Chapter 8

3.9K 226 22
                                    

Hari ini adalah hari yang tak diinginkan Calliesta.

Jujur saja dia suka acara ini, tapi kenapa harus dirinya yang ditumbalkan?

Iya, sekolahnya sekarang lagi ngadain acara penggalangan dana dan maskot untuk acara tersebut Calliesta dan Caramel.

Mereka berdua terpilih karena disekolah ini hanya mereka yang berwujud kembar. Ya, mungkin itu akan menjadi daya tarik para donatur dan mau menyumbangkan sebagian hartanya untuk disumbangkan Pada panti Asuhan yang memang setiap tahun mendapat Donasi hasil penggalangan dana.

"Lucu banget lo." ucap Nathanael tiba-tiba berdiri disamping Calliesta yang sedang tersenyum pada siapapun yang lewat dan memberi selembaran.

"Pergi lo!" Usir Calliesta. Dia itu terlalu malas meladeni makhluk aneh sebelahnya ini. Dia udah cukup menderita karena make up yang dia pakai dan ya segala atributnya, juga cuaca kota Jakarta yang jangan ditanya gimana panasnya disiang hari.

"Judes aja lo, gue yakin gakkan ada donatur yang mau donasiin uangnya. Liat tuh Cara, dia ceria banget." Jelas Nathanael membuat Calliesta mendengus sebal. "Udah?" tanya Calliesta.

"Udah?" ulang Nathanael. "Udah apa?" lanjutnya. "Udah ceramahnya? Kalo udah mening lo pergi, ganggu tau ga?"

"Belum, lo harus gini." Nathanael menarik kedua ujung bibir Calliesta keatas membuat bentuk lekungan lebar. "Lo harus senyum."

"BANG NATHAAAA!! LIPSTIK GUE JADI BERANTAKAN!!!" Teriak Calliesta beserta tatapan tajamnya pada Nathanael.

Oh ayolah, Calliesta itu malas jika bibirnya harus kembali dipoles oleh sesuatu yang tidak dia suka. Dia lebih baik pakai lipblam dari pada lipstik. Berat katanya.

Nathanael menyengir, lalu dengan cepat lari dari tempat itu.

Sebenarnya lipstiknya ga berantakkan. Itu cuma akal-akalan Calliesta aja, dan benar kan? Nathanael pergi begitu saja tanpa Calliesta usir.

***

"Ca..."

"Callieta." ucap Calliesta tau jika Winky saat ini bingung melihat dirinya Calliesta atau Caramel mangkanya kalimatnya menggantung saat akan menyebut nama. 

"Ah ya,  oh jadi lo yang dimatanya ada titiknya kalo Cara yang gada?" tanya Winky.

"Keliatannya gimana?"

"Judes banget lo yaampun harusnya gue tau dari awal kalo lo Calliesta."

Calliesta hanya mendelik pada Winky yang mencoba bercanda. 

"Minum nih,  gue tau lo haus?" Winky memberika sebotol air putih dingin.  Ya kalo panas gini enaknya minum air putih dingin dari pada air berasa,  nanti malah makin haus.

"Susah minumnya.  Entar lipstik gue rusak." Jelas Calliesta dengan santai. 

Dan seketika Winky tertawa terbahak.  Dia baru kali ini denger ada perempuan yang ga mau minum gara-gara takut lipstiknya rusak.

"Hey!  Terus kalo gitu lo gakkan minum sampe acara ini beres?" tanya Winky dengan masih tertawa geli. 

"Ya minum, tapi pake sedotan. Kan lo ngasihnya botol,  makasih tapi."

Winky menggeleng-gelengkan kepalanya. Lalu berlari meninggalkan Calliesta.

"Dasar aneh!" gumam Calliesta.

Calliesta & Caramel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang