Chapter 10

3.7K 211 17
                                    

"Jadi, udah berapa usaha yang lo lakuin buat PDKT?"

Uhukkkkk

Winky tersedak jus kiwi yang sedang ia nikmati saat Caramel dengan tiba-tiba bertanya soal PDKT.

"Eh, yaampun. Hhaaha minumnya nyantai aja gue gakkan minta kok hhehe,  jadi gimana?"

"PDKT?  Pendekatan?"

Caramel mengangguk semangat. "Iya. Apa lagi? Gue tau lo suka kan sama teteh gue?"

Uhukkkkk

Dan untuk kedua kalinya Winky tersedak. Oh ayolah? Caramel bilang apa tadi? Winky suka Calliesta? Caramel ngawur!  Orang yang Winky suka itu dia bukan Calliesta. 

"Hahha gausah gugup gitu kali ah sampe keselek lagi?  Haha gue restuin kok!" Caramel mengedipkan sebelah matanya tanda ia serius. 

"Gue? Suka Calliesta?" tanya Winky, ah dia itu cuma mau mastiin lagi dia ga salah denger ucapan Caramel. 

"Iyah. Kak, emang teteh gue ada berapa? teteh itu ga pernah keliatan deket sama cowo lho,  ya selain lo? Maksud gue selain bang Natha juga" Jelas Caramel sambil memasukan kentang goreng yang sebelumnya ia beri saus kedalam mulutnya. 

"Kita Team,  jadi ya emang harus deket bukan?"

Caramel menggeleng kuat.  "Ngga,  ngga. Teteh ga pernah mau lho yah ikut organisasi kayak gitu.  Ini pertama kali, apalagi lo yang minta langsung kan? Itu istimewa bagi gue."

Winky menaikkan sebelah alisnya,  segitu cuek kah Calliesta itu?  Ah.  Ya Calliesta itu menarik dengan sikapnya yang apa adanya,  yang dingin dan hangat dalam waktu bersamaan.  Tapi sayang, hati Winky sudah terlebih dahulu tertarik pada gadis dihadapannya yang sedang asik dengan kentang gorengnya itu. 

Winky mengecek ponselnya,  ternyata waktu untuk menjemput adik tersayangnya sudah tiba. 

"Car? Kapan-kapan kita ngobrol lagi oke? Gue harus jemput Ade gue sekarang, gapapa lo pulang sendiri?"

"Oh gitu?  Ah gapapa kok,  hati-hati yaa."

Winky tersenyum mendengar kalimat yang penuh perhatian itu.  Ah biar saja Winky anggap itu perhatian kecilnya Caramel untuknya. 

Dan entah keberanian dari mana Winky bangkit lalu mengacak-acak rambut Caramel pelan.

"Lo juga hati-hati. Kalo ada apa-apa hubungin gue."

"Kenapa?"

"Karna orang yang terakhir sama lo itu gue berarti gue adalah orang yang bertanggung jawab atas lo.  Kalo ada apa-apa lo harus hubungin gue."

"Tapi gue ga punya kontak lo."

Winky terkekeh,  ia baru inget.  Ini adalah pertama kalinya mereka ngobrol sedekat ini, dan ya tanpa pernah bertukar nomor telepon. 

Winky segera mengeluarkan ponselnya lalu meminta Caramel memasukkan nomornya dan Winky mencoba memanggilnya.  Setelah selesai Winky benar-benar meninggalkan Caramel. 

Senyum Winky tak lepas dari wajahnya, anggap saja ini adalah tahap pertama ia dekati Caramel.  Ya meski yang Caramel bahas adalah dirinya dan Calliesta, tapi setidaknya dia bisa lebih lama memandang wajah itu. 

***

"Teh! Ini ada yang nitipin ini buat teteh."

Caddaric dengan begitu saja masuk kedalam kamar Calliesta.

"Teteh pernah bilang kan kalo masuk kamar perempuan itu ketuk pintu dulu,  gimana kalo teteh lagi ganti baju?"

Calliesta & Caramel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang