Family, Fluff, Friendship | G | 1100+ words
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
Jangan main-main dengan kami, oke?-Jeon Wonwoo-
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪“Oppa!”
Nah, ini dia.
Gadis bernama Carlie Jeon yang membuat Wonwoo kelabakan dan harus membuang waktu tidur siangnya (karena ia dimintai datang ke kampus sebelum jam kuliah gadis itu dimulai, dan bagusnya, Wonwoo hanya punya waktu sepuluh menit untuk siap-siap dan berangkat).
Gadis yang membuat Wonwoo tampak seperti orang aneh karena berlari-lari sendiri di koridor, namun pada nyatanya ia harus duduk setengah jam lebih untuk menunggu kedatangan sang gadis yang katanya terlambat karena sang dosen mata kuliah sebelumnya mengulur waktu.
Gadis yang membuat Wonwoo harus rela menunggu hingga bosan dan sudah berusaha membunuh waktu dengan dua cangkir kopi hitam di kantin, hanya karena gadis itu mengatakan bahwa ada suatu hal penting yang ingin dibicarakannya.
Tetapi ….
“Temani aku shopping seusai kuliah nanti.”
“Hanya itu?!”
“Hanya itu.”
Penting dari mananya coba?!
“Memangnya tidak bisa ya kabari saja lewat telepon atau SMS begitu? Kenapa sampai panggil ke sini segala, sih?!”
Carlie berdecak. “Salah sendiri sering telat. Seratus persen aku yakin, mau sengaja atau tidak sengaja Oppa pasti akan mengulur waktu sampai aku jamuran menunggu Oppa. Jadi, sekali-sekali Oppa yang tunggu kan tidak masalah?”
“Seriously?”
“Memangnya kenapa, sepupuku sayang? Kau tidak tahu kalau shopping itu salah satu rutinitas terpenting bagi kaum wanita?”
“Terus kau tidak tahu kalau aku bukan wanita, begitu?!”
Carlie mencibir. “Masa bodoh. Pokoknya temani aku, okay? Tenang saja, kuliahku setelah ini tidak akan lama, paling cuma satu setengah jam. Nanti kutelepon lagi.”
“Tidak mau. Sana pergi sendiri.”
“Ya, ya. See you later, Oppa!”
“HEI!”
Carlie melenggang pergi dengan santainya, meninggalkan Wonwoo yang masih dilanda kesal setengah mati. Seperti yang Wonwoo duga sejak awal kepindahan Carlie, memang butuh kesabaran ekstra untuk menghadapi gadis itu.
“Menyebalkan,” umpatnya pelan. Wonwoo meraih jaket kulitnya dan hendak melangkah pergi, tepat ketika sebuah tangan menyentuh bahunya.
“Jeon Wonwoo?”
Wonwoo berpaling, dan saat itu pula wajah seseorang yang ia kenali menyapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN's Oneshots
FanficA collection of Seventeen's ONESHOTS written in Bahasa. Please enjoy!💕 By Rosé Blanche ©2017