dia kembali melipat wajahnya ketika melihat prianya itu sibuk dengan laptonya lagi.
"Hamdan,apakah laptop itu sudah mencuri pandanganmu dariku ?" Ucap gadis itu sambil melipat tangannya di depan dada.
"Mihrima,apakah kau tau apa yang kukerjakan saat ini ? Ini adalah tugas 1 minggu penuh yang aku tinggalkan untuk pergi berlibur denganmu.Ayahku akan mengeceknya besok jadi kemungkinan aku tidak akan tidur malam ini" laki-laki itu berjongkok di depan wanita turky yang ia cintai selama 2 tahun ini.
"Tapi kau mengabaikanku Hamdan" gadis itu masih enggan menatap Hamdan.
Hamdan mengusap wajahnya lesu "terus apa yang harus aku lakukan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/122215285-288-k618070.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Attention (Prince Hamdan) {End}
RomanceSeorang gadis menghilangkan semangat hidup seorang pria,dan kemudian pria itu menghilangkan harapan hidup gadis lainnya. Ketika takdir mewarnai hidup mereka berdua dengan lebih banyak warna hanya dalam 1 malam. Akankah itu warna kesedihan atau warna...