Bab 38

872 67 10
                                    


Kakak? mau pergi kemana dia selarut ini, haruskah aku mengikutinya, tidak untuk apa aku mengikutinya, justru bagus kalau dia pergi, dengan begitu aku juga bisa pergi sebelum dia menyeretku kembali ke Indonesia besok pagi

Aku memasukkan beberapa helai pakaian ke dalam ranselku dan beberapa barang yang akan kubutuhkan nantinya, seperti ponsel, uang cash, dan yang terpenting adalah paspor, ya aku akan pergi ke Manhattan, aku ingin menemui dokter Maxwell, saat ini hanya dia satu-satunya harapanku untuk menguak kisah dibalik kecelakaan yang kualami tiga tahun lalu, karena dia adalah dokter pertama dan satu-satunya dokter pria yang pernah menanganiku selama aku terbaring koma di rumah sakit Mount Elizabeth di Singapura, aku yakin dia pasti tahu sesuatu, setidaknya aku bisa menanyakan bagaimana keadaanku saat itu

Setelah memastikan semua kebutuhanku sudah masuk ke dalam ranselku, tanpa membuang waktu lagi, aku langsung bergegas mengganti pakaianku dengan pakaian yang lebih hangat, ya karena udara di luar sangat dingin, maka aku harus memakai pakaian yang lebih hangat, seperti sweater lengan panjang, celana jeans, dan yang terpenting adalah mantel yang nampak kebesaran namun sangat nyaman untukku pakai

Malam ini, untuk yang kesekian kalinya, aku mengendap-endap keluar dari rumah, namun kali ini aku pergi sendiri, tanpa Hwan, ya aku tidak mau membuat anak itu terlibat dalam masalahku lagi, kali ini aku akan menyelesaikannya sendiri, lagipula, ini masalahku bukan?

*****

Pukul 4 dinihari hari aku tiba di bandara Incheon internasional Seoul Korea Selatan, jujur saja aku sangat gugup, ini untuk pertama kalinya aku akan bepergian ke luar negeri seorang diri, tanpa dampingan dari orang-orang di sekitarku, tapi untunglah ini masih pagi buta, jadi belum terlalu banyak orang disini, setelah melewati pemeriksaan keamanan, aku berjalan menuju loket untuk check-in dan mendapatkan boarding pass, setelah itu aku menunggu di Waiting room, dekat Gate, alasannya adalah, agar aku bisa segera masuk ke dalam pesawat begitu pesawatnya Landing, saat mendengar pengumuman keberangkatan, aku beranjak dari dudukku, berjalan bersama dengan penumpang lainnya melewati terminal yang begitu panjang sebelum akhirnya masuk ke dalam pesawat, detik-detik terakhir aku sempat membalikkan punggungku menoleh ke belakang, melihat Korea Selatan untuk yang terakhir kalinya

Maafkan aku, tapi aku harus lakukan ini, jangan khawatir, aku akan segera kembali

Itulah pesan yang kutulis dalam selembar kertas putih yang kutinggalkan di atas meja riasku, sebelum aku pergi meninggalkan rumah, sekarang mereka pasti sudah menyadari kepergianku

"Halo, how are you?" Sambutan hangat dari pramugari cantik langsung menyambutku begitu aku menginjakkan kaki di dalam pesawat, setelah kutunjukkan tiketku dia mengantarku ke tempat duduk first class dimana itu nampak seperti hotel kapsul namun dengan bentuk yang berbeda,

Jarak tempuh antara Korea Selatan ke Manhattan ternyata membutuhkan waktu yang sangat lama, kurang lebih 16 jam lamanya aku berada di burung raksasa ini, selama penerbangan aku memilih merebahkan diriku di atas ranjang yang terlihat kecil namun sangat nyaman, tempat duduk first class tidak hanya menyediakan kursi panjang yang private, tapi juga kamar tidur berserta kamar mandinya, jadi aku bisa beristirahat dengan tenang, aku bahkan sempat membersihkan diriku di sini

Perbedaan waktu Korea dan Manhattan ternyata cukup signifikan, Korea Selatan 13 jam lebih cepat dari Manhattan, New York City, keberangkatanku dari Korea pukul 07:00 kst, dan tiba pukul 23:30 kst, namun waktu Manhattan menunjukkan pukul 11:40. AM, aku tiba di bandara Manhattan regional airport tepat pukul 12:00, PM, waktu Manhattan, bersama dengan para menumpang pesawat lainnya, aku berjalan keluar dari pintu kedatangan dengan mencengkram erat tali ranselku, sungguh aku tidak tahu harus apa sekarang, aku tidak tahu apapun mengenai negara ini, dan tak ada seorangpun yang kukenal disini, satu-satunya hal yang bisa kulakukan saat ini adalah, menghubungi Maxi, ya aku akan memintanya untuk menjemputku

Androphobia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang