Spesial Chapter Calliesta dan Nathanael 💞

5K 201 23
                                    

Jakarta, 2025

Calliesta mendelik kesal pada pacarnya, ralat tunangannya. Nathanael.

"Apa sih, sayang. Matanya gausah dikerlingin gitu dong." goda Nathanael.

"Aku bukan ngerlingin mata tapi ngedelik! Aku kesel sama kamu! Kamu tau profesi aku itu photograper. Ya pasti kerjaan aku itu harus fotoin model entah itu cewe atau cowo, kamu dengan enaknya nyuruh aku pulang ditengah-tengah aku kerja gara-gara modelnya cowo." kesal Calliesta.

"Sayang, modelnya itu Bastian."

"Ya terus kenapa?." sewot Calliesta sambil menatap Nathanael yang sedang menyetir disebelahnya.

"Kamu lupa? Dia itu tua bangka yang naksir sama kamu. Kamu ga geli liat tatapan mesum orang yang seumur sama ayah kamu?."

"Tapi dia udah punya istri, bang Naell!!."

"Tsk! Istrinya kan dirumah. Mana tau kalo suaminya jelalatan diluar."

"Bodo amat! Mau gimana juga aku harus profesional. Gabisa kayak gini."

Calliesta menyilangkan tangannya didepan dadanya lalu beralih menatap jendela.

Nathanael menghela nafas. Emang dia sih yang kekanakkan, gampang cemburu. Padahal Calliesta aja ngebebasin Nathanael yang punya sekertaris cewe super sexy.

Tangan pria berumur 26 tahun itu terulur kepuncak kepala tunangannya lalu mengusapnya lembut.

"Maaf, aku yang salah." ujar Nathanael tulus.

"Emang kamu yang salah!." bibir Calliesta maju kedepan, ia cemberut.

"Kamu itu kesel sama aku yang nyuruh kamu pulang atau kesel gabisa lama-lama fotoin model tua bangka itu?."

Calliesta dengan reflek menoleh pada Nathanael dan menghempaskan tangan Nathanael dari kepalanya.

"Gausah ngaco! Turunin aku disini. Aku harus balik kestudio."
"Bahkan kamu rela aku turunin dijalan demi balik kesana. Bener berarti kamu--"

Tiba-tiba Nathanael menghentikan pembicaraannya. Untuk yang berhenti bibirnya bukan jantungnya. Soalnya Calliesta tiba-tiba nyium pipi kiri Nathanael.

"Bawel!." cibir Calliesta.

Nathanael tersenyum. Memang selalu begini, mereka itu gabisa lama-lama berantem. Mungkin karena dari kecil udah sering berantem jadi pas dewasa berkurang ehe.

"Coba cium sekali lagi." pinta Nathanael.

"Apa bedanya kamu sama Bastian kalo gitu?."

"Eitss! Beda yaa! Aku wajar minta cium sama kamu. Kamu tunangan aku dan seminggu lagi kita nikah. Sedangkan Bastian, jangan ditanya!."

"Apa kamu bilang? Nikah? Siapa juga yang mau nikah sama kamu." Calliesta terkekeh. Dia itu lagi ngegoda Nathanael.

"Yaudah kalo gitu aku nikah sama Karin sekertaris aku." balas Nathanael tak mau kalah.

"Yaudah sana. Emang enak nikah sama cewe yang suka pake baju kurang bahan? Emang rela nikah sama cewe yang kemana-mana ngeliatin beberapa aset berharganya?." jawab Calliesta santai.

Nathanael menarik tangan Calliesta lalu mengusapnya sayang.

"Gamau. Aku maunya kamu aja!!." ujar Nathanael.

Calliesta terkekeh, itu yang bikin Calliesta percaya sama Nathanael. Mau segimana cantik dan sexy gadis lain, Nathanael tetap milih Calliesta. Dan juga Nathanael itu bukan tipe pria yang mesum kayak kebanyakan cowo, ya mesumnya Nathanael sih masih dibatas wajar. Cuma peluk dan juga cium pipi, Nathanael bilang semua yang spesial bisa dia dapetin nanti setelah nikah.

Calliesta & Caramel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang