Bab 29

776 71 4
                                    


                            ****

"Dia sudah meninggal"

Degh!

Jantungku seakan berhenti berdetak saat mendengar kenyataan bahwa orang yang kucari selama ini ternyata sudah meninggal, mendadak aku jadi kehilangan tenaga, lututku terasa lemas, sulit sekali rasanya untuk berdiri, aku bahkan hampir terjatuh jika saja Hwan tidak segera menahan bahuku dari belakang, aku tidak tahu kenapa, tapi aku merasa sangat sedih, rasanya seakan baru kehilangan seseorang yang sangat berharga bagiku, seseorang yang bahkan tidak bisa kuingat

Ya tuhan, perasaan apa ini, aku bahkan tidak mengingatnya, kenapa hatiku sesakit ini

"Kau baik-baik saja?" Tanya Hwan yang masih memegangi bahuku dari belakang

"Hm" Aku mengangguk dan menurunkan tangannya dari bahuku

Aku terdiam sejenak mencoba untuk menguatkan diri dan kembali menatap pria itu

"Apa yang terjadi padanya, maksudku apa penyebab kematiannya?" Tanyaku dengan suara serak, entah kenapa aku tidak bisa mengendalikan emosiku

"Marlyn apa keluargamu benar-benar tidak pernah mengatakan apapun soal hal ini?" Pria itu menatapku dengan heran seakan ini benar-benar sangat mengejutkannya, dan lagi-lagi aku pun hanya menggelengkan kepalaku karena keluargaku memang tidak pernah mengatakan apapun padaku, lebih tepatnya mereka sengaja menyembunyikannya dariku

"Dengar" Ucap pria itu yang terlihat serius
"Jihyuk meninggal tiga tahun lalu, di hari yang sama, saat tragedi itu terjadi"

"Maksudmu?"

"Aku juga tidak tahu mengenai itu. Tapi, saat aku melihat berita mengenai penyeranganmu di TV, aku langsung pergi ke Sokcho untuk melihat bagaimana keadaanmu, tapi saat aku tiba di rumah sakit, mereka bilang kau sudah dipindahkan ke Singapura, dan aku tidak tahu lagi apa yang terjadi setelah itu, yang pasti, sejak itu kau menghilang seakan ditelan bumi, aku tidak pernah lagi mendengar kabar tentangmu"

"Aku masih tidak mengerti, tragedi apa yang kau bicarakan?"

"Itu adalah tragedi yang menimpamu tiga tahun lalu"

"Bisa kau ceritakan padaku?"

Pria itu menghela napas sebelum akhirnya mulai bercerita

"Itu terjadi di hari natal, seseorang menyelinap masuk ke rumahmu saat kau sendirian dirumah, orang itu mencoba menyerangmu, dan di saat itu Jihyuk datang dan berusaha untuk menyelamatkanmu, tapi karena itu dia terluka parah, dia dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya sudah tidak bisa tertolong, dia meninggal saat dalam perjalanan menuju rumah sakit" Jelasnya

Aku benar-benar tidak tahu harus berkata apa sekarang, kini aku mengerti, kenapa hatiku selalu terasa sakit setiap kali memikirkannya, bahkan hanya dengan menyebut namanya saja

"Dimana dia dimakamkan?" Tanyaku

"Harusnya kau tanyakan itu pada kakakmu"

Kakakku?

"Dialah yang menyelesaikan semua masalah yang terjadi tiga tahun lalu, bahkan dia yang bertanggung jawab mengurus pemakaman Jihyuk"

Tapi, kenapa saat aku bertanya padanya, dia bilang tidak tahu dan tidak pernah mendengar nama itu sebelumnya, kenapa dia membohongiku

"Tapi, kenapa harus kak Mike yang bertanggung jawab untuk itu?"  Tanyaku

"Orang tuanya sudah meninggal, dan entah ini kebetulan atau tidak, tapi kakaknya pun menghilang di hari yang sama, saat itu juga, jadi mungkin dia merasa bertanggung jawab untuk itu"

Androphobia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang