Chapter 12

3.1K 190 18
                                        

Chapter ini belum aku baca ulang.  Kalo ada typo atau kata yang kurang pas boleh ditandai sama kalian terus komen 😊

***

Caramel menggigit jarinya sambil mondar-mandir ga jelas. 

"Duduk bisa kali kak! Arric pusing liatnya." keluh Caddaric.

"Kaka itu khawatir sama teteh! Tadi kaka ga sengaja buka explorer di Intagram,  disana ada akun haters kaka dia upload foto teteh.  Dia pikir itu kaka." jelas Caramel.

"Emang haters kaka bakal ngapain? Ga sampe ngebunuh kan?" tanya Cadaric polos.

Pletakk

Caramel menyentil dahi adiknyaa itu. "Kalo ngomong itu disaring dulu.  Mereka emang beringas,  tapi kayaknya ga sampe bunuh orang.  Mereka cuma benci dan pengen bikin wajah kaka hancur biar ga jadi saingan idola mereka."

Caddaric meringis karena sentilan Caramel itu emang ampuh banget bikin perih. "Iyah kak, maaf.  Terus sekarang mau cari teteh?"

"Bener! Ayo kita cari teteh!" Caramel berlari kekamarnya mengambil kunci mobil yang jarang ia gunakan itu. 

Caramel bisa menyetir, begitupun Calliesta.  Namun kata ayahnya selama ada ayahnya mereka ga perlu pakai mobil sendiri,  ayah bisa antar jemput.  Dan sama pula dengan ucapan Natahnael.

Jadi untuk apa Caramel dan Calliesta dibelikan sebuah mobil?

Ah ya.  Untuk dalam keadaan seperti ini.  Tapi jika Nathanael tau Caramel menyetor dalam keadaan khawatir,  ya siap-siap aja dapet ceramahan yang panjang lebar nantinya. 

Tapi Caramel ga peduli, sekarang yang lebih penting itu tetehnya harus kembali pulang dengan selamat dan tanpa terluka sedikit pun. 

"Ayo!"

Caramel berlari kecil kedepan rumah disusul Caddaric. 

Saat ini bunda dan ayah mereka sedang berada diluar kota untuk urusan bisnis ayah mereka dan bunda tentunya menemani. 

***

Nathanael menghubungi Winky.  Siapa tau Winky tau apa yang dibutuhkan Calliesta sehingga Calliesta pergi sendiri begitu. 

"Ya bro?"

"Lo tau Calliesta lagi butuh apa?  Mungkin bersangkutan sama tugasnya sebagai Photograper?"

"Dia katanya mau beli lensa, gue juga gatau lensa yang gimana soalnya gue pikir lensa di kameranya udah yang terbaik."

"Lo tau dimana kira-kira toko yang bakal Calliesta datengin?"

"Gue ga tau nat.  Emang kenapa?"

"Calliesta belum balik kerumah.  Gue dichat Aric tadi adiknya. Dan Caramel sekarang lagi cemas banget."

"Mau gue bantu cari? Kebetulan gue lagi diluar."

"Boleh. Ketemu ga ketemu kita ketemuan di cafe biasa."

"Sip!"

Nathanael mematikan sambungan teleponnya.  Ia segera menggunakan jaketnya lalu mengambil kunci motornya. 
Ya,  dia pikir lebih mudah pakai motor.

Setelah pamit pada mamanya Nathanael segera keluar menuju motornya.

Ting! 

Calliesta & Caramel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang