4. Ready? Go

1.1K 81 5
                                    

Jangan lupa vote terlebih dahulu❤

---

Kertas di atas tangan laki-laki itu berhamburan ke lantai, mall yang saat itu keadaanya sedang ramai, membuat beberapa orang yang lewat membantu memunguti kertas yang berhamburan.

"Aduh, sakit,"

Yang di tabrak membalikkan badan dan mendapati seorang gadis yang tengah membersihkan jaket di tangannya, "Lo!?" Kata gadis itu dengan suara yang sangat keras.

Laki-laki yang ada di hadapannya hanya memutarkan bola matanya malas, lalu kembali membelakangi gadis itu, memulai untuk menerima beberapa kertas dari orang yang membantunya, "terima kasih," ucapnya dengan sebuah senyuman yang mampu meluluhkan siapapun yang melihatnya.

Gadis itu menarik jas laki-laki yang ada di hadapannya, "Minta maaf sama gue,"

Tangan laki-laki itu terangkat menyingkirkan tangan gadis itu yang ada di jasnya, "Disini yang salah itu lo, bukan gue."

"Nggak mau tau, lo harus minta maaf sama gue," gadis itu masih mengikuti laki-laki di hadapannya yang sudah mulai jalan terlebih dahulu.

Namun laki-laki itu seolah-olah menulikan pendengarannya.

"Heh, budek banget dah, minta maaf sama gue," kata gadis itu dengan terus mengikuti langkah kaki laki-laki di hadapannya, banyak yang menyaksikan kejadian itu, namun keduanya sama-sama tak perduli pada pandangan orang-orang yang menatapnya.

Plak

Tangan gadis itu terangkat memukul bahu laki-laki itu, kini langkah kakinya terhenti untuk menoleh ke belakang "Lo! bisa diem? Disini yang salah itu lo bukan gue, gue memang dari tadi udah ada disana, Lo nya aja jalan nggak liat-liat,"

"Kok jadi gue? Lo nya aja ngapain diem di tengah jalan,"

"Udahlah, jangan ikutin gue lagi."

"Gue ikutin lo? Idih... buat apaan juga,"

"Oh jangan-jangan lo fans gue? Makannya pura-pura mabuk terus masuk ke dalam apartemen gue, dan sekarang lo ikutin gue juga ka mall, dasar penguntit."

Laki-laki itu kembali membalikkan badan untuk melanjutkan jalannya.

Plak

Gadis itu kembali memukul bahu laki-laki itu. "Gue bukan PENGUNTIT!"

Sebelum membalikkan badannya kembali laki-laki itu menghembuskan nafasnya, "Jangan ikutin gue lagi, oh iya, sekali lagi lo pukul gue, gue pastiin lo akan takut sama gue,"

Langkah kaki laki-laki itu kembali menjauh, sedangkan sang gadis mendengus kesal lalu melanjutkan langkahnya menuju sebuah toko buku yang tak jauh dari tempatnya berdiri, karena tujuan utamanya adalah sebuah toko buku.

Gadis itu terus mengelilingi tumpukan buku yang menjulang tinggi, matanya terus menelusuri setiap rak buku, sedari tadi belum ada buku yang menarik keinginannya untuk membeli.

"Nggak ada yang menarik," katanya lirih.

"Soya," gadis yang di panggil Soya menoleh.

"Eh? Lalis? Apa kabar? Makin cantik aja," Soya mendekati Lalis yang juga berjalan mendekat.

"Gue baik, hahaha biasa aja Ya, ada juga lo yang makin cantik,"

"Itu udah pasti," keduanya tertawa, Lalis adalah teman semasa sekolah nya dulu, semasa sekolah menengah atas.

"Soya, temenin gue makan siang ya? Gue udah lama nggak liat cara makan lo," Soya mengangguk, lalu keduanya berjalan keluar toko buku untuk mencari tempat makan yang sesuai dengan perut mereka berdua. Keduanya memilih bakso untuk makan siang.

the REASON! (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang