Roséanne tidak tahu alarm dari ponsel siapa yang membuatnya terbangun. Ia meraba-raba sekeliling, mendapati wajah Lisa dan kaki Jennie sebelum menemukan ponsel itu. Tepat setelah dering alarm yang membahana itu akhirnya berhenti, nada dering yang familiar terdengar samar-samar.
Rosé bangkit dengan sedikit terhuyung, mengerjapkan bulu mata lentiknya beberapa kali. Setelah nyawanya terkumpul lebih banyak, dia mulai melangkahi bungkus-bungkus jajanan yang bergelimpangan di lantai lalu menyeret kakinya ke sofa ruang tengah. Ponselnya masih menyala dan bergetar di balik bantal.
"Halo?"
"Rosé! Udah liat berita belom?!" Seruan cukup keras yang disampaikan Liliana melalui sambungan telepon itu sukses membuat Roséanne sepenuhnya kehilangan kantuk. Dirinya berpikir cukup lama, menaksir kira-kira berita apa yang dimaksud sekretarisnya hingga menelepon di pagi buta begini.
"Berita apa Kak? Belum." Tidak ingin berusaha terlalu keras yang mendulang hasil tidak memuaskan, gadis Park itu memilih bertanya langsung pada Lily. Terdengar desah napas berat di ujung sana sebelum jawaban yang dinanti keluar dari mulutnya.
"Dazzle Sun lagi rame gara-gara keciduk memfasilitasi transaksi ilegal. Bentar aku kirim link beritanya." Lily berujar, kemudian beberapa saat setelahnya Rosé telah mendarat di halaman utama situs surat kabar daring yang memberitakan kasus Dazzling Sunrays. Dalam semalam, bar kenamaan yang terletak di Gangnam itu memenuhi headline berita di seantero Korea Selatan. Rosé kira seorang figur publik atau aktor terkenal kedapatan mengonsumsi obat terlarang di kelab tersebut, tapi ternyata tidak.
Bar tersebut memberikan layanan tambahan berupa wanita, serta menerima dan menyediakan suap berupa transaksi prostitusi.
Roséanne ternganga kala memindai masing-masing berita yang link-nya baru saja ia terima. Semua berita tersebut bernada sama; memberitakan bagaimana tempat hiburan malam tersebut melakukan pelanggaran hukum dengan menyediakan pelayanan ilegal semacam. Berita tersebut benar-benar memenuhi tiap portal berita dan media gosip, sampai-sampai menggeser pemberitaan mengenai Rosé dan putra mahkota HG ke ranking buncit.
Roséanne tidak tahu apakah kasus Dazzling Sunrays yang mencuat ini disengaja atau tidak. Kalau iya, oleh siapa?
Kegelisahan di hatinya mulai merongrong, kembali menerornya seperti yang lalu-lalu. Gadis Park itu mengambil duduk, berusaha mengalihkan pikirannya agar tidak sampai serangan paniknya muncul kembali. Ketakutannya memang nyata, tapi apa yang ia takutkan belum tentu. Oleh karena itu, agar hal yang ditakutkannya tidak menjadi nyata, atau setidaknya dapat diatasi, maka Rosé harus menghadapinya.
Segelas air putih diletakkan di atas meja kopi. Roséanne mengangkat kepala dan menemukan Lisa tengah tersenyum kepadanya. Roséanne membalasnya dengan senyuman singkat dan olokan bermakna candaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dopamine | Junhoe x Rosé
FanfictionRoséanne Park, mantan model papan atas yang kini menjabat sebagai CEO sebuah butik, mengalami trauma yang selalu menghantuinya dari masa lalu. Pertemuannya dengan Goo Junhoe tidak dapat dibilang bagus, pun memantik traumanya, namun diam-diam lelaki...