Chapter 14

3.2K 181 6
                                    

Bughh

Andio memukul tembok kamarnya. 

Dia tersenyum sinis, untuk kedua kalinya dia ditolak seorang Calliesta. 

"Lo jadi cewe so jual mahal banget sih Call!  Gue itu Cinta sama lo!  Bahkan gue sampe sekarang ga bisa lupain wajah lo dari bayangan gue! Siapa orang yang bisa bikin lo jatuh Cinta itu!  Siapaa?!!!!"

Andio terus merancau tak jelas.  Tentu,  Andio tak terima untuk penolakan Calliesta yang kedua kali ini. 

"Sampe gue tau siapa yang lo cintai Call,  gue bakal lenyapin orang itu!  Lo cuma untuk gue!!"

Urat-urat pada wajah Andio keluar.  Andio benar-benar emosi.  Bahkan ia melupakan luka pada wajahnya bekas pukulan Winky yang kini sudah mengering. 

Andio tersenyum miring.  Ia mengingat kembali pertemuannya dengan Winky,  pria bajingan yang meninggalkan Andira saat Andira sedang sayang-sayangnya pada Winky.

Brengsekk! Umpat Andio. 

Andio ingat dulu Andira benar-benar menyanyangi Winky.  Bahkan Andio rela Kasih sayang kakaknya itu terbagi untuk seorang Winky.  Tapi Andio ga pernah ngerti kenapa Winky bisa dengan kurang ajarnya meninggalkan Andira begitu saja. 

Tentu hal tersebut membuat Andira terguncang, Andira sempat sakit.  Namun lagi-lagi pria yang Andio sebut brengsek itu tak mau tau apa-apa.

Sampai akhirnya Andira dapat melupakan Winky,  bersyukur saat itu Andira dan Winky tidak satu sekolah.  Sehingga mudah bagi Andira berpaling.

Namun sayang,  Andira menjatuhkan hatinya pada orang yang salah. Dan itu membuat dirinya kembali terguncang,  bahkan menjadi lebih parah. 

Andira mengidap penyakit mental Skizoafektif .

Penyakit yang merupakan gangguan pikiran yang mempengaruhi pikiran dan emosi dan dapat mempengaruhi tindakan seseorang. Penyakit ini dapat dipicu karena stress dan trauma masa kecil. 

Andira sering mengancam akan bunuh diri jika kemauannya tidak terpenuhi.  Itu yang menyebabkan kini Andira diasingkan dan disangka sakit jiwa. 

Andira masih waras,  meski setiap jam ia akan ingat seseorang yang membuat penyakitnya ini kian memparah. 

***

Pemilihan ketua Osis yang baru sudah dimulai.

Kini Nathanael dan Winky sedang saling bersaing untuk mendapatkan posisi sebagi ketua Osis. 

Mereka berdua tetap berteman baik meski saat ini mereka benar-benar harus mengeluarkan apa yang mereka bisa.  Ya dengan harus bersaing. 

Namun mereka tetap bersaing dengan baik. Bahkan saling bertukar pendatap tanpa takut idenya itu diambil lawan. 

Mereka ber3 kini sedang menikmati makan siang. Mereka ber3 itu Nathanael, Winky dan Calliesta.  Caramel belum keluar kelas.

"Tumben si Cara lama." ujar Nathanael.

"Gurubya killer kali." jawab Winky. 

"Tapi ini udah masuk jam makan siang." Calliesta sedikit khawatir karena Caramel itu bisa cepet lemes kalo ga makan siang. 

"Hayy!!"

Baru diomongin orangnya datang. 

Tapi Caramel tidak datang sendiri.  Dia bersama Andio.

Calliesta & Caramel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang