8.Step by step

814 60 6
                                    

Vote terlebih dahulu❤

----

Jihoon tengah memasuki sebuah ruangan yang cukup besar, dimana di dalam nya telah terdapat beberapa laki-laki paruh baya, yang akan menghadiri rapat hari ini, Jihoon menunjukkan badan terlebih dahulu sebelum duduk di bangkunya.

"Hallo, saya Park Jihoon, putra dari Park Jisung, kali ini saya yang akan menghadiri rapat kali ini, mohon bimbingannya."

Semuanya mengangguk, Jihoon pun duduk lalu setelah itu moderator berdiri dan mejelaskan masalah yang hadir di acara rapat ini.

"Pendapatan kita kali ini sangat menurun, karena persaingan kita makin sengit antara Star Grup dan Airlangga Grup, sebagian besar konsumen kita beralih ke produk perusahaan itu, selain Star Grup unggul di furniture, tetapi sekarang perusahaan mereka juga membuat berbagai produk yang kita miliki juga, dengan harga yang mudah di jangkau, dan juga kualitas tetap terjaga."

Jihoon mengangkat tangannya, "Bagaimana jika kita minta mereka untuk kerja sama dengan Airlangga Grup?"

"Percumah, kami semua sudah berkali-kali melakukannya, namun CEO nya juga berkali-kali menolaknya mentah-mentah," Jawa. Salah seorang peserta rapat.

"Kalau begitu turunkan harga produk kita seperti mereka, setelah itu kita buat acara amal atau apapun itu, jaman sekarang perusahaan yang sering melakukan acara amal pasti mereka berfikir bahwa kita adalah perusahaan yang royal, saya juga sering dengar Star Grup CEO nya juga sering melakukan hal yang sama, selain CEO nya tampan, ceo-nya juga mampu menarik hati pembeli dengan senyumannya. Mulut nya sangat manis." Kata Jihoon.

Semuanya terdiam, masih memikirkan ucapan Jihoon, memang benar ucapan Jihoon, Star Grup memang sangat sering melakukan acara bakti sosial dan yang lainnya, CEO nya memiliki senyuman yang mampu memikat, dan ucapan yang sangat manis apabila didepan khalayak umum.

"Kenapa bapak tidak melakukan hal yang sama seperti CEO Star Grup? Bapak juga memiliki senyuman yang manis, ya walaupun bapak memiliki wajah yang imut," kata moderator itu pada Jihoon yang sedang mengetuk jarinya diatas meja.

"Saya bukan orang seperti itu," jawab Jihoon dengan senyuman nya.

"Bapak harus bisa menjadi orang yang seperti itu, dalam dunia perbisnisan semua yang di lakukan oleh perusahaan lain, perusahaan kita juga harus bisa melakukannya,"

"Saya disini masih tahap pembelajaran, saya masih tidak tau banyak tentang dunia ini," ucap Jihoon dengan pandangan yang terus lurus ke arah kedepan.

"Bapak bisa belajar dari ini, ini juga kesempatan bapak agar bapak bisa jadi CEO, seperti ayah bapak."

Jihoon terdiam.

"Rapat kita lanjutkan besok di jam yang sama, saya mau istirahat, terima kasih untuk hari ini." kata Jihoon, setelah itu meninggalkan ruangan dengan cepat, di ikuti oleh beberapa laki-laki berbaju hitam. Pengawal.

Jihoon berhenti ketika ingin memasuki hotel tempatnya menginap, "Kalian tidak perlu mengikuti saya, saya butuh istirahat sekarang," pangawal membalikkan badannya dan bubar, Jihoon pun masuk kedalam, sesampainya didalam Jihoon meraih ponselnya dan mencari nomor Soya.

"Iya? Hallo?"

"Lo dimana Ya?"

"Dimobil,"

"Sama siapa?"

"Kepo lo,"

"Serius,"

"Gue juga,"

"Gue kangen sama lo,"

"Gue nggak, gimana dong?"

"Bodo amat, gue matiin telponnya,"

the REASON! (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang