15. first kiss KITA

747 55 3
                                    

Hai aku balik❤
Jangan lupa vote terlebih dahulu

----

Soya membuka matanya perlahan, di lihatnya sekeliling kamar hanya ada dirinya disana, Soya pun duduk dengan bersandar pada ranjang, hingga ada seseorang yang masuk dan langsung duduk di sisi Soya.

"Soya lo tau nggak? Semalam lo tidur sekamar sama Mark, ah.. gue fikir Mark suka sama gue, tapi setelah dia kasih perhatian sama lo sebesar itu, gue sadar Mark sukanya sama lo."

Soya mengerjapkan matanya, "Gue tidur sekamar? Dia tidur di ranjang sama gue?" Tanya Soya panik, tangannya pun langsung terangkat untuk membuka selimut, dan untungnya pakaian yang dikenakan masih lengkap dan masih sama pula.

"Biasa aja kali, dia emang tidur di kamar yang sama kayak lo, tapi dia tidur disana," Lalisa menunjuk sofa bernuansa cokelat itu. "Gua aja pas kemarin mau nengok lo jadi gue batalin, abis keliatannya lo udah tidur tenang, Mark pun juga udah tidur, gila banget dah, gue jadi iri sama lo, padahal lo sama Mark kenal juga belum ada sebulan, terus selama ini yang ngebet jadi pacarnya gue, tapi yang pacaran lo, nasib." lanjut Lalisa lagi.

"Lebay nya kumat, Oh iya Mark sekarang dimana?" Tanya Soya.

Lalisa menunjuk keluar, "Senam, Lu mau ikut keluar?"

"Enggak deh, gue mau makan aja,"

"Oh iya, ayo ke ruang makan, tadi pagi Mark juga buatin sup buat lo, ayo selagi masih hangat."

Lalisa membantu Soya untuk berjalan menuju ruang makan, di ruangan ini hanya terdapat dirinya dan juga Lalisa, Soya bisa memastikan saat ini yang lain sedang sibuk berkeliling, senam dan juga masih berada di atas ranjang hanya untuk bermalas-malasan.

Soya makan dengan tenang, sup yang di buat Mark tidaklah terlalu buruk, masih bisa di makan. Lalisa yang tadinya sudah makan, makan lagi katanya lihat Soya makan jadi lapar lagi.

Selesai mereka makan keduanya duduk kembali sembari bersenda gurau, tapi kehadiran orang yang baru saja datang membuat Lalisa merasa canggung.

"Lo udah enakkan Ya?" Tanya Mark setelah meminum air putih.

Soya menoleh, "Gue? Udah, oh iya terima kasih buat semalam sama makanannya."

"Sama-sama," Mata Mark bukan mengarah pada Soya, melainkan pada Lalisa, seolah tatapannya itu memberikan perintah agar Lalisa segera pergi dari tempat itu. Lalisa yang mengerti langsung bangkit dari duduknya,"Gue mau keluar dulu Ya, pak saya mau keluar,"
Mark mengangguk, sedangkan Soya menatap bingung.

"Lo udah suka gue?" Tanya Mark.

Soya menatap ke arah lain, "Kenapa gitu nanya-nanya?."

"Ya kali aja lo udah suka gue, terus sekarang udah suka belom?" Tanya Mark lagi.

Soya mengalihkan pandangannya, tak ingin matanya berpapasan dengan mata milik Mark, "Belom, lagi juga gue udah bilang sama lo, kalau lo bukan tipe gue banget,"

"Dih, Setinggi apapun tipe lo terhadap pasangan, akan kalah sama jatuh cinta tanpa alasan."

"Halah, ucapan lo kek playboy di luar sana, basi!"

Mark bangkit dari duduknya untuk mendekat ke arah Soya, lebih tepatnya ingin semakin merapatkan tubuhnya pada Soya, Soya yang di perlakukan itu menahan nafasnya, aku rasa pun kalian akan melakukan hal yang sama jika ada di posisi Soya, hanya menahan nafas dan malunya, Mark bukan tipe orang yang biasa saja, tak mungkin gadis manapun akan mengabaikannya, termasuk Soya sekalipun. Soya masih gadis normal yang menyukai laki-laki tampan.

"Pipi lo merah,"

Tangan Mark terangkat untuk menyentuh pipih Soya, lebih tepatnya, mengelus nya lembut.

the REASON! (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang