"Bunda, tolong bukakan the Avangers di hape Bunda," Aymard menyodorkan ponsel dengan wajah pias. Seragam TK di badannya bahkan belum dilepas.
Oni mengerutkan dahi. Pertama, gimana bisa ada Avangers di ponselnya? Jangan bilang ada game atau apalah itu yang terinstall disana. Kalo iya, Habibi nih pelakunya. Kedua, gimana caranya bocah ini ngambil ponsel Oni? Tadi kan ditaruh di atas lemari!
"Avangers? Emang ada disitu?"
"Ada. Yang ada kucingnya. Yang kucingnya kita kirim ke Abi."
"Hah?? Avangers itu adanya Ironman, Hulk, Thor, trus entah siapa itu yang pake panahan. Nggak ada kucingnya."
"Adaaaaaa... Kucingnya yang makan popcorn. Yang bisa main pianooo!"
"Hah??!?" Oni makin puyeng. Astaga, kucing apa di Avangers? Apa Ironman punya peliharaan baru? Atau itu jelmaan Thor? Captain Amrik? Apa siiihhhh!!
"Nggak ada kucing di Avangers, Aymard. Salah lihat mungkin, Nak."
Aymard mencebikkan bibir, matanya berkaca-kaca. Mukanya memerah dengan napas tersengal, dan Oni tahu tangis anak itu akan pecah sebentar lagi.
"Bukain dong, Bunda.. Aymard kangen sama Abi, mau kirim kucing lagi.. Hix.. Hix.. Avangers itu yang ada kilatnya di hape Bunda. Yang Bunda suka kirim puisi-puisi lebay sama Abi. Masak nggak tahu sih??"
"Ya Allah anakku! MESSENGER itu namanya, sayang! Huahahahahhaha."
KAMU SEDANG MEMBACA
After Sonshine (Sequel The Sonshine-Complete)
Short Story#12-diary (26/6/19) #6-flashfiction (29/7/19) Keluarga Sonshine yang cerah ceria kayak sinar matahari. Mamah muda yang absurd Papah kece yang sering linglung Anak laki-laki yang..yang..yang sabar ya Nak.. *pukpukpuk*
