Fluff | G | 900+ words
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
Tetapi, mungkin juga memang harus berkorban banyak bila ingin menggapai sesuatu yang diinginkan, bukan?-Boo Seungkwan-
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪Seungkwan tahu, dirinya memang benar konyol. Lelaki mana yang langsung menjadikan seorang gadis sebagai pujaan hati, tatkala mendengar suara gadis itu untuk yang kali pertama?
Mungkin macam lelaki tersebut hanya disandang Seungkwan seorang diri. Dan lebih parahnya lagi, Seungkwan semakin jatuh cinta tatkala netranya bersitatap dengan gadis itu.
Benar-benar cantik.
Pertama kali Seungkwan mendegar nyanyian sang gadis adalah ketika dirinya sedang berjalan menelusuri sebuah taman yang masih terasa begitu asing. Ia sedang mencari Soonyoung, sang sahabat yang berjanji akan menemuinya di sana. Karena lelaki itu tak kunjung menampakkan diri, maka bosanlah Seungkwan.
Seungkwan bersandar pada sebuah pohon, tepat ketika suara itu mulai terdengar. Sebuah nada merdu disenandungkan, seiring dengan nyanyian-nyanyian samar nan indah.
Ia mencari-cari, penasaran dari manakah gerangan suara itu berasal. Hingga beberapa sekon kemudian, tibalah kedua maniknya pada sebuah jendela.
Lebih tepatnya, sosok di depan jendela tersebut.
Sebut saja Si Putri Cantik. Karena bagaikan seorang putri kerajaan, sosok seorang gadis berparas bak malaikat dengan rambut panjangnya yang dapat memukau siapa pun sedang berdiri di atas sana.
Cukup lama fokus pandang Seungkwan terpaku pada kecantikan itu, hingga ia tak sadar bahwa mereka tengah bersitatap.
Ya, pandangan mereka bertemu, sampai-sampai Seungkwan merasa ingin pingsan saja.
“Hai. Kau sedang apa?”
Hanya empat kata.
Hanya empat kata, demi mata segaris milik Soonyoung! Empat kata pada dasarnya terhitung sedikit, namun sudah cukup untuk membuat jantung Seungkwan hampir meledak karena senang setengah mati.
Sebuah awal pertemuan yang sempurna menurut Seungkwan, dan beruntung perjumpaan itu dapat mengantarnya sampai ke momen-momen bahagia yang dilaluinya selama ini bersama dengan sang putri.
Ia masih senang, kendati semua itu harus dilakukannya secara diam-diam. Begitu tertutup, agar tidak ada yang tahu jalinan rahasia di antara mereka.
“Seungkwan ….”
Seungkwan merasa sudah gila karena dimabuk cinta.
Lihatlah gadis di hadapannya ini. Hampir setiap hari Seungkwan bersusah payah memanjat juntaian panjang itu demi bertemu dengan sang putri. Memanjat dengan ketinggian beberapa kaki, seperti yang tengah dilakukannya sekarang. Jujur saja, ini adalah hal tersulit yang pernah Seungkwan lakukan seumur hidup.
Tapi kalau untuk sang putri, apa sih yang tidak?
Meski begitu, rahasia terlarang ini tak boleh sampai ketahuan oleh siapa pun, terutama oleh penyihir itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN's Oneshots
FanfictionA collection of Seventeen's ONESHOTS written in Bahasa. Please enjoy!💕 By Rosé Blanche ©2017