Hurt/Comfort, Romance | G | 100+ words
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
Should I wait or forget?-Boo Seungkwan-
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪Aku bukanlah orang yang suka berbasa-basi, jadi mari kita langsung ke titik poinnya saja.
Ini sudah empat tahun, dan semuanya tak berubah. Ya, tak ada yang berubah. Aku masih mempunyai perasaan itu, namun kau juga masih tak peduli. Aku selalu berusaha mati-matian untuk menolongmu pula, kau tahu.
Hei …, tidak bisakah kau benar-benar melihatku?
Lalu, apa yang harus kulakukan?
Membangkitkan kekasihmu itu dari kematian?
Banyak dari mereka yang menyuruhku untuk melupakan gadis sepertimu. Aku tahu aku bodoh, tetapi … apakah aku bisa? Keraguan ini terlampau besar, begitu pula dengan perasaanku.
Apakah perasaanku berbalas, aku tidak tahu, dan kurasa aku tidak akan pernah tahu. Aku berusaha menunggu dan menyadarkanmu, namun apa yang kudapat? Rasa sakit.
Menunggu amat menyakitkan. Melupakan pula. Terlepas dari keduanya, tidak tahu harus melakukan yang mana merupakan penderitaan.
Tetapi sungguh, dalam kesunyian ini, dari hatiku yang teramat bodoh dan tersayat ...
... aku masih mencintaimu.
fin.
-oOo-
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN's Oneshots
FanficA collection of Seventeen's ONESHOTS written in Bahasa. Please enjoy!💕 By Rosé Blanche ©2017