Bab 1 Mimpi buruk

6.6K 293 4
                                    


Gelap..

Hening..

Sepi..

Sunyi..

Di tengah hutan belantara yang diselimuti kegelapan malam, angin bertiup ringan daun-daun jatuh berguguran, nampak sebuah rumah yang terlihat sangat besar, sangat luas, dengan dindin kaca memantulkan cahaya rembulan menerangi rumah ini, perlahan namun pasti aku melangkahkan kakiku mendekati rumah itu, lebih dekat, dan lebih dekat lagi hingga dan tanpa kusadari aku sudah melangkah jauh masuk ke dalam, di tengah ruangan yang memantulkan cahaya rembulan, dalam minimnya penerangan, sesekali terlihat cahaya kilatan petir menyambar, menampakkan sebagian isi rumah itu, ya sebuah piano berwarna putih terpampang jelas di hadapanku dengan setangkai mawar merah dan sepucuk surat di atasnya, tak jauh dari tempatku berdiri juga terdapat sebuah pohon natal yang terlihat sangat tinggi, sangat indah dengan semua hiasan-hiasannya

Apakah ini hari Natal?

Namun dinding rumah ini juga dipenuhi dengan stiker-stiker kecil berbentuk hati yang warna merah seakan ini adalah hari Valentine, di setiap sudut terdapat hiasan-hiasan seperti rangkaian bunga mawar berbentuk hati yang tergantung di pintu masuk, balon-balon berbentuk hati dengan kutipan pesan yang menggantung di langit-langit, bahkan meja makan dirangkai sedemikian rupa dengan taplak merah muda beserta lilin yang menambahkan kesan romantis dan kue berbentuk hati dengan tulisan, selamat hari valentine

Ini hari Natal, atau hari Valentine?

Perhatikanku teralihkan pada sebuah cermin besar yang terpajang di ujung ruangan memantulkan bayanganku, perlahan aku melangkahkan kakiku mendekati cermin itu, melihatnya lebih dekat lagi, sebuah cermin berbingkai kayu dengan ukiran-ukirannya yang terlihat begitu rumit

Untuk sesaat aku terdiam mencoba mencerna apa yang terjadi, kenapa aku terlihat sangat berantakan, aku memakai seragam sekolah, rok hitam di atas lutut dengan kemeja putih namun krahnya berwarna hitam, kancing seragamku terlepas, lengannya pun juga robek, rambutku berantakan, sebenarnya apa yang terjadi padaku?

Saat sibuk menelusuri penampilanku, tiba-tiba kurasakan seseorang berdiri di belakangku, hembusan napasnya terdengar teratur namun terasa sangat mencekam, perlahan aku mengangkat wajahku melihat bayangannya melalui cermin di depan

Degh..

Jantungku seakan berhenti berdetak sepersekian detik menatap sosoknya yang kini berdiri tepat di belakangku, sosok pria berkemeja putih dengan menggenggam sebilah pisau berlumuran darah di tangannya, tatapan matanya menusuk tajam mengunci semua pergerakanku memaksaku untuk mematuhinya, entah kenapa rasanya sulit sekali untuk bergerak, namun perlahan aku memberanikan diri untuk berbalik menghadapnya

"Hai sweety" Seringainya dengan sedikit membungkukkan badannya yang lebih tinggi

Refleks aku langsung melangkah mundur menghindarinya, namun seakan ada sesuatu yang mengganjal di tenggorokanku aku hanya diam membisu dengan gemetar ketakutan, rasa takut ini begitu menguasaiku bahkan membuatku sulit untuk bernapas, dengan langkah berat aku kembali menggerakkan kakiku melangkah mundur sembari menggelengkan kepalaku memohon dalam diam, namun ia justru semakin mendekatkan tubuhnya padaku mengintimidasiku dari setiap gerakannya dan

Brak!

Dengan gerakan cepat ia langsung mendorongku membenturkan punggungku ke kaca hingga terdengar suara pecahannya yang membuatku meringis kesakitan

"Kau mau pergi kemana hm?" Bisiknya di depan wajahku saat  tangannya yang berlumuran darah menyentuh pipiku

"Kau pikir kau bisa lari dariku" lanjutnya dengan memiringkan kepalanya mendekatkan wajahnya padaku seperti akan menciumku

Androphobia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang