Bab 8

1.4K 99 3
                                    

               Gosip di sekolah

                          ***

Pagi ini, berawal seperti biasanya, namun kali ini aku bangun pagi-pagi sekali untuk membantu bibi'Mary menyiapkan sarapan, membersihkan rumah dan menyapu halaman, setelah itu aku bersiap untuk pergi ke sekolah, setelah selesai memasukkan semua keperluan sekolahku ke dalam ranselku, aku turun ke bawah menghampiri kakak yang sudah menungguku dengan menyandarkan punggungnya di depan mobil Lamborghini miliknya,

"Kenapa kau terlihat begitu bersemangat hari ini?" Komentarnya saat melihatku menghampirinya

Aku hanya tersenyum seraya mengedikkan bahuku lalu masuk ke mobil dengan menyandarkan punggungku pada sandaran kursi dibelakangku, sebenarnya, aku sengaja menyibukkan diriku agar aku bisa melupakan semua masalahku, kupikir mungkin itu akan berhasil, tapi ternyata tidak, kata-kata kak Joe kemarin terus saja terngiang-ngiang di otakku

Apa kau masih ingat, dulu kita sering menghabiskan waktu bersama bermain sepeda di bawah pohon bunga sakura,

Dulu aku kuliah di universitas seoul, aku tidak punya uang untuk menyewa Apartemen, dan Mike menyuruhku untuk tinggal di rumahnya

Aku juga tidak tahu, aku hanya tahu kau mengalami kecelakaan di depan rumah itu

"Huft!" Aku menghela napas berat, semakin aku memikirkannya, ini jadi semakin membingungkan bagiku

"Sepertinya akhir-akhir ini kau sering melamun dan menghela napas, ada apa?" Ucap kakak dengan pandangan lurus ke depan seraya menyetir

"Kalau aku bertanya apa kakak akan menjawabku dengan jujur?" Tanyaku

"Jangan bertele-tele, katakan saja apa yang mengganggumu"

"Apa dulu kita pernah tinggal di korea?" Tanyaku to the point

Lagi-lagi aku melihat perubahan ekspresi wajahnya, itu terlihat seperti ketika pertama kali aku bertanya soal Jihyuk

"Kakak" Panggilku karena ia tak kunjung menjawab pertanyaanku

"Ya, dulu kita pernah tinggal Korea" Ucapnya dengan mengalihkan tatapannya seakan ada sesuatu yang dia sembunyikan dariku
"Pekerjaan Ayahlah yang memaksa kita untuk tinggal disana"

"Kenapa kakak tidak pernah mengatakan apapun soal itu?"

"Untuk apa, kenyataannya setelah Ayah dan ibu bercerai keluarga kita tinggal secara berpisah, Ayah tetap disana karena pekerjaannya, Ibu pergi ke Inggris, dan kita tinggal di sini, mereka bahkan tidak pernah memperdulikan kita, untuk apa aku membahas sesuatu yang hanya akan membuatmu sedih nantinya"

Apa hanya karena itu?

"Tiga tahun yang lalu, saat aku mengalami kecelakaan--"

"Marlyn" Cegahnya
"Aku tidak ingin kau membahas, membicarakan, atau menanyakan tentang hal ini lagi padaku, masa lalu adalah masa lalu, yang harus kita hadapi sekarang adalah masa depan, dan akan lebih baik jika kita tidak membicarakannya lagi"

"Tapi--"

"Sudah sampai" Putusnya
"Kau tidak ingin turun, kau harus bersekolah kan?"

Kenapa dia selalu menghindar setiap kali aku ingin menanyakan tentang masa laluku

"Baiklah, sampai jumpa" Ucapku yang beranjak turun dari mobil

"Sampai jumpa" Balasnya

Saat berjalan melewati koridor menuju ke kelas, entah kenapa suasananya terasa aneh, tiba-tiba saja suasana disini terasa begitu tenang, seakan semua siswa disini berhenti beraktivitas saat melihatku melewati koridor, sebenarnya ini bukan hal baru bagiku, aku sudah terbiasa dengan semua ini, tapi kali ini berbeda, mereka menatapku dengan tatapan anehnya seakan aku adalah orang yang sedang mereka perbincangkan saat ini, cepat-cepat aku pun langsung mempercepat langkahku masuk dalam ke kelas, namun ketika di kelas pun suasananya tidak jauh berbeda, mereka seolah berhenti bicara saat melihat kehadiranku, bahkan Marsya juga melakukan hal yang sama

Androphobia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang